Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Makhluk dengan Ikrar Tak Terhingga


Bodhisatwa sekalian, apa kabar semuanya? Ketika turun dari mobil, saya melihat ladang pelatihan yang begitu agung dan insan Tzu Chi yang sungguh tertib. Saya juga melihat "perahu cinta kasih Tzu Chi" yang terbuat dari barang-barang daur ulang dan terlihat seperti sebuah rakit. Perahu cinta kasih dapat menyelamatkan semua makhluk. Dengan melapangkan hati, perahu kecil juga bisa menjadi perahu besar, yakni perahu cinta kasih untuk menyelamatkan semua makhluk.

Dengan menyatukan semua kekuatan kecil kita, kita dapat membentuk kekuatan yang besar. Dengan kekuatan yang besar ini, kita membangun tekad dan ikrar untuk menjadi perahu cinta kasih besar yang berlayar di tengah samudra untuk menyelamatkan semua makhluk. Saya sungguh bersyukur karena demikianlah yang Tzu Chi lakukan.

Insan Tzu Chi juga bagaikan kunang-kunang. Ketika semua orang menyalakan lampu yang ada di tangan mereka masing-masing, itu terlihat seperti ribuan ekor kunang-kunang menerangi ruangan ini. Begitu pula di Aula Jing Si Kaohsiung. Ruangan di sana juga penuh dengan kunang-kunang yang bersinar, sungguh sangat indah. Kehidupan kita juga dapat bersinar.


Buddha berkata bahwa dunia ini dipenuhi kegelapan. Di tengah kegelapan, kita tidak bisa melihat apa pun di kejauhan. Begitu pula dengan kehidupan kita. Menurut hukum alam, usia kehidupan kita terbatas. Kehidupan setiap orang memiliki batas waktunya. Saat orang zaman dahulu berkata bahwa waktu mereka telah tiba, itu berarti kehidupan mereka akan berakhir sesuai hukum alam. Sungguh, sesuai hukum alam, usia kehidupan kita terbatas. Namun, Dharma yang ada dalam batin kita sungguh tak terhingga dan tak terbatas.

Ketika kita menyerap Dharma ke dalam hati, Dharma pun menjadi tak terhingga. Karena menyerap Dharma ke dalam hati, kita dapat memahami segala sesuatu di dunia, melihat ajaran Buddha yang luas, dan mengetahui tujuan hidup kita dengan jelas. Karena itu, kita akan merasa tenang dan damai.

Hendaklah kita mengenal rasa puas dan bersyukur setiap saat. Saya pribadi sungguh merasa puas dan sangat bersyukur karena insan Tzu Chi telah mempraktikkan Sutra. Insan Tzu Chi membentangkan jalan sesuai Sutra dan menapaki jalan ini selangkah demi selangkah. Jadi, kita menapaki jalan yang dibentangkan dengan cinta kasih. Sutra mengajarkan kita untuk melakukan kebajikan, mengasihi semua makhluk, dan membimbing sesama.


Sutra mengandung prinsip kebenaran. Saya terus berbagi prinsip kebenaran dengan orang-orang sesuai kemampuan masing-masing. Saya sering mengingatkan kalian untuk menyerap Dharma ke dalam hati kalian dan berbagi kebenaran dengan mulut kalian. Jadi, hendaklah kalian membabarkan dan menyebarkan Dharma. Dengan bertutur kata baik dan berbagi prinsip kebenaran, kalian telah membentangkan jalan dengan Dharma serta membimbing orang-orang untuk menapaki jalan ini dan membentangkan jalan bersama.

Setiap orang menapaki jalan kebenaran, menaati sila, dan melatih diri sesuai Dharma, menaati sila, dan melatih diri sesuai Dharma, inilah yang disebut mempraktikkan ajaran Buddha di dunia. Kita telah mempraktikkannya secara nyata. Inilah yang diajarkan dalam Sutra. Demikianlah kita melatih diri. Jadi, Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Setelah mempelajari Sutra, kita harus membentangkan jalan sesuai Sutra dan membimbing orang-orang menapaki jalan ini. Jadi, kalian harus ingat bahwa Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Jadi, kita harus melakukan praktik nyata.

Kita menapaki Jalan Bodhisatwa demi menjangkau makhluk yang menderita. Saat ada makhluk yang menderita karena kekurangan atau jatuh sakit, sekelompok relawan kita yang telah memahami kebenaran pun menjangkau mereka. Berhubung telah memahami jalan kebenaran ini, kita harus menapakinya dengan teguh selangkah demi selangkah.


Lihatlah, para dokter beserta anggota komite dan anggota Tzu Cheng yang mengunjungi warga kurang mampu untuk memberi pengobatan. Saat menghadapi warga yang lukanya memborok, tanpa takut bau tidak sedap ataupun kotor, mereka tetap mendekati dan merawatnya dengan penuh cinta kasih. Bagaimana jika ada warga yang sakit parah? Kita akan membawa mereka ke rumah sakit kita serta memberikan pengobatan dan menyediakan obat-obatan yang mereka butuhkan.

Misi amal kita juga memberikan bantuan pada mereka. Jadi, kita sungguh telah memupuk pahala. Bersumbangsih dengan sukarela mendatangkan pahala. Sungguh, kita hendaklah melenyapkan keakuan dan kemelekatan untuk bersumbangsih bagi makhluk yang menderita. Demikianlah hendaknya kita menciptakan pahala. Bagaimana hendaknya kita melatih diri? Memandang setara semua makhluk. Kita harus menjadi Bodhisatwa yang mengasihi semua orang di dunia seperti keluarga sendiri.

Singkat kata, kita harus tahu bahwa Buddha membabarkan Dharma untuk membimbing dan membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Ajaran Buddha tidak terhingga seperti alam semesta ini. Namun, meski alam semesta ini sangat luas, Buddha mengajari kita untuk membangun ikrar tak terhingga yang dapat merangkul seluruh alam semesta. Asalkan terpikirkan oleh kita, maka kita harus bertekad untuk melakukannya.

Melatih diri sesuai Dharma dan menaati sila
Melenyapkan keakuan dan kemelekatan
Membimbing semua makhluk agar terbebas dari penderitaan
Membuka dan membentangkan jalan dengan ikrar tak terhingga

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 07 Januari 2022
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -