Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan dalam Menapaki Jalan Bodhisatwa
“Kalian semua telah memberikan dukungan penuh dan rangkulan kepada semua warga Ukraina. Saya akan memberi tahu seluruh teman dan keluarga tentang apa yang telah dilakukan Tzu Chi,” kata Halya Stad relawan Ukraina.
“Apakah Anda mau menjadi relawan Tzu Chi pertama di Ukraina?”
“Tentu. Saya akan menjadi yang pertama,” jawab Halya Stad relawan Ukraina.
“Hendaklah kita terus membentangkan Jalan Bodhisatwa agar lebih banyak orang dapat bergabung dan menapaki Jalan Bodhisatwa bersama,” kata Zhang Shu-er relawan Polandia.
Saya selalu berkata bahwa nilai kehidupan seseorang bergantung pada sumbangsihnya bagi dunia. Bersumbangsih bagi dunia tidak dapat dilakukan sendiri. Ini membutuhkan himpunan kekuatan orang banyak. Untuk itu, dibutuhkan kesatuan hati dan keharmonisan. Selain itu, kita juga harus menyemangati satu sama lain. Hal ini dapat dilakukan oleh semua orang. Inilah kelebihan Tzu Chi.
“Mayrna telah menjadi relawan di sini sejak lama. Dia sering datang mengunjungi anak-anak yang sakit. Hari ini, mereka membawakan ini semua untuk dibagikan kepada semua anak-anak di sini,” kata Chen Shu-wei relawan Tzu Chi Jerman.
“Semua anak-anak di sini memiliki penyakit. Mereka memiliki banyak masalah kesehatan. Orang tua mereka tidak mampu membiayai pengobatan. Bahkan, mereka tidak mampu membeli makanan. Mereka membutuhkan lebih banyak bantuan. Jika saya bisa membantu, mengapa tidak saya lakukan? Terlebih lagi, saat ini ada bantuan dari Yayasan Tzu Chi,” kata Mayrna relawan Ukraina.
Dengan adanya Tzu Chi, semua orang bergabung menjadi insan Tzu Chi dan bekerja sama bagaikan seutas tali besar. Jika dilihat lebih dekat, tali besar ini terbuat dari benang-benang yang halus bagaikan rambut. Puluhan ribu helai benang dipilin menjadi seutas tali yang besar. Setiap helai benang sangatlah penting. Sama halnya dengan Tzu Chi, setiap insan Tzu Chi sangatlah penting. Kita tidak berdaya akan hukum alam yang ada. Namun, kita harus mengemban tanggung jawab kita.
Saya sering mengatakan bahwa kita harus mengemban tanggung jawab. Inilah nilai kehidupan kita. Kita adalah bagian dari Tzu Chi, organisasi yang bersumbangsih bagi dunia. Tanyakan pada diri kita sendiri, "Sebagai insan Tzu Chi, apakah saya menjalankan Tzu Chi demi kepentingan diri sendiri?" Saya yakin bahwa jawabannya adalah tidak.
Semua orang menjadi insan Tzu Chi bukan demi kepentingan diri sendiri. Ada banyak orang yang melepaskan kariernya demi menjalankan misi Tzu Chi. Mereka melepaskan ketenaran dan kekayaan untuk bersumbangsih dengan sepenuh hati dan tekad. Mereka semua adalah benang-benang yang membentuk tali besar. Saya hanya menggenggam jalinan jodoh untuk menyatukan setiap helai benang dan membuatnya menjadi seutas tali besar. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur.
Di kehidupan lampau, jika saya tidak menjalin jodoh baik dengan banyak orang, tidak akan ada Tzu Chi di hari ini. Jadi, seperti yang saya katakan, benang-benang dapat dipilin menjadi seutas tali besar. Setiap helai benang sangat berarti. Setiap orang sangat penting bagi saya. Jadi, saya berharap kita dapat menggalang Bodhisatwa. Inilah nilai kehidupan insan Tzu Chi. Mereka adalah Bodhisatwa dunia sejati yang bersumbangsih bagi dunia dan masyarakat tanpa mementingkan diri sendiri.
Di ladang pelatihan Bodhisatwa ini, hendaklah kita berbagi semangat Tzu Chi dengan semua orang dan memotivasi satu sama lain. Ingatkanlah diri sendiri untuk menerima motivasi yang diberikan orang lain kepada kita. Kita bisa saling mengingatkan dan menyemangati.
Hargailah kehidupan kita saat ini. Bersumbangsih tanpa pamrih akan membuat kita merasa tenang dan membawa nilai bagi hidup kita. Saya merasa bahwa kita harus menghargai ini. Oleh karena itu, setiap kali mendengar laporan dari relawan Tzu Chi di seluruh dunia, saya bersyukur dari lubuk hati saya. Mereka sangat luar biasa. Mereka benar-benar Bodhisatwa dunia.
Relawan sekalian, kalian harus bersungguh hati mendengarkan Dharma dan mempraktikkannya sekarang. Dengan semangat Dharma, kita menyucikan hati manusia, melenyapkan noda batin, kegelapan batin, dan kemelekatan diri sendiri, serta membawa manfaat bagi semua makhluk. Inilah tujuan Buddha datang ke dunia. Karena itulah, kita harus membawa manfaat bagi orang-orang dengan welas asih. Namun, kita juga harus menggunakan kebijaksanaan untuk benar-benar menyucikan hati manusia. Ketika hati orang-orang tersucikan, barulah mereka bisa memperoleh manfaat.
Jika orang-orang menerima bantuan materi, tetapi hati mereka tidak tersucikan, yang mereka peroleh hanyalah materi. Ada orang yang mengatakan bahwa Tzu Chi hanya membina berkah tanpa kebijaksanaan. Sesungguhnya, insan Tzu Chi adalah orang-orang yang membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Mereka bersumbangsih tanpa pamrih dengan hati yang murni.
Saya memberi tahu para insan Tzu Chi untuk tidak bersikap perhitungan dengan orang lain. Hendaklah kita membina sikap penuh pengertian, kelapangan hati, dan rasa syukur. Insan Tzu Chi menyerap hal ini ke dalam hati dan bekerja sama dengan harmonis. Bukankah relawan Tzu Chi telah melakukannya? Ini sangat sederhana untuk dipraktikkan.
Tahu berpuas diri, bersikap penuh pengertian, berlapang hati, dan bersyukur, begitulah kondisi batin para relawan kita. Mereka juga mempraktikkannya. Mereka bukan hanya memiliki kondisi batin seperti itu, tetapi juga mempraktikkannya. Kita telah bertindak secara nyata untuk membawa manfaat bagi orang-orang dengan welas asih. Sungguh, kita telah melakukannya.
Saya sering dengan percaya diri mengatakan kepada insan Tzu Chi bahwa pada era Buddha, semangat dan filosofi-Nya adalah petunjuk bagi orang-orang. Kini sudah waktunya bagi kita untuk sungguh-sungguh menapaki Jalan Bodhisatwa. Ketika semuanya menyerap ajaran saya ke dalam hati, maka kalian telah memperluas dan memperjelas pandangan akan nilai kehidupan.
Kekayaan duniawi hendaknya digunakan di dunia ini saat ada yang membutuhkan. Dengan demikian, barulah kekayaan tersebut bernilai. Jadi, janganlah kia menghitung kekayaan duniawi, tetapi hitunglah nilai kehidupan kita. Lakukanlah hal yang selaras dengan prinsip kebenaran serta membawa manfaat bagi orang-orang dan membuat kita tenang. Inilah nilai kehidupan. Jadi, kita harus benar-benar menghargai ini. Datang ke dunia dan dapat melakukan hal-hal baik ialah sesuatu yang pantas kita hargai.
Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah berkumpul bersama untuk mewujudkan keyakinan, ikrar, dan praktik. Keyakinan kita merupakan keyakinan benar. Kita semua membangun ikrar bersama dan ikrar kita bukanlah ikrar kosong. Kita berikrar dan bersedia menjalankannya. Ketika kita bersedia berikrar dan menjalankan ikrar tersebut, ini disebut dengan praktik. Begitulah keyakinan, ikrar, dan praktik.
Menghimpun niat baik dan kekuatan bersama
Mewarisi tekad Guru berkat jalinan jodoh yang erat
Membina berkah dan kebijaksanaan dengan menyucikan hati
Membawa manfaat bagi sesama dengan keyakinan, ikrar, dan praktik
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Juni 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 21 Juni 2022