Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Makhluk dan Menghalau Bencana dengan Kebajikan dan Cinta Kasih


“Di delapan sekolah budaya humanis kita di Kanada, jumlah murid kita mencapai 1.187 orang. Di delapan sekolah ini, terdapat 385 relawan. Jadi, rata-rata di setiap sekolah terdapat sekitar 50 relawan. Saya sangat bersyukur kepada Kakak He yang mendukung pendirian lima sekolah di Vancouver. Di Kanada Timur, juga ada Kakak Li Mei-mei. Tentu saja, setelah mereka membuka jalan, kami yang berada di belakang juga harus bekerja keras,”
kata Yu Fei-yan relawan Tzu Chi.

“Pada tahun 1997, kita pertama kali mendirikan sekolah budaya humanis di Toronto. Saya sangat gembira. Saya juga bersyukur kepada Kakak He yang melakukan penerbangan ke ibu kota untuk membantu kita mengadakan acara sosialisasi relawan baru dan berbagai aktivitas Tzu Chi lainnya,” kata Wu Wen-ling relawan Tzu Chi.

Sungguh, di Kanada, Tzu Chi memiliki jalinan jodoh baik yang tak terbayangkan. Saya sering berkata bahwa jangan melupakan orang itu, yakni He Guo-qing dan Mei-mei yang merupakan generasi pertama Tzu Chi di Kanada. Saat itu, saya berkata pada Relawan He, "Berpijak di atas tanah dan di kolong langit Kanada, kamu harus membawa manfaat bagi warga setempat. Kamu harus mengasihi orang lain terlebih dahulu, barulah orang lain akan mengasihimu."

Saya sangat bersyukur dia menjalankan pesan saya. Jadi, berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi, generasi demi generasi terus terinspirasi untuk bersumbangsih bersama. Kini, saya merasa sangat tenang karena kita telah memiliki relawan, lahan, dan kantor yang dapat digunakan di sana. Setelah memiliki lahan, kita harus berusaha untuk membangun rumah Tzu Chi. Dengan adanya rumah Tzu Chi yang dibangun oleh insan Tzu Chi, semangat Tzu Chi dapat diwariskan dari generasi ke generasi.


“Montreal adalah sebuah kota berbahasa Prancis. Meski para paman dan bibi Tzu Chi di Montreal kurang bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris, tetapi setiap kali kami terjun ke jalan, mereka selalu mendampingi kami. Mereka memberikan dukungan kepada generasi yang lebih muda sehingga kami dapat menggalang Bodhisatwa dunia tanpa mengkhawatirkan hal lainnya,”
kata Lü Yi-ling relawan Tzu Chi.

Kanada sangat luas, tetapi jumlah relawan Tzu Chi di sana tidaklah banyak. Asalkan bersedia terjun ke tengah masyarakat, kita bisa menginspirasi banyak orang. Semua orang membutuhkan kehangatan. Di era sekarang, kita harus lebih bekerja keras. Zaman dahulu, kehidupan orang-orang sangat sederhana. Namun, kini tak lagi demikian.

Setiap hari, saya merasa khawatir dan sulit untuk optimistis. Jadi, saya sangat khawatir. Saya bukan hanya berkata demikian pada kalian. Saya sering berkata pada diri sendiri, "Khawatir juga tidak ada gunanya. Saya harus lebih bekerja keras." Kita harus aktif menggalakkan kebajikan. Dengan adanya energi manusia yang positif, barulah cuaca bisa bersahabat. Dengan energi langit, bumi, dan manusia yang positif, barulah keharmonisan bisa terwujud. Untuk mewujudkan keharmonisan, kita harus bekerja keras.

Saya sering mengulas tentang karma kolektif semua makhluk. Akibat kekuatan karma yang diciptakan oleh manusia, kondisi iklim menjadi tidak bersahabat dan pikiran manusia menjadi tidak selaras sehingga dunia menjadi tidak tenteram. Baik energi manusia, energi langit, maupun energi bumi, kita hendaknya berusaha untuk mengubahnya menjadi energi kebaikan.


Tzu Chi membutuhkan sebuah rumah di Kanada agar jiwa kebijaksanaan Tzu Chi dapat diwariskan hingga selamanya di sana. Rumah Tzu Chi ini adalah ladang pelatihan yang mendukung pertumbuhan jiwa kebijaksanaan Tzu Chi dan semua orang. Kita membutuhkan tempat berhimpun. Dengan kembali ke rumah jiwa kebijaksanaan ini, semua orang bisa mempelajari Dharma yang sama.

Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran; mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Silsilah Dharma Jing Si berawal dari Griya Jing Si. Dalam ajaran Buddha, apakah arti samadhi? Sesungguhnya, samadhi bisa dijelaskan sebagai "Jing Si" yang berarti pikiran yang murni tanpa noda. Pikiran kita harus sangat tenang. Jangan biarkan orang lain mengacaukan pikiran kita.

Di Tzu Chi, semua orang sangat tulus. Tidak ada seorang pun yang tidak tulus. Kita harus yakin bahwa setiap orang memiliki hati yang tulus. Saya yakin bahwa kalian memiliki hati yang tulus. Saya yakin bahwa kita semua memiliki niat baik yang tulus. Jadi, orang-orang berkebajikan unggul berhimpun di satu tempat. Tzu Chi mengajarkan kebajikan dan inilah yang paling dibutuhkan dunia ini sekarang. Bagaimana kita berbuat baik?


Saat semua orang berhati bajik, bencana dapat dihalau. Namun, jika orang yang tamak lebih banyak daripada orang yang berhati bajik, mewujudkan keharmonisan dunia akan sangat sulit. Karena itu, kita hendaknya mengerahkan cinta kasih agung untuk menyeberangkan semua makhluk dari sisi yang rumit dan keruh ke sisi yang murni dan bajik. Ini disebut menyeberangkan atau membimbing. Saya yakin bahwa kalian telah berusaha untuk membimbing orang-orang.

Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa. Inilah tujuan utama Buddha datang ke dunia ini, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Beliau ingin menyucikan hati manusia. Kita hendaknya menyucikan hati manusia tanpa memandang perbedaan negara. Intinya, kita harus menginspirasi orang-orang untuk membangkitkan cinta kasih tanpa pamrih, melapangkan hati, dan melepas ego. Kita harus mengimbau orang-orang untuk melapangkan hati.

Bodhisatwa sekalian, saya yakin bahwa kalian sering mendengar ceramah saya. Meski kita terpisah oleh jarak yang jauh, hati kalian tetap sangat dekat dengan hati saya. Ajaran saya telah meresap ke dalam hati kalian. Setiap kali saya mendengar perbincangan kalian, topik kalian selalu tak jauh-jauh dari Tzu Chi. Dengan mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih Tzu Chi, kalian hidup damai dan mengagumi satu sama lain. 

Menggalang Bodhisatwa dunia dan menghimpun energi kebaikan
Berbuat baik bersama untuk menghalau bencana dan mewujudkan keharmonisan
Membimbing semua makhluk dan melatih samadhi
Mempraktikkan cinta kasih agung di mazhab Tzu Chi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 31 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 02 September 2024
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -