Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Makhluk yang Tak Terhingga


Menghadapi situasi dunia sekarang, hendaklah setiap orang berdoa bagi dunia ini. Ketika melihat peta dunia, saya dapat melihat banyak penderitaan. Namun, tanpa jalinan jodoh, kita tidak dapat menjangkau dan menolong orang-orang yang menderita. Meskipun kita sangat berharap dapat menolong mereka, tetapi kita tidak dapat menjangkau mereka semua karena ada begitu banyak penderitaan di dunia.

Saya sangat bersyukur kepada relawan Tzu Chi yang telah menyalurkan bantuan ke lebih dari seratus negara dan wilayah. Ada banyak Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan Tzu Chi di seluruh dunia. Asalkan ada banyak relawan Tzu Chi di suatu negara, maka di mana pun ada yang membutuhkan, relawan kita akan segera bergerak setelah mendapat laporan untuk memahami situasi orang-orang yang menderita dan kekurangan di sana serta memikirkan cara untuk membantu mereka.

Bagi tempat yang belum memiliki fasilitas kesehatan, kita akan mencari segala cara untuk mengadakan baksos kesehatan. Dalam kegiatan baksos kesehatan, kita dapat melihat banyak orang yang jatuh sakit sekaligus kekurangan. Selain mengobati penyakit dan menyediakan obat-obatan bagi mereka, kita juga melakukan kunjungan ke rumah mereka untuk memahami situasi keluarga mereka agar kita dapat menentukan mereka sebagai penerima bantuan jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek kita.

Untuk penerima bantuan jangka panjang, setelah menerima kasus, kita akan terus merawat mereka hingga akhir hayat mereka. Mereka adalah warga lansia yang hidup sebatang kara. Ketika menerima kasus seperti ini, relawan setempat akan sering mengunjungi dan merawat para warga lansia ini. Demikianlah bantuan jangka panjang kita.
 

Bantuan jangka menengah kita berikan saat kita mengetahui bahwa sesuatu telah terjadi pada tulang punggung sebuah keluarga sehingga sumber penghasilan mereka terputus. Di saat seperti ini, insan Tzu Chi akan mengunjungi keluarga tersebut dan melakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi, kita mungkin akan memberikan bantuan biaya pengobatan atau bantuan biaya hidup selama beberapa waktu. Ini termasuk bantuan jangka menengah. Ada yang setengah tahun, satu tahun, ataupun empat bulan sesuai kebutuhan masing-masing kasus.

Kita membimbing mereka untuk memulihkan sendi kehidupan mereka. Para anggota Tzu Cheng dan komite yang hadir di sini saat ini sering melakukan hal seperti ini. Saat ada orang yang membutuhkan, baik di daerah pegunungan, pedesaan, maupun di sekitar kalian, setelah melakukan evaluasi, kalian selalu bersumbangsih. Hingga kehidupan mereka stabil, mampu berdiri sendiri, dan menghidupi keluarga mereka, barulah kita perlahan-lahan membiarkan mereka mandiri. Jadi, kita terus memberikan bantuan dan pendampingan hingga mereka dapat bangkit kembali.

Saat ada yang membutuhkan bantuan darurat, kita selalu segera memberikan bantuan. Saat terjadi masalah yang mendesak atau bencana alam, seperti bencana tanah, air, api, dan angin, relawan Tzu Chi selalu siap untuk menyalurkan bantuan yang paling dibutuhkan dan penting.
Ada banyak hal yang harus saya syukuri. Saya merasa sangat puas dengan kehidupan sekarang karena memiliki jalinan jodoh yang matang. Namun, terkadang saya juga merasakan penderitaan. Dari mana datangnya penderitaan saya? Dari tubuh saya. Seiring berlalunya waktu, fungsi tubuh saya terus menurun. Waktu telah membawa pergi segalanya dalam hidup saya, termasuk stamina dan kehidupan saya termasuk stamina dan kehidupan saya.
 

Kini, untuk berbicara saja, saya harus mengerahkan banyak tenaga. Saya harus menguras energi demi memberikan ceramah. Demi apa saya memberikan ceramah? Demi membimbing semua orang mengembangkan jiwa kebijaksanaan. Selama dua tahun terakhir ini, saya selalu mengulas tentang pelajaran besar. Saat ini, kita hendaklah mengingatkan semua orang di seluruh dunia untuk mempraktikkan pertobatan karena setiap orang tidak luput dari pikiran dan perbuatan yang keliru. Siapa yang tidak pernah keliru? Jadi, kita hendaklah bertobat dengan tulus.

Mari kita mendongak untuk bertobat dan menunduk untuk bersyukur. Agar bisa hidup sehat, kita harus memandang penting perkara makan. Kita harus bervegetaris agar tubuh kita sehat. Bumi telah menyediakan beragam tanaman pangan untuk menopang kehidupan kita. Mari kita bersyukur kepada bumi serta orang-orang dari berbagai sektor yang bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang makmur, aman, dan tenteram. Jadi, kita hendaklah saling bersyukur dan mendoakan dengan tulus. Terima kasih.

Bodhisatwa sekalian, "gan en" (syukur) adalah kata terbaik untuk mendoakan satu sama lain dan mengungkapkan rasa haru di dalam hati. Karena itulah kita menggunakan "gan en". Bodhisatwa sekalian, kita hendaklah sungguh-sungguh bersyukur dari hati, bukan hanya diucapkan lewat mulut saja. Kita harus memahami prinsip kebenaran dari "gan en".
 

Ajaran Buddha sangatlah halus dan luas. Ajaran Buddha terkandung dalam hal terkecil pun. Saya sering berkata bahwa bahkan pohon besar pun tumbuh dari benih kecil yang gennya tak terlihat dengan mata telanjang. Ketika ada tanah, air, udara, dan sinar matahari, benih itu akan tumbuh menjadi pohon kecil dan terus bertumbuh hingga menjadi pohon besar. Demikianlah satu benih menghasilkan benih yang tak terhingga jumlahnya.

Pohon besar ini bisa berbunga dan menghasilkan benih setiap tahun. Entah berapa banyak benih yang dapat dihasilkan oleh pohon ini. Semua benih ini dapat tumbuh menjadi pohon besar. Jadi, benih yang tak terhingg menghasilkan pohon besar yang tak terhingga. Ini disebut satu bertumbuh menjadi tak terhingga dan yang tak terhingga bertumbuh dari satu. Kita harus memahami prinsip kebenaran dari sumbernya.

Jadi, Bodhisatwa sekalian, mari kita menjadi Bodhisatwa dunia, mendalami prinsip kebenaran, dan menyerap Dharma ke dalam hati. Demikianlah kita mengembangkan kebijaksanaan. Tidak harus menjadi umat Buddha untuk mewujudkannya. Kita dapat mempraktikkan kebajikan dengan menjangkau orang-orang yang menderita dan melenyapkan penderitaan mereka. Demikianlah Bodhisatwa terjun ke tengah masyarakat.

Menghargai jalinan jodoh dengan insan Tzu Chi
Berpacu dengan waktu untuk mewariskan esensi Dharma
Bersyukur dari hati dan tulus mempraktikkan pertobatan
Membimbing semua makhluk yang tak terhingga

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 07 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 09 Desember 2021
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -