Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Makhluk dan Menciptakan Berkah bagi Dunia

Saya berharap Tzu Chi terus mewariskan jiwa kebijaksanaan. Semoga Tzu Chi dapat terus berlanjut selamanya. Kita harus menggalang Bodhisatwa dunia. Empat Misi Tzu Chi dimulai dari misi amal dan telah berjalan selama 50 tahun lebih. Kalian semua juga telah bersumbangsih sedikit demi sedikit demi membantu saya berbuat kebajikan. Inilah akumulasi sumbangsih kita dalam misi amal.

Kita telah banyak menjalin jodoh baik dengan semua makhluk. Kita juga telah menolong banyak orang. Orang yang bisa menolong orang lain adalah orang yang paling penuh berkah. Jadi, kita harus terus memupuk sumbangsih ini. Poin utamanya bukan terletak pada jumlah uang, melainkan berkah yang telah kita himpun.

Kita telah menciptakan banyak berkah dengan mengerahkan kekuatan untuk bersumbangsih bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Jadi, kita harus meneruskan usaha ini. Saya sering berpesan agar kalian semua menggunakan hati yang mengasihi saya untuk mengasihi semua makhluk. Dengan demikian, kekuatannya akan besar.


Jadi, saya juga ingin kalian menciptakan berkah di dunia. Dengan mengembangkan berkah dan kebijaksanaan, kita menjalin jodoh dari kehidupan ke kehidupan. Dari kehidupan ke kehidupan, kalian berjalan bersama saya. Di kehidupan-kehidupan selanjutnya, kita tetap menjadi Bodhisatwa di alam manusia untuk membimbing umat manusia. Kita berharap dari kehidupan ke kehidupan, kita dapat membimbing semua makhluk untuk mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Inilah ikrar kita bersama.

Kita juga memiliki misi pelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan kita jalankan saat ini demi menciptakan berkah bagi diri sendiri di masa kini serta melindungi Bumi bagi anak cucu kita. Kita juga harus percaya bahwa kelak kita juga akan kembali lagi ke dunia ini. Buddha mengajarkan kepada kita untuk berikrar demi menciptakan berkah di dunia dan menjadi Bodhisatwa.

Buddha datang dan mengajar di dunia ini, tujuan utama-Nya ialah mengajarkan praktik Bodhisatwa. Jadi, kita semua harus belajar menjadi Bodhisatwa. Di mana dibutuhkan, kita pergi ke sana untuk memberi pertolongan.

Lihatlah Da Ai TV kita. Jika ada waktu, kalian boleh menyalakan televisi dan menyaksikan Da Ai TV. Di sana kalian juga bisa mendengarkan ceramah saya mengenai berbagai hal yang terjadi di dunia dan apa yang telah Tzu Chi lakukan. Saya membabarkan Dharma dan hal-hal yang terjadi di dunia kepada kalian semua.


Jadi, kita harus menggenggam jalinan jodoh. Sambil memilah barang daur ulang, kita juga bisa menyalakan televisi dan mendengarkan suaranya. Jadi, relawan daur ulang juga mendukung Da Ai TV. Terima kasih kepada kalian semua. Kita telah berbuat baik, berbudaya humanis, dan juga bersumbangsih bagi dunia.

Mengenai cinta kasih, belakangan ini saya menyerukan agar kita memiliki cinta kasih yang utuh dan menyeluruh. Terlebih lagi, cinta kasih universal ini harus sangat halus dan sungguh-sungguh. Selain mengasihi manusia dan alam, kita juga harus mengasihi hewan. Kita harus menjaga kesehatan semua orang dan menjaga keselamatan semua orang. Jadi, saya terus menyosialisasikan vegetarisme.

Salah satu tujuan sosialisasi vegetarisme ialah menjaga kesehatan dan ketenteraman manusia. Tujuan lainnya adalah welas asih Buddha. Buddha telah mengatakan kepada kita bahwa hati, Buddha, dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan. Hati Buddha adalah hati penuh welas asih agung. Beliau membabarkan Dharma agar orang-orang membangkitkan hati Bodhisatwa. Hati Bodhisatwa berkeinginan untuk menolong semua makhluk.


Buddha bukan hanya mengajarkan untuk menolong sesama manusia, melainkan menolong semua makhluk. Semua makhluk ini mencakup manusia dan semua yang bernyawa. Demikianlah Buddha mengajarkan agar setiap orang menjadi Bodhisatwa. Setiap orang harus melindungi semua kehidupan. Inilah saatnya bagi kita untuk memetik pelajaran besar karena saat ini dunia dipenuhi kekeruhan.

Saat ini adalah masa kemunduran Dharma, juga masa yang penuh lima kekeruhan. Di masa kemunduran Dharma ini, prinsip kebenaran dan etika perlahan-lahan mengalami kemunduran. Meski manusia masih beranak cucu, tetapi di masa kini orang-orang memilih hidup dalam keluarga kecil. Banyak orang tua yang hidup sebatang kara. Inilah masalah yang semakin parah dalam masyarakat masa kini. Inilah tanda-tanda masa kemunduran Dharma.

Etika dan tatanan keluarga sudah mulai menipis dan memudar. Kini, yang terbaik ialah mendorong warga komunitas agar selain mengurus keluarga sendiri, berbakti, dan memperhatikan orang tua sendiri, hendaknya juga bersama-sama memperhatikan warga lansia di komunitas masing-masing. Contohnya, para relawan  daur ulang berkumpul bersama untuk bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia.

 

Saya berharap kita dapat membimbing lebih banyak orang untuk menjadi Bodhisatwa. Inilah yang disebut menggalang Bodhisatwa dunia. Dengan satu seruan, semua orang bergerak untuk bersumbangsih bagi dunia ini. Ini juga demi anak cucu kita sendiri. Bodhisatwa sekalian, kita hendaknya saling memuji dan saling memberi semangat.

Kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa. Dengan bertambahnya satu orang Bodhisatwa, kekuatan juga akan bertambah besar. Mari kita bersumbangsih dengan cinta kasih demi Bumi ini. Bodhisatwa sekalian, saya sangat berterima kasih. Terima kasih karena kalian telah saling mengasihi dan saling menjaga. Hal yang benar, lakukan saja. Kita harus berjalan dengan mantap dan bergerak maju selangkah demi selangkah.

Dalam setiap langkah, kita membentangkan jalan terus-menerus hingga jalan yang rata terbentang. Kita harus bersama-sama membentangkan jalan ini serta bertekad dan berikrar untuk menjadi Bodhisatwa. Bodhisatwa harus membimbing semua makhluk. Inilah misi kita. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian. Bagaimanapun, semuanya tak habis saya ucapkan. Singkat kata, dalam setiap niat pikiran, dari kehidupan ke kehidupan, kita bersama-sama mempraktikkan Jalan Bodhisatwa.

Membimbing semua makhluk untuk menapaki jalan benar
Meneruskan jiwa kebijaksanaan serta jalinan jodoh guru dan murid
Berbakti, berbuat baik, dan menjaga warga komunitas
Mewariskan berkah bagi anak cucu di masa depan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 Januari 2021     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 07 Januari 2021
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -