Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Sesama dengan Pengetahuan dan Pandangan Benar
Hendaklah semua orang memandang penting pelajaran besar yang sering saya sampaikan. Inilah pelajaran dari alam semesta bagi kita semua.
Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha telah memperingatkan kita tentang dunia masa depan yang penuh ketidakkekalan, penderitaan, ketidakselarasan empat unsur alam, dan batin manusia yang bergejolak sehingga manusia menciptakan karma buruk yang menyebabkan berbagai bencana. Itu semua telah dialami oleh umat manusia.
Setelah mengalaminya, apakah itu berarti semua telah berakhir dan kita akan hidup aman dan tenteram? Tidak. Satu-satunya cara untuk mewujudkan ketenteraman ialah manusia sungguh-sungguh memetik pelajaran itu. Alam semesta mengajari dan mengingatkan manusia akan ketidakselarasan semacam itu. Marilah kita segera berintropeksi diri.
Buddha mengingatkan kita bahwa inilah karma buruk kolektif semua makhluk. Adanya karma buruk kolektif semua makhluk menandakan bahwa semua makhluk telah tersesat. Semua makhluk memiliki nafsu keinginan di dalam hati mereka. Aksara Mandarin "nafsu keinginan" terdiri atas aksara "hendak" di atas dan "hati" di bawahnya. Ini menunjukkan bahwa hati manusia penuh ketamakan.
Ketamakan bagai lubang tidak berdasar. Tidak peduli berapa banyak yang dimiliki, manusia tetap saja tidak pernah terpuaskan. Meskipun nafsu keinginan tidak berwujud, tetapi ia dapat menciptakan karma buruk yang tak terhitung jumlahnya. Begitu terdengar suara yang menakutkan, sebatang pohon besar pun tumbang. Demikianlah kemajuan teknologi saat ini yang telah merusak dan menghancurkan daya hidup di alam ini serta membawa bencana besar bagi generasi mendatang. Ini merupakan krisis bagi masa depan.
Jika manusia tidak berhenti menciptakan karma buruk, semua orang akan berada dalam zona bahaya. Karena itulah, Buddha berkata bahwa penderitaan itu berasal dari ketamakan yang tak terbatas di dalam hati manusia. Manusia selalu menginginkan lebih dari yang dimiliki dan nafsu keinginan mereka tiada habisnya.
Bahkan ada sebagian orang yang menjajah wilayah orang lain. Karena itulah, manusia membutuhkan agama yang memiliki pengetahuan benar, pandangan benar, dan pikiran benar untuk membimbing semua orang pada cinta kasih. Baik cinta kasih agung, cinta kasih universal, maupun kemurahan hati, asalkan ada cinta kasih, kita bisa mengasihi semua makhluk. Jika semua orang di dunia bisa berbuat demikian, bukankah ketenteraman dunia pun dapat terwujud? Jadi, mari kita membangun tekad dan ikrar.
Kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa sebagai Bodhisatwa dunia. Hendaklah kita belajar bertutur kata baik. Kita harus lebih sering bertutur kata baik agar setiap orang dapat lebih sering mendengar kata-kata baik. Kata-kata baik ini bukanlah kata-kata yang enak didengar saja, melainkan kata-kata yang tulus dari lubuk hati terdalam.
Kita harus memahami prinsip kebenaran terlebih dahulu, baru bisa membimbing pikiran orang lain ke jalan yang benar. Kita harus sepenuhnya memahami prinsip kebenaran dan jalan yang ditunjukkan Buddha bagi kita. Saya sering kali berpesan kepada kalian semua untuk membuka dan membentangkan jalan serta membimbing setiap orang berjalan dengan aman di Jalan Bodhisatwa yang lapang ini.
Buddha datang ke dunia untuk menunjukkan arah pada kita serta membimbing kita untuk melenyapkan pikiran buruk. Buddha menunjukkan arah yang benar pada kita agar kita dapat menapaki jalan yang benar. Berhubung kita telah mengetahui arah yang benar, maka hendaklah kita menggenggam waktu dan jalinan jodoh.
Saat ini, kita sedang berdiri di persimpangan jalan yang lapang ini. Asalkan arah itu benar, melangkah majulah ke jalan yang lapang ini. Saya pernah berkata bahwa saat ini, kita perlu memikul tanggung jawab atas semua makhluk. Saat ini, banyak orang menderita yang menunggu orang-orang yang memiliki cinta kasih untuk membantu mereka.
Dengan bersumbangsih, kita tidak hanya menunjukkan belas kasih kita terhadap semua makhluk, tetapi juga menjaga daya hidup. Ketika setiap orang membangkitkan cinta kasih mereka, maka terciptalah energi keharmonisan yang dapat melenyapkan energi keburukan. Itu semua dimulai dari pikiran.
Kita membutuhkan lebih banyak orang yang memiliki cinta kasih. Jika setiap orang bisa menuturkan kata-kata baik dan berbuat baik, masyarakat yang harmonis pun dapat terwujud. Dengan demikian, orang-orang tidak akan membangkitkan pikiran buruk, melainkan akan berbuat baik bersama yang lainnya. Pikiran buruk mereka akan lenyap dan pikiran baik mereka akan terus bertumbuh. Kebaikan dapat mengalahkan keburukan, bagaikan sinar matahari di siang hari yang menghalau kegelapan.
Untuk melindungi Bumi dan menjaga kesegaran udara, kita harus mengasihi sesama, saling membangkitkan niat baik saat berinteraksi dengan sesama, dan saling menasihati untuk tidak mengonsumsi daging hewan. Jika tidak demikian, akan makin banyak hewan yang dikembangbiakkan secara sengaja untuk memenuhi nafsu keinginan manusia.
Lalu, hewan-hewan itu pun akan disembelih hingga berlumuran darah. Itu tidak hanya melukai hati nurani sendiri, tetapi juga akan membawa banyak kehancuran. Semua itu timbul dari pikiran dan tindakan manusia yang telah menciptakan banyak karma buruk. Intinya, segala sesuatu timbul dari pikiran manusia. Jadi, kita harus percaya akan hal ini dan janganlah ragu.
Marilah kita menjaga pikiran kita dengan baik dan menuju arah yang benar. Hanya dengan begitulah diri sendiri dan keluarga kita dapat hidup tenteram, masyarakat dapat harmonis, dan dunia dapat bebas dari bencana. Semua ini berawal dari pikiran manusia.
Nafsu keinginan manusia bagai lubang tidak berdasar
Kekuatan karma buruk menghancurkan daya hidup
Membimbing sesama dengan pengetahuan dan pandangan benar
Kebajikan bagai cahaya cemerlang yang menerangi kegelapan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Maret 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 15 Maret 2022