Ceramah Master Cheng Yen: Membina Akar Kebijaksanaan di Malaysia
Malaysia sungguh memiliki jalinan jodoh yang baik dengan Tzu Chi. Saya sangat tersentuh dan juga sangat berterima kasih. Jika tak ada benih yang pertama, maka tak bisa menjadi tak terhingga. Yang tak terhingga tumbuh dari satu. Saya berharap setiap relawan dapat bertekad untuk menjadi benih yang besar.
Setiap orang harus membangun ikrar untuk menghasilkan benih yang tak terhingga. Inilah semangat Sutra Makna Tanpa Batas. Ajaran Buddha harus diterapkan di dunia. Orang-orang harus menjadi Bodhisattva yang bisa membantu orang yang membutuhkan. Saya juga mendengar ada orang yang memiliki asisten rumah tangga. Namun, dia sendiri terjun ke keluarga kurang mampu untuk membantu mereka membersihkan rumah. Ini bukan sesuatu yang bisa dicapai dengan uang. Ini karena kesungguhan hati kalian.
Bodhisattva melakukan tindakan nyata bukan karena permintaan orang lain, melainkan membangkitkan tekad sendiri untuk bersumbangsih. Kalian semua bersedia membangun tekad dan bisa melakukannya. Ini tidaklah mudah. Saya sering berkata bahwa sulit bagi orang berada untuk mempelajari prinsip kebenaran.
Dalam mempelajari prinsip kebenaran, Buddha juga mengatakan bahwa jika hanya suka mendengar Dharma, tetapi tak merenungkannya, maka akan sulit untuk memahaminya. Artinya adalah jika kita mendengar banyak Dharma dan mempelajari konsep ini itu serta menghabiskan seluruh waktu untuk mempelajari teori Dharma, kita tetap tak dapat benar-benar menyerap Dharma ke dalam hati dan tak bisa mempraktikkannya. Karena itu, Buddha mengatakan bahwa orang seperti itu akan sulit untuk memahami prinsip kebenaran yang sesungguhnya.
Kita harus melakukan tindakan nyata. Kita harus benar-benar mempraktikkannya, barulah bisa benar-benar memahaminya. Seperti itulah kita memahami prinsip kebenaran. Apakah sulit untuk menjadi Bodhisattva?
Untuk menjadi Bodhisattva tidaklah sulit, asalkan kita bersedia membangun tekad dan melakukan tindakan nyata. Ketika relawan kita, Ji Yu, pertama kali pergi melakukan survei kasus, ada pasien yang buang air besar dan kecil di tempat tidur mereka. Ji Yu dan Ci Lu mengajak karyawan mereka pergi membantu penerima bantuan untuk mengganti pakaian dan seprai. Mereka akan membawa pulang pakaian dan seprai yang kotor untuk dicuci.
Setiap minggu mereka akan pergi memasang seprai yang bersih dan membawa pulang yang kotor untuk dicuci. Sekelompok karyawan mereka itu sudah dilantik dan sekarang masih mengemban misi Tzu Chi di Malaysia. Ini semua bermula dari satu menjadi tak terhingga. Mereka telah membangun fondasi Tzu Chi di Melaka. Setelah menutup pabrik mereka, mereka menyumbangkannya kepada Tzu Chi untuk dijadikan tempat pelatihan.
Saya selalu khawatir mereka melupakan bagian dari sejarah ini. Saya berharap mereka dapat mewariskan misi Tzu Chi kepada generasi berikutnya. Kita harus berulang kali menceritakan kisah para relawan yang memulai misi Tzu Chi di daerah tertentu dan bagaimana mereka menyebarkan Dharma. Ini semua harus terus kita sebarkan. Saya lebih senang mendengar kalian membantu warga kurang mampu membersihkan rumah daripada kalian menyumbang uang saat kembali ke sini. Karena dengan melakukan itu, berarti kalian sedang menanam berkah. Kalian menjadi petani yang menggarap ladang batin sendiri.
Setiap orang memiliki ladang berkah sendiri. Setiap orang yang menggarap ladang berkah akan mendapat berkahnya sendiri. Bodhisattva muncul karena ada makhluk yang menderita. Sebelum mencapai kebuddhaan, kita harus menjalin jodoh baik terlebih dahulu. Sekarang kalian sudah menabur benih berkah di dalam ladang batin. Kita harus berterima kasih atas benih ini.
Semua makhluk yang menderita merupakan pupuk bagi ladang berkah kita dan juga merupakan jalinan jodoh baik dalam batin kita. Orang yang kita bantu sekarang akan menjadi orang yang mendukung kita di masa depan. Saya juga sangat bersyukur pada diri sendiri karena saya telah menebar benih berkah dan menjalin jodoh baik dari kehidupan ke kehidupan.
Karena itu, saya memiliki murid-murid yang begitu perhatian. Di mana pun berada, ketika mendengar orang menceritakan apa yang saya katakan, mereka akan merasa senang dan membangun ikrar untuk menanam berkah. Mereka semua sangat perhatian. Mereka melakukan yang ingin saya lakukan dan menyebarkan ajaran saya.
Inilah jalinan jodoh. Jika tak ada jalinan jodoh, maka Tzu Chi tak akan seperti sekarang ini. Ini karena jalinan jodoh Anda dan saya di masa lalu. Ji Yu dan Ci Lu menabur benih Tzu Chi di Malaysia. Dengan adanya benih Tzu Chi ini, mulai ada butir demi butir benih Tzu Chi yang lain di sana. Mereka menggarap ladang batin sendiri dan bersama-sama menggarap ladang berkah.
Kita harus menggarap ladang batin sendiri. Dengan berpegang pada kebajikan dan membantu orang, kita tak akan tersesat. Selain itu, kita telah menyaksikan sendiri penderitaan yang sesungguhnya di dunia. Ketika hidup dalam kondisi berada dalam kehidupan sekarang, kita juga harus menciptakan berkah untuk kehidupan berikutnya. Selain menciptakan berkah untuk kehidupan berikutnya, kita harus menggali sumber air yang jernih.
Dahulu, ketika saya ingin membangun RS, saya berpikir, "Jika suatu hari saya sudah tiada, bagaimana saya memastikan bahwa Tzu Chi dapat terus membantu orang yang membutuhkan?"
Kita sendiri harus terus menggali sumber air agar air terus memancar ke luar. Kini, Tzu Chi Malaysia sudah memenuhi syarat ini. Kalian bisa menggali sumber air dan bisa menggarap ladang berkah bersama. Tak hanya menggarap ladang berkah, kalian juga harus menggali sumber air dan mewariskannya kepada generasi berikutnya agar Tzu Chi dapat benar-benar berakar di sana.
Membangun ikrar dari satu benih menjadi tak terhingga
Bersama-sama menggarap ladang berkah
Menggali mata air yang terus memancar
Membina akar kebijaksanaan di Malaysia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Oktober 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 6 Oktober 2018
Editor: Stefanny Doddy