Ceramah Master Cheng Yen: Memberikan Bantuan di Tengah Dinginnya Cuaca

Di Tiongkok, insan Tzu Chi mulai membagikan bantuan musim dingin. Cuaca sangat dingin karena turun salju. Berhubung merasa tidak tega, insan Tzu Chi berusaha memberi bantuan meski harus mengatasi berbagai kesulitan. Kita bisa melihat para lansia yang mendapat curahan cinta kasih dari insan Tzu Chi merasa penuh kehangatan.

Kita juga melihat relawan di Sichuan. Saya sangat bersyukur kepada para relawan di Sichuan yang bekerja sama untuk mempersiapkan barang bantuan yang penuh cinta kasih dan kehangatan. Selimut kita terbuat dari botol plastik. Relawan di Taiwan mengumpulkan botol-botol plastik dan memilahnya dengan saksama. Kemudian, botol-botol plastik diserpih serta diolah menjadi bijih plastik dan benang, lalu dikirimkan ke Tiongkok.

Di sana, benang-benang ini baru diolah menjadi kain dan selimut. Untuk itu, dibutuhkan banyak orang. Sebelumnya, selimut selalu dikirimkan ke Taiwan untuk digunting. Namun, sekarang tidak perlu lagi. Relawan setempat bisa melakukannya.

doc tzu chi indonesia

“Demi pembagian bantuan musim dingin, DA.AI Technology menyiapkan lebih dari 20.000 helai selimut. Ini merupakan pertama kalinya saya berpartisipasi dalam pemroduksian. Semoga warga yang menerima selimut kali ini bisa melewati tahun baru dengan gembira,” kata Liu Shiying, Staf DA.AI Technology.

“Saya ingin bersumbangsih untuk orang-orang yang membutuhkan. Saya berharap setelah barang bantuan ini sampai di tangan warga, mereka bisa melewati tahun baru dengan gembira,” ujar Song Jiangxun, Staf DA.AI Technology.

“Pascagempa di Sichuan tahun 2008, kami juga menerima selimut seperti ini. Saat itu, kami melewati musim dingin dengan penuh kehangatan. Untuk pembagian bantuan musim dingin kali ini, saya turut membantu melipat selimut dengan harapan dapat mengantarkan cinta kasih saya dan semua orang kepada warga. Semoga mereka bisa melewati musim dingin dengan penuh kehangatan,” tutur Zhou Cui, relawan Tzu Chi.

Insan Tzu Chi bersumbangsih tanpa pamrih. Bisa turut berpartisipasi dalam pemroduksian selimut yang begitu tebal dan hangat serta mengantarkannya ke tangan orang yang membutuhkan, relawan kita dipenuhi sukacita. Inilah sukacita dalam Dharma yang terdapat di dalam Empat Pikiran Tanpa Batas. Setelah digunting untuk membuat selimut, kain yang tersisa digunakan untuk membuat syal.

doc tzu chi indonesia

Para relawan kita teringat akan para petugas kebersihan yang bekerja keras siang dan malam, baik cuaca panas maupun hujan. Insan Tzu Chi menyiapkan barang bantuan untuk membawa kehangatan bagi mereka. Mereka juga sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi. Saling bersyukur adalah sikap terindah di dunia ini yang bukan hanya bisa menghilangkan dinginnya kondisi luar, tetapi yang terpenting, bisa menghilangkan dinginnya batin manusia. Ini sangatlah penting.

Kita juga melihat saat ini, ada banyak personel polisi yang bertugas di Gunung Hehuan di tengah cuaca yang dingin. Karena itu, para relawan di Hualien menyiapkan barang-barang untuk mereka.

“Kami menyiapkan 30 kardus mi instan, delapan kardus bubur instan, dan sepanci teh jahe. Kami berharap saat bertugas, para polisi bisa merasakan kehangatan dan lebih hangat dalam melayani masyarakat,” kata Xu Zhi-xian, relawan Tzu Chi.

“Kegiatan ini telah dilakukan selama belasan tahun dan tidak pernah terputus. Kami akan mengingatnya di dalam hati. Selama menjalankan tugas di musim dingin, kami akan memastikan keselamatan para wisatawan di wilayah pegunungan,” ujar Liao Mei-ling, Kepala Kantor Polisi Hualien.

doc tzu chi indonesia

Para relawan kita memberikan syal kepada para personel polisi. Inilah kehangatan antarmanusia yang sangat menyentuh. Dengan sebuah tindakan yang sederhana, kita bisa mencurahkan perhatian kepada para petugas yang melayani masyarakat. Mereka yang melayani masyarakat juga membutuhkan curahan perhatian dari kita. Kita hendaknya mengimbau sesama untuk saling memperhatikan.

Sumber daya harus dimanfaatkan hingga semaksimal mungkin. Dengan mendaur ulang botol plastik, kita bisa membuat selimut. Setelah digunting menjadi selimut, kain yang tersisa juga bisa digunakan untuk membuat syal guna membawa kehangatan bagi orang-orang. Demikianlah kita memaksimalkan daya guna barang. Serpihan kain yang tidak bisa digunakan lagi juga bisa didaur ulang kembali. DA.AI Technology juga membuat kacamata surya dengan mendaur ulang serpihan kain selimut.

Singkat kata, kita mengubah barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna. Dari mana siklus ini berawal? Dari para relawan daur ulang. Saya sangat bersyukur pada mereka. Meski kini cuaca sangat dingin, para relawan lansia masih mengumpulkan dan memilah barang daur ulang. Apakah kaum lansia sudah tidak berguna? Mereka merupakan permata. Para relawan yang sudah lanjut usia ini selalu melakukan daur ulang.

Dengan sebuah gerakan yang sederhana, mereka bisa mendukung pemroduksian banyak barang bantuan yang dapat membawa kehangatan dan sangat bermanfaat. Jadi, kita harus memperhatikan setiap tindakan dan pikiran kita karena itu akan membawa dampak bagi dunia ini. Setiap orang bertanggung jawab atas ketidakselarasan kondisi iklim.

Apa yang harus kita lakukan? Kita cukup mengubah pola pikir. Daripada berpola hidup konsumtif, lebih baik kita menghargai berkah dan memperpanjang usia barang. Jangan sembarangan membuang barang-barang yang masih bisa dipakai. Jika kita bisa menghargai barang-barang yang kita miliki, maka secara alami, kita akan menghargai kehidupan orang lain. Selain menghargai barang, kita juga akan menghormati kehidupan orang lain.

Kekuatan cinta kasih harus dituangkan dalam tindakan nyata. Relawan kita rela mengarungi laut dan melintasi gunung untuk menjangkau orang yang membutuhkan. Di tengah cuaca yang dingin, relawan kita juga memikirkan cara untuk mengantarkan kehangatan. Ini bisa dilakukan oleh semua orang. Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, kita harus bersyukur dan menghormati satu sama lain. Demikianlah kita memupuk kekuatan cinta kasih.

Mendaur ulang botol plastik menjadi selimut
Menolong orang-orang yang membutuhkan di tengah dinginnya cuaca
Mengantarkan kehangatan dengan rasa syukur dan hormat
Bersih dari sumbernya dan memperpanjang usia barang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 Januari 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 Januari 2018
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -