Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Semua Orang dan Menghargai Ajaran Bajik


Hendaknya kita bersyukur atas hari-hari yang telah kita lewati dengan aman dan damai. Saat ini, kita hendaknya menyambut hari-hari di masa depan dengan hati yang tulus. Hidup dalam kedamaian dan kebaikan adalah harapan terbesar kita semua karena kedamaian adalah berkah.

Setiap hari, saya menonton berita internasional dan melihat dunia yang tengah mengalami perubahan iklim dan lingkungan yang telah tercemar. Dari manakah asal pencemaran ini? Dari pemborosan yang dilakukan manusia. Sumber daya di Bumi terbatas, tetapi manusia terus menggali ke dalam tanah lapis demi lapis. Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu menggunakan sesuatu sesuai dengan kesenangan kita dan tidak sadar akan pemborosan yang menyebabkan krisis sumber daya. Buddha datang ke dunia dengan tujuan agar kita memiliki kesadaran untuk menghargai berkah.

Selama duduk di sini, saya selalu berkata bahwa kita sungguh dipenuhi berkah karena dapat berada di ladang pelatihan yang agung ini. Berkat teknologi yang maju, suara saya dapat tersebar ke berbagai tempat. Tidak hanya kita yang ada di sini yang mendengarkan, melainkan juga para relawan di berbagai ruangan lain di sekitar kita sebanyak lebih dari 5 ribu orang. Pembicaraan saya juga disiarkan langsung dan diikuti lewat lebih dari 700 sambungan daring dari berbagai tempat di dunia. Suara saya dapat terdengar secara luas.


Saya selalu bersyukur setiap menit dan detik karena saya telah membangun tekad dan ikrar untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Semua ini dimungkinkan karena adanya teknologi. Sutra Teratai mengatakan bahwa saat Buddha berbicara, suara-Nya dapat didengar di seluruh dunia. Selama seseorang memiliki hati untuk mendengarkan saya, dia dapat langsung mengetuk layar ponselnya.

Lebih dari 2 ribu tahun yang lalu di zaman Buddha, pasti tidak ada ruang dan peralatan seperti saat ini. Jadi, saya bersyukur atas adanya internet dan pengeras suara yang memungkinkan suara saya tersebar ke mana-mana. Selama ada hati, kita semua dapat terhubung. Orang yang tidak memiliki hati tidak akan dapat mendengarkan suara saya.

Di masa lalu, orang melakukan perjalanan ribuan mil untuk bertemu guru dan mencari Dharma. Dahulu, mencari Dharma bukanlah hal yang mudah. Jika ingin melatih diri, selama ada hati, kita akan menemukan Dharma dan dapat tercerahkan. Saat ini, karena Dharma ada di sekitar kita, orang-orang menyepelekannya dan berpikir bahwa hanya dengan satu ketukan, mereka dapat langsung mendengarkan Dharma sehingga tidak mendengarkan dengan rasa hormat.

Ketika saya membabarkan Dharma, orang-orang akan berpikir bahwa mereka dapat mendengarkannya hanya dengan satu ketukan jari saja. Mereka menjadi tidak bersyukur karena dapat mendengarkan Dharma dengan mudah. Mereka bahkan merasa bahwa meski datang terlambat, mereka masih dapat mendengarkan Dharma yang terlewat. Dengan rasa syukur, kita akan memiliki kekuatan untuk mendengarkan Dharma. Tanpa adanya rasa syukur, orang akan menyepelekan Dharma dan selamanya tidak akan mengingat Dharma. Dharma akan ada di dalam hati kita selama kita menghormatinya.


Kita menghormati guru kita, para Buddha, dan para Bodhisatwa sebagaimana mereka hadir bersama kita. Jadi, hendaknya kita senantiasa membangkitkan rasa hormat dan cinta kasih. Orang-orang di sekitar Anda adalah Bodhisatwa yang dapat mendukung ladang pelatihan Anda. Ketika kalian mendengarkan dengan sepenuh hati, setiap kalimat yang saya katakan adalah Dharma.

Saya membabarkan Dharma dengan segenap hati dan kekuatan saya. Sejak dahulu, kalian sering mendengarkan saya membabarkan Dharma. Sekarang, saya harus berusaha sekuat tenaga untuk berbicara. Sesungguhnya, Dharma ini sudah ada di dalam hati kalian. Saya hanya menggaungkannya kembali agar Dharma ini terus ada dalam hati kalian.

Seiring berjalannya waktu, hendaknya kita terus menerima Dharma dan mendengarkan Dharma. Hal yang terpenting ialah kita harus senantiasa mempraktikkan Dharma untuk menginspirasi dan membimbing semua orang di dunia. Inilah menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Bukan hanya saya yang menyebarkan Dharma, melainkan semua orang dapat menyebarkan Dharma.


“Kami berikrar untuk menerima inti sari Sutra Teratai; menjaga sifat Buddha dalam diri, membangun stupa Puncak Burung Nasar di dalam hati; menyerap Dharma ke dalam hati dan tindakan demi membawa manfaat bagi dunia; menghimpun kebajikan dan melenyapkan penderitaan.”

Saat ini, insan Tzu Chi seluruh dunia terhubung secara daring di ladang pelatihan ini. Kita hendaknya berdoa dengan tulus agar semua orang dapat membangun tekad dan ikrar untuk memenuhi seluruh alam semesta dengan kebajikan berlandaskan semangat Bodhisatwa. Saya percaya ketulusan Anda, saya, dan semuanya dapat tersebar ke seluruh dunia hingga menciptakan kebaikan dan kedamaian. 

Dunia mengalami perubahan iklim dan bencana akibat ulah manusia
Memiliki kesadaran untuk menghargai sumber daya alam
Teknologi dapat menyebarkan Dharma dan menautkan hati semua orang
Mewujudkan kebaikan dan kedamaian dengan ikrar dan praktik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 11 Januari 2024
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -