Ceramah Master Cheng Yen: Membimbing Sesama ke Jalan Bodhi dengan Ketulusan Kasih Sayang

Buddha datang ke dunia ini untuk mengingatkan kita agar menjaga pikiran kita dengan baik. Jika setiap orang dapat menjaga pikiran dengan baik, maka akan tercipta berkah bagi dunia. Jika kita tiba-tiba membangkitkan niat jahat atau mengakumulasi rasa dendam dan benci, maka akan timbul bencana yang sangat besar. Ini semua ditentukan oleh sebersit niat. Segala sesuatu di dunia ini dipengaruhi oleh hukum karma.

Bagaimana karma buruk kolektif tercipta dan terakumulasi? Hanya Yang Mahasadar-lah yang bisa membimbing kita dan membantu semua makhluk menuju arah yang benar. Dengan membuka pintu kesadaran dan menapaki jalan kesadaran, barulah dunia bisa aman dan tenteram. Orang-orang yang memiliki jalinan jodoh dapat terlahir di lingkungan di mana mereka dapat mengairi ladang batin dengan Dharma. Hidup di dunia ini, kita harus menghargai kebenaran di dunia ini.

Kita bisa melihat Honduras dilanda banjir besar pada tahun 2011. Sejak saat itu, insan Tzu Chi setempat. Relawan Chang, membangkitkan tekad dan ikrar untuk menolong orang-orang yang menderita dan tidak mampu membangun kembali rumah mereka pascabanjir. Setelah menyurvei kondisi setempat, dia melaporkannya kepada Tzu Chi Taiwan dan meminta kita untuk membantu warga membangun kembali rumah mereka.

Kita berkata bahwa jika ada tanah yang bisa digunakan, kita tentu dapat membantu mereka. Lalu, kita pun mulai membangun kembali rumah warga dengan bantuan para relawan. Kita juga mengusulkan program bantuan lewat pemberian upah agar warga dapat membantu membuat batako yang akan digunakan untuk membangun rumah. Seperti inilah kita membantu warga membangun kembali rumah mereka. Kemudian, berhubung pemerintah menyediakan sebidang lahan, maka kita pun mulai membangun lebih dari 240 unit rumah.

Beberapa hari yang lalu, Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi sudah mulai ditempati warga. Relawan dan dokter TIMA dari AS juga pergi ke sana. Presiden Honduras juga sangat bersyukur. Tzu Chi membantu membangun rumah bagi warga Honduras. Rumah merupakan simbol keluarga. Dahulu, berhubung tidak mampu membeli rumah, sebagian warga membangun tempat tinggal dengan karton dan terpal. Kondisi kehidupan mereka sangat sulit.

Beliau menyatakan bahwa akan menyumbangkan 244 buah kompor ramah lingkungan dan alat penyaring air bagi penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Beliau juga menyatakan bahwa kelak, jika Tzu Chi menggarap proyek pembangunan seperti ini lagi, maka beliau akan menyumbangkan barang yang sama lagi. Kita bisa melihat cinta kasih di dunia ini.

“Saya berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah membangun rumah bagi saya. Saya merupakan seorang ibu tunggal dengan empat anak. Memiliki sebuah rumah merupakan harapan terbesar saya. Tzu Chi telah mewujudkan harapan saya. Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya dengan kata-kata. Dengan adanya rumah ini, saya bisa hidup dengan aman,” ujar Irma Lzeth Amador seorang penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

Sehari setelah penyerahan rumah, kita menggelar baksos kesehatan di sana. Dalam baksos kesehatan lintas negara ini, setiap orang menunjukkan cinta kasih yang penuh kehangatan. Kita memberi pengobatan sekaligus obat-obatan. Warga setempat sangat bersyukur. Inilah yang kita lakukan di Honduras. Selama beberapa hari ini, warga setempat merasa sangat gembira karena bisa pindah ke rumah baru. Dengan adanya cinta kasih di dunia ini, orang-orang yang kekurangan dan menderita tidak akan sendirian. Ada begitu banyak orang yang mengasihi mereka, saya sungguh merasa terhibur.

Kita juga bisa melihat Tiongkok yang tiba-tiba dilanda bencana besar. Insan Tzu Chi di Tiongkok segera membagikan tempat tidur lipat. Pemerintah setempat dan kepala RS dari berbagai rumah sakit sangat bersyukur atas tempat tidur lipat yang begitu bermanfaat dan praktis. Para dokter dan perawat juga sangat gembira. Di sekolah dan pusat penampungan, kita juga membagikan tempat tidur lipat dan kelambu. Lihatlah, para relawan kita sangat cermat dalam memenuhi kebutuhan korban. Hingga kini, kita telah membagikan lebih dari 800 buah tempat tidur lipat. Saya sungguh sangat bersyukur atas sumbangsih insan Tzu Chi di seluruh dunia.

 

Untuk menyalurkan bantuan saat bencana terjadi, kita harus menyiapkan banyak barang bantuan dan terus mengembangkan produk baru. Inilah kekuatan cinta kasih. Dengan adanya cinta kasih, dunia ini akan penuh harapan.

“Saat turun hujan, yang paling merepotkan adalah lantai yang basah dan licin. Saya juga harus membersihkan atap sendiri. Adakalanya, di sini akan ada genangan air. Bagian ini harus dibersihkan agar air dapat mengalir. Sebelumnya, kami khawatir jika turun hujan. Kini kami bisa berjalan ke bangunan lain tanpa takut kehujanan. Sebelumnya, cipratan air hujan selalu masuk lewat jendela, tetapi sekarang sudah tidak lagi,“ ujar salah seorang warga.

“Dahulu, saat anak-anak sedang belajar, air hujan akan menetes dari atap dan membentuk genangan air di lantai. Kini gedung sekolah mereka telah diperbaiki dan anak-anak dapat melihat masa depan yang penuh harapan. Mereka sangat gembira. Pemandangan menjadi jauh lebih luas karena kini gedung sekolah berbentuk persegi dan jarak antarbangunan cukup jauh. Anak-anak bisa melihat sekolah ini dari sudut yang berbeda-beda. Mereka juga bisa belajar dengan sikap yang lebih terbuka,”kata Chen Zhao-xian Kepala SMP Kung Cheng.

Kita bisa melihat kekuatan cinta kasih yang dikembangkan di berbagai tempat. Kita harus bersungguh hati. Jika kita dapat bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih, maka dunia akan aman dan tenteram. Jalan yang dibentangkan dengan cinta kasih adalah Jalan Bodhi. Kita membimbing sesama dengan kasih sayang untuk menciptakan dunia yang penuh kehangatan. Untuk itu, kita masih harus bekerja keras.


Menyerahkan rumah baru sekaligus menggelar baksos kesehatan

Dunia yang penuh cinta kasih mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan

Mengantisipasi gempa bumi dan memberi bantuan sesuai kebutuhan

Membangun kembali gedung sekolah dan membawa harapan bagi anak-anak


Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Juli 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 3 Juli 2016

 

Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -