Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Orang dengan Ajaran Buddha
“Saya telah menyaksikan Pementasan Adaptasi Musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas. Saya merasa bahwa kisah yang ditampilkan di atas panggung sangatlah hidup. Para partisipan menyerukan ‘saya bersedia’ dengan penuh kekuatan. Praktik celengan bambu Master Cheng Yen sungguh mengandung makna tanpa batas. Beliau memiliki welas asih tanpa batas serta hati yang murni dan lapang yang memandang setara semua makhluk. Praktik celengan bambu ini adalah media yang dapat menjangkau seluruh dunia dan menunjukkan pintu Dharma yang tak terhingga untuk membimbing semua makhluk yang tak terhingga,” kata Bhiksu Hui Cong Kepala Vihara Ming Ben.
“Saya merasa bahwa pementasan kali ini sangat bermakna. Pementasan ini dimulai dari kisah hidup Buddha, lalu dilanjutkan dengan setiap bab dari Sutra Makna Tanpa Batas dan bagaimana Buddha membabarkan Dharma. Setelah itu, adegannya beralih ke zaman sekarang, yakni tentang bagaimana Tzu Chi berdiri dan semua misi Tzu Chi, termasuk semua kerja keras kalian di tempat-tempat yang dilanda penderitaan dan seluruh prosesnya. Ini membuat kami sangat tersentuh dan merasa bahwa pementasan ini sangat bermakna,” kata Bhiksuni Yin Yue Kepala urusan kesiswaan Buddhist Hongshi College.
Sungguh, Tzu Chi bisa berkembang di Taiwan berkat adanya jalinan jodoh yang sangat istimewa. Saya sendiri juga sangat tersentuh dan bersyukur. Namun, yang dibutuhkan bukan hanya Tzu Chi, tetapi juga agama Buddha. Kita berpegang pada agama Buddha dan ajaran Buddha. Di Taiwan, ajaran Buddha berkembang pesat. Saya sungguh sangat bersyukur atas hal ini. Inilah jalinan jodoh.
Kita menunjukkan ketulusan, kebajikan, dan keindahan dari ajaran Buddha lewat pementasan. Dengan kemajuan teknologi sekarang, orang-orang di seluruh dunia dapat menyaksikannya. Ini berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi. Berhubung semua makhluk membutuhkan Dharma, maka Dharma harus disebarkan. Saya berharap dapat menjalankan pesan guru saya, yaitu berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Jadi, berjuang demi semua makhluk adalah tekad dan ikrar kita.
Semua orang di seluruh dunia merupakan tanggung jawab kita. Di atas jam di hadapan saya ini, terdapat kerajinan tangan berbentuk semut. Saya sering melihat semut ini. Semut kecil ini ingin mencapai puncak Gunung Sumeru. Meski sangat kecil, ia juga memandang penting ajaran Buddha. Selain itu, guru saya juga berpesan untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk.
Buddha datang ke dunia demi satu tujuan utama, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Karena itu, kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa.
“Saya sangat bersyukur telah diberi kesempatan seperti ini. Jika dipikirkan kembali, prosesnya tidaklah mudah. Setiap kali mengikuti latihan, saya berpikir, ‘Haruskah saya bersusah payah seperti ini?’ Namun, mengikuti latihan membuat saya kembali membangkitkan keberanian. Semua relawan dengan penuh perhatian terus membantu dan mendukung saya. Saya sangat bersyukur kepada Master, para relawan Tzu Chi, diri sendiri, dan keluarga saya yang telah memberi saya keberanian dan kesempatan. Berkat mereka, barulah saya memiliki keyakinan untuk berpartisipasi dengan kesungguhan hati dan bisa kembali pada tekad awal saya,” kata Chen You-xian relawan Tzu Chi.
Ada banyak orang di seluruh dunia yang dapat menyaksikan Pementasan Adaptasi Musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas. Sungguh, inilah cara terbaik untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Para anggota Sangha juga sangat memuji suasana pelatihan dalam pementasan. Ini bukan sekadar pementasan.
Para partisipan pementasan telah menyelami Sutra dan menunjukkan Dharma lewat setiap gerakan mereka dan menunjukkan Dharma lewat setiap gerakan mereka seiring lirik dan melodi. Jadi, ini bagaikan persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar.
Setiap sesi pementasan bagai persamuhan Dharma yang menunjukkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Saya sangat bersyukur atas setiap sesi pementasan. Saya berharap Bodhisatwa sekalian bukan hanya menyelami Dharma untuk pementasan adaptasi Sutra di Taipei Arena.
Setiap orang memiliki stupa Puncak Burung Nasar di dalam hati masing-masing. Asalkan membina ketulusan di dalam hati, setiap orang akan berada dalam persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar. Asalkan Sutra Bunga Teratai dan inti sari Dharma ada di dalam hati kita, kita akan selamanya berada dalam persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar dan bersama Buddha dari kehidupan ke kehidupan.
Buddha adalah Yang Maha Sadar. Kita harus berusaha untuk mencapai pencerahan. Untuk mencapai pencerahan, kita harus menyelami Dharma. Dengan menyelami inti sari Dharma, kita secara alami dapat mengembangkan kebijaksanaan dan memahami kebenaran sejati di dunia ini. Saya sungguh sangat bersyukur. Persamuhan Dharma tidak pernah berakhir. Buddha berkata bahwa persamuhan Dharma akan berlangsung selamanya. Jika kita menyerap Dharma ke dalam hati, persamuhan Dharma akan berlangsung selamanya.
“Yang meninggalkan kesan paling mendalam bagi saya ialah praktik celengan bambu Master yang telah menciptakan berkah bagi seluruh dunia. Saat mendengar tentang kisah celengan bambu, saya sangat tersentuh. Saya berikrar untuk menciptakan berkah bagi seluruh dunia dengan satu dolar. Seusai menyaksikan pementasan dan pulang, saya mendapati bahwa seluruh warga kelurahan saya mulai bergerak,” kata kata Gao Dao-min Lurah Yong’an.
“Setiap orang yang datang ke kantor saya bertanya, ‘Pak Lurah, celengan bambu ditaruh di mana?’ Saya berkata, ‘Ada di sana.’ Master, setiap orang bertutur kata baik setiap hari. Saya mengimbau orang untuk menyisihkan satu dolar karena itu tidak akan menimbulkan tekanan finansial bagi mereka. Ibu-ibu dan kakek-kakek datang pagi-pagi untuk bertutur kata baik. Apa yang dapat dilakukan dengan satu dolar sungguh membuat saya sangat tersentuh,” pungkas Gao Dao-min.
Saya sungguh sangat tersentuh. Di Taipei, insan Tzu Chi sering mengadakan kegiatan di komunitas. Saya juga sangat bersyukur atas dukungan para ketua RT dan lurah. Kini, warga lansia sangat membutuhkan para Bodhisatwa dunia untuk sering mengunjungi mereka. Karena itu, saya sangat bersyukur. Saya berharap para lurah dapat lebih memperhatikan warga lansia. Jika membutuhkan sesuatu, kalian dapat menghubungi insan Tzu Chi agar mereka dapat melakukan kunjungan. Ini termasuk bergabung dengan Tzu Chi. Saya menyambut kalian untuk bergabung.
Kalian juga dapat menggalakkan praktik celengan bambu. Ini bukan demi uang. Kita berharap dapat menginspirasi orang-orang dan membangkitkan niat baik mereka lewat praktik celengan bambu. Niat dan pikiran baik orang-orang juga dapat membawa keharmonisan dan ketenteraman bagi komunitas. Karena itu, saya berharap para lurah dapat memberikan dukungan dan bergabung dengan Tzu Chi. Kami menyambut kalian. Terima kasih, semuanya.
Ada banyak hal yang membutuhkan kerja sama semua orang. Untuk mempertahankan Dharma di dunia, kita harus menyebarkannya. Dengan demikian, barulah Dharma bisa bertahan selamanya.
Menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk lewat pementasan
Menjalin jodoh baik secara luas dan membangkitkan kebijaksanaan
Himpunan niat baik membawa manfaat bagi orang banyak
Membimbing orang dengan ajaran Buddha
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 November 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 22 November 2023