Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Makhluk dengan Hati yang Tulus


Saya sering berkata bahwa yang terpenting bagi kita ialah menggenggam waktu yang ada untuk membangkitkan kesadaran. Kita hendaklah sering mengingatkan diri sendiri untuk menjalin jodoh baik dengan lebih banyak orang, menyemangati satu sama lain untuk melakukan kebajikan, saling memuji, dan bersukacita dalam Dharma. Itulah yang harus kita lakukan sekarang. Mari kita bersungguh-sungguh untuk menggenggam setiap momen.

Buddha mengajari kita bahwa Bodhisatwa muncul karena adanya makhluk yang menderita. Saya berkata demikian setiap hari karena inilah kebenaran sejati yang diajarkan oleh Buddha. Kehidupan kita tak luput dari waktu. Hidup di dunia ini, semua orang membutuhkan waktu. Jika kita menggenggam setiap detik, kita dapat mencapai segalanya. Namun, jika kita membiarkan waktu berlalu dengan sia-sia, kita tidak akan dapat mengembangkan nilai kehidupan kita.

Lihatlah di Serbia, relawan Tzu Chi berhimpun untuk menyalurkan bantuan ke kamp-kamp pengungsian. Apa yang dibutuhkan para pengungsi? Mereka membutuhkan selimut, tempat tidur, dan pakaian. Relawan kita juga menyediakan makanan dua kali dalam sehari tanpa henti sejak empat atau lima tahun lalu hingga sekarang. Ketika musim dingin tiba, relawan kita selalu menyiapkan pakaian musim dingin yang baru bagi para pengungsi.

“Saya sungguh sangat berterima kasih dan senang karena Tzu Chi bisa mendampingi kami selama ini,” tutur Abdul, pengungsi Afganistan.
“Nomor-nomor telepon ini adalah nomor Kantor Tzu Chi di berbagai negara di Eropa. Jika ada pengungsi yang mengalami kesulitan, kalian bisa meminta mereka untuk menghubungi nomor-nomor ini,” ujar Tamara Ilic Petrov, sukarelawan.
 

Relawan kita selalu merawat mereka dengan hati dan cinta kasih yang tulus. Inilah insan Tzu Chi. Belakangan ini, saya sering kali berkata bahwa lebih dari 50 tahun yang lalu, kita tidak memiliki apa-apa dan banyak orang yang belum pernah mendengar tentang Tzu Chi. Namun, berawal dari sebersit niat saya pada 56 tahun lalu untuk menginspirasi orang-orang menyisihkan 50 sen setiap hari demi menolong orang-orang yang membutuhkan, kini, kita setiap hari dapat melihat insan Tzu Chi dari berbagai negara berhimpun bersama.

Sesungguhnya, kekuatan apa yang membuat relawan kita berhimpun dan bersumbangsih bagi para pengungsi di Serbia hingga sekarang? Apakah pengungsi yang kini tinggal di sana masih sama dengan pengungsi saat kamp-kamp pengungsian baru didirikan? Tidak. Mereka datang dan pergi seperti air yang mengalir. Untuk melarikan diri ke negara lain, mereka harus melewati Serbia. Karena itu, insan Tzu Chi terus memberikan bantuan bagi para pengungsi di Serbia.

Saya sangat bersyukur relawan di Serbia dapat memberikan bantuan dengan memanfaatkan sumber daya setempat dan membangkitkan kekuatan cinta kasih orang-orang di negara sekitar Serbia. Mereka juga menghimpun kekuatan dari warga setempat untuk turut membantu para pengungsi. Mereka terus menggunakan keteladanan cinta kasih untuk menginspirasi orang-orang, baik yang jauh maupun dekat.

Insan Tzu Chi dari tempat yang jauh dan dekat berhimpun untuk bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa takut bersusah payah. Hati mereka dipenuhi sukacita. Sejak empat atau lima tahun lalu hingga sekarang, mereka terus bersumbangsih bagi para pengungsi. Ini sungguh sangat menyentuh hati. Kita sering menerima laporan relawan dari tempat yang jauh dan bisa melihat apa yang dilakukan oleh relawan kita setiap hari.
 

Hingga kini, kita semua masih hidup aman dan tenteram di sini serta bisa saling berbagi pengalaman dan kebahagiaan dalam menjalankan Tzu Chi. Contohnya rapat mingguan kemarin. Insan Tzu Chi dengan lebih dari dua ribu sambungan di 20-an negara mengikuti rapat mingguan dan mendengarkan ceramah saya secara daring. Saya yakin mereka semua telah menyebarkan ajaran saya.

Saat ini juga, insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat mendengarkan ceramah saya secara serentak. Asalkan berniat untuk mendengar ceramah saya, kalian bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendengarnya dengan mengetuk layar ponsel saja. Sungguh, pada zaman sekarang, suara bisa menyebar ke berbagai tempat.

Pada zaman Buddha, ketika Buddha membabarkan Dharma, semua orang bisa memahami kebenaran. Kini, baik tengah malam maupun pagi hari, selama ponsel kalian menyala, di mana pun berada, kalian dapat mendengar suara saya. Jika kalian bersungguh-sungguh mendengarkan ceramah saya, kalian dapat memahami banyak hal di dunia ini.

Inilah kebijaksanaan yang bagaikan cermin yang bulat dan jernih. Di manakah cermin itu? Ada di dalam hati kita. Jadi, kita harus membangkitkan kesadaran dan mendengarkan suara hati kita. Inilah ajaran Buddha yang hendaknya kita pahami.


Bodhisatwa sekalian,kita hendaklah senantiasa bersungguh hati, berpegang teguh pada tekad, dan menggenggam waktu untuk bersumbangsih. Demikianlah cara kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian. Lihatlah relawan kita di tempat yang jauh. Ketika barang bantuan kita tiba di sana, mereka juga mengajak warga setempat untuk turut membantu. Mereka semua telah bersumbangsih dengan sukarela dan sukacita.

Semoga suatu hari nanti, warga setempat dapat mengenakan seragam abu-abu putih dan rompi relawan. Semoga kelak mereka juga dapat mengenakan seragam biru putih setelah mengikuti pelatihan relawan. Jadi, Bodhisatwa sekalian, asalkan kita berniat untuk bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus, bukanlah hal yang mustahil untuk menciptakan Tanah Suci di dunia ini. Saya bersyukur. Tiada habis-habisnya rasa syukur saya setiap hari.Jadi, kita hendaklah bersungguh-sungguh untuk menggenggam setiap detik.

Mari kita membangkitkan kesadaran diri sendiri dan mendengarkan suara hati kita. Saat berdoa, agar gema doa kita dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa, kita haruslah tulus.

Mari kita menggunakan kekuatan suara hati kita untuk menginspirasi semua orang kembali pada hakikat kebuddhaan serta membina cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Terima kasih.

Himpunan dana kecil dapat digunakan untuk melakukan amal besar
Cinta kasih insan Tzu Chi menembus ruang dan waktu
Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyebarkan Dharma
Membimbing semua makhluk dengan hati yang tulus

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 16 Desember 2021
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -