Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Makhluk di Lautan Ilmu Tanpa Batas


“Pada Kamp Jing Si di Hualien kali ini, kami mengundang orang-orang dari berbagai bidang usaha untuk bersama-sama mewujudkan kegiatan ini. Total peserta kamp berjumlah 326 orang dan panitia yang terlibat sebanyak 348 orang. Sesungguhnya, kami memegang teguh prinsip Tzu Chi untuk memberikan pelayanan satu banding satu,”
kata Wei Yu-zhen relawan Tzu Chi.

Hendaknya kita menghargai waktu saat ini. Saat berbicara, hendaknya kita memiliki pikiran yang baik dan bertutur kata baik. Dengan demikian, tentu saja kita dapat melakukan hal yang baik pula. Ketika melakukan hal baik, kita akan merasa tenang dan damai setiap hari. Ajaran Buddha tidaklah terlalu dalam. Selama kita mendengarkannya dengan sepenuh hati, lewat satu kalimat saja, kita dapat memahami ribuan prinsip kebenaran. Inilah nilai yang sesungguhnya.

“Pada Tahun Baru Imlek tahun ini, ayah saya mengalami kondisi kritis dan ibu saya mengalami patah kaki. Tahun ini, ayah saya berusia 92 tahun dan ibu saya berusia 88 tahun. Setelah mereka jatuh sakit, kami kembali pulang untuk merawat mereka. Pasangan kami juga membantu merawat orang tua kami. Selama proses ini, banyak insan Tzu Chi yang datang setiap hari untuk mencurahkan perhatian dan merawat orang tua saya,” kata Liu Su-juan Profesor Universitas Teknologi Chaoyang.

“Selama masa ini, saya membantu ayah saya menyusun sebuah buku puisi. Ayah saya telah menulis lebih dari seribu puisi dan kami terbitkan pada bulan Maret. Awalnya, ayah saya hanya bisa berbaring di tempat tidur, tetapi sekarang beliau sudah bisa pergi ke ladang. Selama proses ini, kami merasa sangat tersentuh. Saat ingin melakukan suatu hal di Jalan Bodhisattva, ada Master dan Bodhisattva lainnya yang membimbing kami. Kami masih muda dan belum memahami banyak hal, tetapi setidaknya saya selalu bersedia untuk melayani,” pungkas Liu Su-juan.

Pada usia 92 tahun, lihatlah nilai kehidupan beliau. Kebijaksanaannya bagaikan lautan ilmu tanpa batas yang sangat luas. Saya juga telah mendengar laporan kalian tentang Kamp Jing Si. Saya sangat menikmatinya.


Semua pendamping atau mentor kelompok adalah komisaris kehormatan dan fungsionaris Tzu Chi. Kami menerapkan semangat mendampingi semua orang bagaikan keluarga. Para mentor sangat menyukai kegiatan mendampingi ini dan semua melakukannya dengan penuh cinta kasih,” kata Cai Xi-zhong relawan Tzu Chi.

“Banyak dari anggota tim pelayanan, akomodasi, logistik, dan konsumsi baru pertama kali memikul tanggung jawab ini. Meski mereka belum memiliki banyak pengalaman, banyak pengurus senior Hexin yang mendampingi mereka sehingga semuanya dapat melayani dengan sepenuh hati,” kata Wei Yu-zhen relawan Tzu Chi.

“Kami yang terdiri atas wilayah Pelabuhan, Miaoli, dan Dazhong, bekerja sama dengan semangat yang diajarkan Master, yaitu terbagi ke dalam kelompok, tetapi hati tetap bersatu. Dengan begitu, kami bersatu hati untuk menyelesaikan tugas. Kali ini, tim kami berjumlah 45 orang dengan usia rata-rata 66 tahun dan yang tertua berusia 84 tahun. Meski jumlah gabungan usia kami mencapai 3 ribu tahun, kami tetap memberikan pelayanan kelas bintang 5 kepada para peserta,” kata Chen Qiao-fang relawan Tzu Chi.

“Kali ini, kami menerima 160 formulir umpan balik peserta dan sebanyak 88 persen menyatakan "saya bersedia". Apa yang mereka bersedia untuk lakukan? Mereka bersedia untuk bersama-sama dengan kami dalam mengemban tanggung jawab Master,” kata Wei Yu-zhen relawan Tzu Chi.

Saya berterima kasih kepada para komisaris kehormatan, Tzu Cheng, dan insan Tzu Chi. Semuanya sangat berpengalaman. Dalam waktu yang lama ini, selama puluhan tahun, hati dan pikiran kalian tidak pernah berubah. Ini menunjukkan bahwa arah hidup kalian sangat tepat tanpa adanya penyimpangan. Oleh karena itu, menapaki jalan yang benar dalam hidup adalah sesuatu yang patut dipuji. Hal yang lebih berharga ialah menjadi teladan.


Kalian berjalan dan melakukan hal-hal baik sambil mengajak banyak orang. Kalian telah bersatu hati dan berada di arah yang sama. Inilah mengapa saya sangat menyukai 2 kata ini, "belajar" dan "sadar". Untuk belajar, kita harus memiliki hati yang murni dan bersih seperti anak kecil. Ketika melihat hal yang benar di dunia, seorang anak akan belajar di arah yang benar itu sehingga mampu berfokus mengembangkan pikiran benar. Inilah belajar. Apa yang sebenarnya harus kita pelajari dalam hidup? Belajar untuk mengembangkan pikiran benar. Inilah yang disebut belajar.

Di antara kedua kata ini terdapat Jalan Bodhisattva. Keistimewaan Jalan Bodhisattva terletak pada 2 kata, yaitu "anak" dan "melihat". "Anak" berarti memiliki hati murni seperti anak kecil yang mudah menerima ajaran, seperti anak-anak TK yang belum paham mengenai berbagai hal di dunia. Namun, para guru selalu mendidik mereka dan menggenggam tangan mereka.

Anak-anak yang kecil ini saling berpegangan di bahu dan membentuk barisan yang panjang. Guru akan memimpin mereka untuk berjalan maju dan guru lainnya berada di belakang untuk melihat dan memastikan bahwa anak-anaknya telah berjalan dengan benar dan saling memegang bahu dengan erat. Tujuannya ialah untuk memastikan mereka aman.

Sekarang, lihatlah anak-anak muda yang merupakan generasi kedua dan ketiga dari insan Tzu Chi. Satu generasi mengajak generasi lainnya untuk terus menuju jalan kebenaran sesuai ajaran Buddha. Ajaran Buddha bukan semata-mata mengajari untuk bersembahyang dan berlutut, melainkan untuk memahami prinsip kebenaran, berjalan selangkah demi selangkah dengan mantap, dan mengembangkan cinta kasih.


Setiap kali mendengar tentang pola makan vegetaris, saya merasa sangat terhibur. Inilah bentuk mengasihi, membebaskan, dan melindungi semua makhluk. Semua makhluk bukan hanya merujuk pada manusia. Kita harus mengasihi semua kehidupan. Namun, manusia sering kali terbalik dan menjadi tamak akibat nafsu makan sehingga merusak hutan untuk dijadikan peternakan.

Banyak orang memelihara ternak untuk memenuhi nafsu keinginan manusia. Jika kita dapat menggalakkan vegetarisme dan mengasihi semua kehidupan, dunia ini akan dipenuhi dengan berkah. Terlebih lagi, kita dapat membangkitkan kebijaksanaan. Kita akan memiliki berkah dan kebijaksanaan. Kita menciptakan berkah bagi masyarakat dan membangkitkan kebijaksanaan.

Saat ini, lautan ilmu sangatlah luas. Selama kita semua membangun tekad dan ikrar untuk menjadi perahu cinta kasih di lautan, tidak peduli perahu itu kecil atau besar, kita dapat menyeberangkan semua makhluk. Setiap kata yang diucapkan insan Tzu Chi mengandung kebenaran. Dahulu, saya membabarkan ajaran sesuai dengan Sutra yang dengar. Saat ini, Sutra itu telah dibentangkan sebagai jalan.

Kalian semua telah menapaki jalan Sutra ini dan mendapatkan banyak pemahaman. Kalian membabarkan Sutra Bodhisattva masa kini. Pada masa kini, kalian semua adalah Bodhisattva yang berbagi pengalaman hidup yang telah dilalui. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih. 

Memiliki tekad yang teguh di lautan ilmu tanpa batas
Memiliki cinta kasih berkesadaran dan hati yang murni seperti anak kecil
Membimbing semua makhluk dengan cinta kasih dan welas asih
Mempraktikkan Sutra, membentangkan jalan, dan mewariskan pelita hati

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 27 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 29 Agustus 2024
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -