Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan dengan Sukacita


“Saya sangat gembira saat kita bersumbangsih bersama. Dahulu, saya sering pergi mendaki gunung. Namun, sekarang saya sudah tidak melakukannya dan beralih melakukan pelestarian lingkungan. Saya merasa sangat gembira dan tubuh saya menjadi sehat. Terima kasih, Master. Dengan melakukan kegiatan di Tzu Chi, kita bisa melatih tubuh bersama-sama,”
kata Jiang Zhen-shun relawan Tzu Chi.

“Master, 15 tahun lalu, ketika saya menggarap ladang berkah di Griya Jing Si, Anda menanyakan berapa usia saya. Saya menjawab, ‘Saya berusia 70 tahun.’ Master berkata, ‘Kamu lebih hebat dari saya, masih bisa menggunakan palu.’ Mendengar kalimat ini, saya bertekad untuk bersumbangsih hingga napas terakhir. Sekarang saya sudah tidak melakukan pekerjaan berat dan beralih melakukan pelestarian lingkungan,” kata Zhou Feng Bao-qin relawan Tzu Chi.

Saya sangat berterima kasih. Saat melihat para Bodhisatwa lansia, saya benar-benar merasa waktu berlalu dengan cepat. Seiring berjalannya waktu, usia kita makin bertambah. Jika diingat kembali, ada banyak hal berharga di masa lalu. Kita yang sudah lanjut usia tetap bisa mengembangkan nilai kehidupan kita dengan membagikan pengalaman di masa lalu. Kalau bukan karena saya menerima banyak informasi di masa lalu, saya juga tidak akan mengerti banyak hal.

Setiap hari, saya duduk di sini dan tidak melakukan apa-apa. Namun, saya menerima banyak informasi dari para relawan Tzu Chi dan berpikir apa yang seharusnya kita lakukan. Inilah cara saya mengembangkan nilai kehidupan.


Saya sangat bersyukur masih memiliki waktu untuk mendengarkan para relawan, memikirkan apa yang harus dilakukan, dan memberikan ceramah. Saya bahkan sangat bersyukur atas jalinan jodoh kita. Kalian berusaha mewujudkan hal yang ingin saya lakukan dan selalu mencari cara untuk melakukannya dengan lebih baik.

Bertambahnya usia membuat daya ingat makin menurun. Bertambahnya usia membuat daya ingat makin menurun. Namun, kalian dapat mengasah otak kalian dengan terus menggunakannya, seperti saya. Ini sama halnya dengan merawat mobil tua. Jika mobil tua sudah lama tidak digunakan, akan membutuhkan waktu yang lama dan menghabiskan banyak tenaga untuk dapat menyalakannya kembali. Jadi, saya sungguh berharap para relawan Tzu Chi dapat lebih sering melakukan kegiatan untuk mengasah otak.

Orang-orang sering berpikir bahwa dirinya sudah tua sehingga tidak ingin keluar rumah. Ini adalah pandangan yang salah. Contohnya saya. Saya sudah tua, tetapi saya harus memanfaatkan waktu dengan baik untuk menciptakan berkah dan menjalin jodoh baik. Saya selalu memberi tahu kalian bahwa saya sangat bersyukur dapat menjalin banyak jodoh baik di kehidupan lampau. Jika tidak, bagaimana mungkin saya bisa membawa pengaruh yang begitu besar? Ini semua berkat jalinan jodoh. Jadi, mempelajari Dharma adalah tentang menjalin jodoh baik dengan semua makhluk. Dengan menjalin jodoh baik dengan semua makhluk, kita baru bisa melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan untuk semua orang.

Mari kita semua mengingat kembali berapa banyak orang yang sedang mengalami kerisauan atau berjuang di ambang hidup dan mati yang telah terinspirasi oleh kata-kata kalian. Dalam Sutra Ksitigarbha dikatakan bahwa memberi satu dapat memperoleh sepuluh ribu pahala. Asalkan kita membangkitkan sebersit niat baik, kita dapat membantu banyak orang dan menyalakan pelita batin mereka.


“Saya melakukan pelestarian lingkungan hampir 20 tahun dan tidak pernah kendur. Tiga tahun lalu, saya sempat sakit dan harus mengangkat satu ginjal saya. Beberapa hari setelah keluar dari rumah sakit, saya kembali melakukan pelestarian lingkungan. Berhubung merasa sudah tidak memiliki banyak waktu, maka saya harus lebih giat bersumbangsih. Saya berharap jika saya berkesempatan untuk terlahir sebagai manusia di kehidupan berikutnya, saya ingin terlahir dalam keluarga Tzu Chi. Saya ingin melatih diri agar bisa berkontribusi bagi masyarakat dan membalas budi orang tua saya,”
kata Cao Xu Chun relawan pelestarian lingkungan.

“Saya sangat gembira dapat bertemu lagi dengan kalian. Ini berkat doa kalian semua. Dua tahun lalu, saya sakit parah. Sat terbaring di ranjang rumah sakit untuk menjalani penyedotan lendir dan pemasangan ventilator, saya sangat menderita. Saat itu, saya berikrar jika saya bisa sembuh, saya akan melakukan kegiatan Tzu Chi hingga napas terakhir. Menjalankan Tzu Chi membuat saya sangat gembira. Berapa lama Tzu Chi menggalakkan pelestarian lingkungan, selama itulah saya melakukannya,” kata You Shui-shun relawan Tzu Chi.

Saya sungguh bersyukur. Saya merasa heran sejauh apa kalian memahami saya sehingga kalian selalu melakukan apa yang saya katakan. Saya ingin tahu lebih banyak mengenai hal ini supaya dapat menghimpun kekuatan banyak orang. Jika tidak ada kerja sama semua orang, kita tidak dapat membentuk kekuatan besar. Dengan semua orang bersatu hati dan harmonis, kita dapat mencapai banyak hal.


Pelestarian lingkungan dapat dilakukan oleh semua orang. Namun, jika tidak bersedia, tidak ada yang bisa melakukannya. Biasanya, orang-orang seperti ini memiliki ego yang besar. Jadi, mereka mengetahui prinsip kebenaran, tetapi tidak bisa melakukannya. Saya sungguh bersyukur tanpa memandang usia, kondisi ekonomi, dan status diri, para relawan Tzu Chi mendedikasikan diri untuk melakukan pelestarian lingkungan. Berkat merekalah, misi pelestarian lingkungan dapat berjalan hingga hari ini.

Nilai kehidupan para Bodhisatwa lansia di depo pelestarian lingkungan sudah tidak terhitung. Sekarang, ada banyak penduduk lansia di seluruh dunia. Contohnya Taiwan. Dengan nutrisi yang terpenuhi dan kualitas hidup yang baik, orang-orang Taiwan panjang umur. Banyak relawan daur ulang kita yang sudah lanjut usia. Pikiran dan otak mereka masih cukup tajam karena dengan melakukan daur ulang, mereka dapat melatih sel-sel otak.

Saya sering mengatakan bahwa supaya bisa hidup sehat, kita harus banyak bergerak. Meski sudah berumur, kita tetap harus bersungguh hati dan melatih otak kita. Dapat bersumbangsih adalah berkah. Ketika orang-orang bersyukur kepada kita karena telah menciptakan berkah, kita hendaknya bersyukur masih ada banyak hal yang bisa dilakukan. Kita harus bersyukur satu sama lain.

Jika tidak ada hal yang dapat dilakukan, sel-sel otak kita akan berhenti bekerja. Ketika kita melakukan suatu hal, sel-sel otak kita akan bekerja. Jadi, kita harus sering mengungkapkan rasa syukur karena satu kata syukur ini membawa kebahagiaan bagi semua orang, apa pun keyakinannya. Yang paling penting ialah kita harus memupuk kebijaksanaan dengan sukacita.

Bodhisatwa sekalian, melakukan hal benar membawa kebahagiaan bagi kita. Semoga kalian dapat lebih sering mengungkapkan rasa syukur, selalu bersukacita, serta membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. 

Selalu bersyukur dan menginventarisasi nilai kehidupan
Melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan dengan menjalin jodoh baik
Bersatu hati menyalakan pelita batin dan melakukan kebajikan
Membina berkah dan kebijaksanaan dengan sukacita   

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 26 November 2022
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -