Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing ke Arah Kebajikan dan Pandangan Benar serta Menciptakan Karma Baik Bersama


“Ini suami saya, Chen Jian-ji. Sejak pensiun dari kantor di tahun 2018, dia memiliki jalinan jodoh untuk melayani di Depo Daur Ulang Shuanghe. Dia merasa bahagia setiap hari. Rekor tertingginya ialah melakukan 10 kali perjalanan dalam 1 hari untuk mengumpulkan barang daur ulang. Namun, suatu hari, ketidakkekalan itu datang. Ketika tiba di depo daur ulang dan turun dari mobil, dia jatuh pingsan secara mendadak. Sesampainya di rumah sakit, semua baik-baik saja dan hasil pemeriksaannya normal. Namun, pada pukul 3 sore, tiba-tiba pupil matanya membesar. Kemudian, dokter mengatakan bahwa dia mengalami pendarahan subdural dan banyak tekanan pada otak,”
kata Xu Bi-zhu relawan Tzu Chi.

“Dokter berkata, ‘Dalam waktu 30 menit, Anda harus memutuskan dengan cepat apakah bersedia dilakukan operasi. Jika tidak, suami Anda kemungkinan meninggal.’ Dia bertanya kembali, ‘Apakah Anda berani ambil risiko?’ Saya menjawab, ‘Ya.’ Operasi berlangsung dengan lancar hingga pukul setengah 9 malam. Pada pukul setengah 10 malam, kami masuk ke ruang perawatan intensif. Perawat memberi tahu suami saya, ‘Anda baru saja menjalani operasi. Anda sekarang sudah sadar. Gerakkan tangan dan kaki Anda. Tunjukkan pada keluarga Anda.’ Saat melihatnya, saya langsung menangis. Saya merasa bahwa Tuhan sangat baik terhadap saya,” lanjut Xu Bi-zhu.

“Suami saya selamat dan dia mampu melewati kesulitan ini. Pikirannya tertuju pada mengumpulkan barang daur ulang. Jadi, saya ingin berterima kasih kepada Master yang telah memberikan kekuatan kepada kami. Kami sungguh-sungguh percaya bahwa berkah harus kita ciptakan dan pupuk. Saat ini, suami saya ada di sini dengan kondisi yang sehat dan operasinya sangat berhasil,” pungkas Xu Bi-zhu.

Sesungguhnya, kehidupan ini tidak kekal. Setiap hari, saya selalu berbicara tentang ketidakkekalan. Ketidakkekalan adalah prinsip kebenaran dalam ajaran Buddha. Ini tidak dapat dihindari. Namun, semuanya itu tergantung pada jalinan jodoh dan berkah kita. Kita sendirilah yang harus menciptakan berkah. Saya sering mengatakan bahwa hendaklah kita mengumpulkan berkah. Dengan bersumbangsih, semua orang dapat merasakan bahwa insan Tzu Chi tidak hanya mementingkan diri sendiri. Insan Tzu Chi memiliki hati untuk bersumbangsih dan tidak akan hanya memikirkan diri sendiri. Begitulah kekuatan cinta kasih.


“Lima puluh tahun yang lalu, saya didiagnosis terserang sarkoma jaringan lunak pada tangan. Saya terus menjalani operasi setiap beberapa tahun. Kemudian, kanker menyebar ke payudara dan lengan saya harus diamputasi. Dengan satu tangan, sulit bagi saya untuk melakukan daur ulang. Saya bahkan tidak dapat menggunting. Jadi, saya melakukan pemilahan saja. Saat ini, saya tidak ada kerisauan. Saya melakukannya dengan sangat baik. Terima kasih, Master,”
kata Li Yu-yin relawan pelestarian lingkungan.

Lihatlah, meski dia hanya memiliki satu lengan, selama memiliki tekad, kekuatannya akan lebih besar daripada 2 tangan. Melihat bagaimana dia melakukan daur ulang, saya merasa dia sangat tulus. Depo Daur Ulang Shuanghe tengah menjalankan misi untuk menyucikan hati manusia. Meski barang daur ulang yang kita kumpulkan memiliki aroma yang tidak sedap dan terlihat sangat kotor, tetapi kita memiliki hati yang murni untuk menyucikan dunia.

Hendaknya kita mendidik orang lain dengan tindakan. Kalian harus ingat bahwa ketika melakukan daur ulang, kalian juga harus menginspirasi orang-orang sekitar agar semuanya dapat bekerja sama melindungi komunitas dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jika tidak, nyamuk dan serangga akan berdatangan. Pikirkanlah hal ini dengan baik. Berkat daur ulang yang kalian lakukan, kalian telah membantu banyak hal bagi komunitas sehingga tercipta lingkungan yang bersih. Bersih berarti menjaga tanah tetap kering, tidak basah, licin, atau lengket.

Kebersihan ini sangat membantu dalam hal kehigienisan di masyarakat. Hal terpenting ialah menjadi teladan yang baik. Ketika orang lain tersentuh dengan apa yang kita lakukan, mereka akan secara alami tidak membuang sampah sembarangan. Inilah edukasi. Edukasi yang terlebih besar ialah ketika mereka tersentuh dan terinspirasi untuk bergabung. Inilah yang disebut membimbing semua makhluk. Hendaknya kita membimbing dan menginspirasi orang yang memiliki jalinan jodoh dengan kita sehingga dapat berubah dari makhluk awam menjadi Bodhisatwa. Saya sering berkata bahwa Bodhisatwa adalah mereka yang dapat membantu orang lain. Ketika ada orang lain membutuhkan, kita harus bisa segera membawa bantuan.


Belakangan ini, saya selalu memberi tahu semuanya untuk menginventarisasi kehidupan. Saya juga selalu menginventarisasi kehidupan. Usia saya sudah tua. Saya selalu bertanya mengapa saya lahir ke dunia. Apa saja hal-hal yang telah saya lakukan? Saya selalu berpikir bahwa saya memiliki jalinan jodoh dengan sekelompok Bodhisatwa. Mereka selalu mendukung dan membantu saya. Apa pun yang ingin saya lakukan, mereka akan meresponsnya. Oleh karena itu, saya selalu mengingatkan diri sendiri agar pikiran dan arah saya tidak menyimpang sedikit pun. Dengan demikian, barulah saya dapat menggerakkan semuanya untuk berjalan bersama di jalan yang benar dan mengembangkan kekuatan positif kita. Hal ini sangat penting bagi masyarakat.

Saya sangat khawatir terhadap karma buruk kolektif semua makhluk. Karma buruk kolektif tidak dapat dihentikan. Hal yang menyebabkan banyaknya karma buruk saat ini ialah manusia yang terus menciptakan noda batin dan kegelapan batin. Orang yang menciptakan karma buruk lebih banyak daripada yang menciptakan berkah. Populasi dunia makin bertambah. Beruntung, orang-orang saat ini berumur panjang sehingga orang baik dapat terus bertambah. Namun, tetap saja, populasi dunia makin bertambah. Oleh karena itu, kita harus terus mengedukasi generasi demi generasi. Kita harus membimbing lebih banyak anak muda. Ini sangatlah penting.

Ada insan Tzu Chi yang telah lansia, tetapi ingatan mereka sangat tajam. Usia mereka sudah tidak muda, tetapi mereka dapat mengucapkan kata-kata bijak dan menyebarkan Dharma. Mereka sungguh telah membabarkan Dharma dengan hati Buddha dan tekad Guru. "Inilah yang Master katakan kepada kita. Inilah yang ingin Master lakukan." Inilah yang selalu mereka katakan.


Setiap orang pada hakikatnya memiliki sifat Buddha sehingga mereka dapat memancarkan hati Buddha. Selain itu, mereka juga memiliki jalinan jodoh dengan saya sehingga dapat menjalankan tekad saya. Insan Tzu Chi berkumpul untuk menjalankan apa yang saya ingin lakukan. Bukankah begitu? Ya. Benar. Oleh karena itu, saya merasa dipenuhi berkah. Kalian juga sangat dipenuhi berkah karena bertemu dengan orang-orang baik dan menjadi bagian dari Tzu Chi. Orang-orang yang kalian ajak ke sini adalah orang-orang yang memiliki hati yang baik.

Semua insan Tzu Chi adalah Bodhisatwa. Kita semua sama-sama memiliki hati Buddha. Kalian telah memberi dukungan kepada saya dan kita telah bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadikanlah tekad saya sebagai tekad kalian sehingga kalian tidak salah jalan. Saya mendoakan kalian semua. Saya sungguh berterima kasih dan mendoakan kalian semua.

Hendaklah kalian semua menjaga kesehatan. Hanya ketika memiliki tubuh yang sehat, barulah kita dapat melakukan banyak hal. Saya membutuhkan kalian semua, Bodhisatwa membutuhkan kita semua, dunia lebih membutuhkan kita semua. Saya mendoakan kalian semua senantiasa hidup damai dan tenteram. Terima kasih. 

Membangun keteladanan dan menjadi sumber kemurnian
Menghargai sumber daya alam dan mengembangkan potensi kebajikan
Membimbing ke arah kebajikan dan pandangan benar serta menciptakan karma baik bersama
Membimbing dunia dengan hati Buddha dan tekad Guru

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 29 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 31 Agustus 2023
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -