Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan dengan Praktik Kebajikan


Belakangan ini, saya berulang kali mengungkapkan rasa syukur saya. Berkat adanya jalinan jodoh baik, kita dapat mengenal ajaran Buddha dan orang-orang yang memiliki keyakinan yang berbeda-beda dapat menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih bersama.

Setiap hari, saya melihat peta di hadapan saya. Saat ada yang berkunjung ke Griya Jing Si, baik insan Tzu Chi maupun bukan, topik yang mereka bicarakan dengan saya selalu tak lepas dari Tzu Chi serta hal-hal yang memilukan atau membahagiakan di dunia ini.

Saat mendengar tentang hal-hal yang terjadi di seluruh dunia, saya selalu mencari lokasinya di peta. Setiap hari, saya mempelajari sejarah dunia ini dengan bantuan peta tersebut. Bagi saya, setiap hari yang telah berlalu ialah sejarah. Begitu pula dengan pagi hari yang telah berlalu.

Setiap detik yang telah berlalu ialah sejarah karena dalam kehidupan kita, setiap detik sangatlah penting. Ini bukan hanya berlaku bagi saya, tetapi juga bagi kalian semua. Saya hanya lebih bersungguh hati terhadap waktu, ruang, dan interaksi antarmanusia.


Lingkup kehidupan saya sangat terbatas. Sungguh, dalam kehidupan sehari-hari, saya hanya beraktivitas dalam ruang yang sempit. Saya bagai menjalani retret sepanjang tahun. Saya hanya beraktivitas di antara ruang tamu, ruang makan, dan kamar saya. Saya hanya bolak-balik di antara tiga titik ini. Setiap hari, saya hanya berpindah di antara beberapa ruangan ini. Jadi, lingkup kehidupan saya sangatlah kecil.

Namun, saat duduk dan melihat peta, saya bisa memandang luas ke seluruh dunia. Saya bisa melihat orang-orang dengan warna kulit, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda. Saya juga bisa melihat letak negara mereka di peta. Terkadang, orang-orang dari negara yang berbeda bersama-sama datang ke Griya Jing Si.

Dalam waktu, ruang, dan interaksi antarmanusia, kita dapat memperoleh kebahagiaan. Saya bisa bertemu dengan orang-orang dari ras yang berbeda-beda dan mendengar bahasa yang berbeda-beda pula. Meski tidak memahami bahasa mereka, saya tidak merasa khawatir karena ada orang yang menerjemahkannya.

Jadi, dengan adanya penerjemahan, mereka dapat menyampaikan pemikiran mereka dan saya dapat memahaminya. Karena itulah, saya bisa berinteraksi dengan mereka dengan harmonis. Meski terdapat kendala bahasa, kami tetap bisa berinteraksi dengan harmonis. Lewat penerjemahan, saya bisa memahami pemikiran yang mereka sampaikan. Ini sungguh menggembirakan.


Sesama manusia hendaklah berinteraksi dengan harmonis. Di mana ada yang membutuhkan, kerabat atau teman mereka mungkin akan melaporkannya kepada Tzu Chi dengan harapan Tzu Chi dapat menolong mereka. Demikianlah kita menjalin jodoh baik dengan makin banyak orang di seluruh dunia seiring waktu. Kita juga menyemangati orang-orang yang hidup di tengah kesulitan untuk berusaha hidup mandiri.

Untuk menolong warga lansia sebatang kara, orang yang jatuh sakit, atau kaum difabel, kita mengimbau warga setempat untuk membentuk tim pemerhati komunitas. Selain berusaha untuk menyalurkan bantuan secepat mungkin, kita juga membantu pembangunan kembali dan mengimbau orang-orang untuk berinteraksi dengan harmonis dan saling memperhatikan bagai satu keluarga.

Orang yang sehat hendaklah merawat orang yang jatuh sakit dan kaum difabel dan orang yang lebih muda hendaklah menjaga orang yang telah lanjut usia. Demikianlah kita menginspirasi orang-orang untuk memperhatikan satu sama lain.

Selama puluhan tahun ini, saya telah melihat insan Tzu Chi menolong banyak orang dan memperbaiki kehidupan mereka. Orang yang tadinya menerima bantuan juga bisa menolong sesama. Karena itulah, saya sering berkata bahwa di setiap tempat yang dijangkau oleh insan Tzu Chi, orang-orang yang terpuruk pasti bisa bangkit kembali. Sungguh, saya sangat bersyukur.

Tetes demi tetes sumbangsih insan Tzu Chi dalam kehidupan sehari-hari telah membawa harapan bagi orang-orang yang menderita. Karena itu, saya mewakili mereka untuk berterima kasih pada kalian semua.


Saya sering berkata bahwa saat membuka mata di pagi hari, saya selalu bersyukur. Saya bersyukur masih bisa bergerak, turun dari tempat tidur, berdiri dengan tegak, dan melangkah. Itu berarti saya masih bisa mengerahkan kekuatan dan menggenggam waktu untuk bersumbangsih bagi dunia serta melihat dan mendengar tentang hal-hal yang terjadi di seluruh dunia.

Setiap hari, saya mengulas inventarisasi kehidupan. Saya berharap insan Tzu Chi dapat menginventarisasi kebajikan yang telah dilakukan. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja.

Kita hendaklah lebih bekerja keras untuk bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan demi membina berkah dan kebijaksanaan. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Angpau berkah dan kebijaksanaan ini bukan berasal dari donasi orang-orang. Sebagai monastik di Griya Jing Si, kita hidup mandiri dan hemat sehingga dapat membuat angpau untuk menjalin jodoh baik dengan semua orang dalam Pemberkahan Akhir Tahun setiap tahunnya. Saya bersyukur atas dukungan kalian semua. Terima kasih, semuanya.    

Menghimpun kekuatan bersama agar bisa melangkah jauh
Mengatasi kendala bahasa sehingga bisa memahami pemikiran satu sama lain
Membawa harapan bagi dunia dengan cinta kasih
Membina berkah dan kebijaksanaan dengan berbuat baik bersama  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 November 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 13 November 2021
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -