Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan dan Mewariskan Cinta Kasih

Bodhisatwa, melihat kalian aman dan tenteram, saya sangat gembira. Pada acara Perberkahan Akhir Tahun yang diadakan setahun sekali, banyak orang yang dilantik menjadi anggota komite, Tzu Cheng, dan komisaris kehormatan Tzu Chi. Saya sangat bersyukur.

Pelantikan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari pelatihan diri. Mulai hari ini, kalian akan menapaki Jalan Bodhisatwa dengan langkah yang mantap. Kalian membangun tekad dan ikrar luhur untuk bersumbangsih di tengah umat manusia dan menjalankan misi Tzu Chi selama beberapa tahun ini.

Kalian juga mendalami ajaran Buddha dan menjalankan praktik Bodhisatwa. Ini adalah pilihan yang bijaksana, bukan karena tersentuh sesaat. Kalian membangun ikrar dan tekad untuk mengikuti pelatihan paling sedikit 3 tahun.

Waktu berlalu dengan cepat. Kita harus memanfaatkan waktu dengan baik. Untuk melakukan perjalanan kali ini, meski kondisi tubuh tidak memungkinan, saya tetap memaksakan diri. Saya tak ingin membiarkan waktu berlalu sia-sia.

Kita harus membuat hidup menjadi bermakna dengan cara bersumbangsih bagi orang-orang yang membutuhkan. Melihat para relawan begitu bekerja keras, bagaimana boleh saya tidak keluar? Hal yang menyentuh hati tidak habis diceritakan satu per satu. Waktu tidak menunggu siapa pun. Kita harus memanfaatkannya dengan baik untuk mencurahkan cinta kasih dan bersumbangsih bagi sesama. Kehidupan ini tidaklah kekal.

 

Pada perjalanan kali ini, saya tidak melihat dua murid saya. Meski sangat sedih, tetapi saya juga tak berdaya. Saya hanya bisa mendoakan mereka. Semoga mereka menunggu saya agar kami bisa sama-sama terlahir ke dunia. Jika mereka terlahir dahulu ke dunia, semoga mereka dapat terus bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia dan membimbing semua makhluk dari kehidupan ke kehidupan.

Banyak hal yang tak habis saya ceritakan. Saya tetap mendoakan kalian semoga dapat terus menebarkan benih Bodhisatwa dan memanfaatkan setiap detik dalam kehidupan dengan baik.

“Murid Jing Si dari wilayah Taoyuan berikrar dengan tulus di hadapan Master. Master yang kami hormati dan kasihi, kami akan giat mendalami ajaran Jing Si dan tekun menjalankan mazhab Tzu Chi. Meski Tzu Chi sudah memasuki tahun ke-54, kami tidak akan melupakan tahun di mana kami terinspirasi untuk  meringankan penderitaan semua makhluk; kami tidak akan melupakan tekad kami untuk mendalami dan mempraktikkan Dharma; kami juga tidak akan melupakan relawan Tzu Chi yang mendedikasikan diri untuk membimbing semua makhluk. Kami akan senantiasa memegang teguh ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Kami akan bersatu hati dan tekad untuk menggarap ladang berkah, untuk melatih diri di tengah umat manusia, serta tekun dan giat menjalankan Enam Paramita. Hati kami akan selalu bertautan dengan Master serta senantiasa membangkitkan cinta kasih yang penuh kesadaran. Kami mendoakan Master semoga selalu sehat, panjang umur, dan senantiasa memutar roda Dharma.”

 

Saya sangat tersentuh melihat hati kalian yang berdekatan dengan saya. Kalian telah menapaki  Jalan Bodhisatwa dengan benar. Janganlah kalian melupakan tahun di mana kalian memutuskan  untuk bergabung dengan Tzu Chi. Itu adalah tahun kita bertemu.

Kalian juga jangan melupakan orang  yang saat itu bersama-sama dengan kalian bergabung dengan Tzu Chi dan bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Kalian juga jangan melupakan niat itu. Ya, janganlah kita melupakan tekad awal. Tekad awal sangatlah penting. Buddha bisa mencapai kesadaran juga karena adanya tekad awal. Untuk melangkah dari tataran awam menuju jalan Bodhisatwa, juga dibutuhkan sebersit niat. Mulai dari sekarang, kita harus bersatu hati.

Ajaran Jing Si adalah  giat mempraktikkan Jalan Kebenaran dan mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Seumur hidup ini, saya berharap semua murid saya dapat giat menapaki satu jalan yang sama, yakni Jalan Kebenaran. Jalan yang kita bentangkan di dunia ini adalah Jalan Bodhisatwa. Karena itu, kita semua harus lebih bersungguh hati.

Saya sangat takjub melihat pementasan adaptasi Sutra kalian. Kalian telah bersungguh hati untuk menjalani latihan dalam jangka waktu panjang demi pementasan selama beberapa menit ini. Sama halnya dengan kita melatih diri dari kehidupan ke kehidupan.

Kita menapaki Jalan Bodhisatwa bukan hanya pada kehidupan ini saja, tetapi juga pada kehidupan-kehidupan berikutnya. Apakah kalian paham? (Paham) Saya sangat berterima kasih. Banyak hal yang tidak sempat saya ceritakan. Saya mendoakan kalian semoga dapat menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan. Kita harus bergerak untuk menciptakan berkah bagi dunia sekaligus melatih diri untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.


Di sini ada banyak Bodhisatwa daur ulang. Saya ingin berterima kasih kepada kalian yang telah berdedikasi untuk melindungi bumi ini. Dengan mengasihi bumi, berarti kita tengah mengasihi generasi penerus dan jiwa kebijaksanaan kita. Karena itu, saya berterima kasih kepada kalian. Semoga kalian dapat terus mewariskan semangat cinta kasih ini.

Saya mendoakan kalian semua. Dengan melakukan daur ulang, kita dapat bebas dari kerisauan dan senantiasa sehat.  Baik, saya mendoakan kalian semoga hidup tanpa kerisauan setiap hari, selalu sehat, dan bisa melakukan daur ulang dengan baik.

Bodhisatwa sekalian, semoga setiap tahun kita dapat berkumpul bersama.  Semoga Tzu Chi dapat selalu ada di dunia. Kini kita dapat tersebar ke seluruh dunia berkat himpunan cinta kasih semua orang. Selain kegiatan daur ulang, di seluruh dunia ini, kita juga mengembangkan kemampuan untuk membantu orang kurang mampu. Inilah cara kita untuk menciptakan berkah.

Kalian harus menonton Da Ai TV. Saat tidak melakukan perjalanan, saya juga memberikan ceramah. Jadi, kalian harus memanfaatkan waktu. Mengerti? (Mengerti) Dengan hati yang paling tulus saya mendoakan kalian Semoga di tahun yang baru nanti, kalian dapat membina berkah dan kebijaksanaan.Saya mendoakan kalian.

Membangun ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa
Menjalankan praktik Bodhisatwa dan mengembangkan cinta kasih berkesadaran
Guru dan murid bersatu hati untuk mendalami Sutra
Membina berkah dan kebijaksanaan agar cinta kasih dapat berlanjut

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 November 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 November 2019

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -