Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan di Jalan Bodhisatwa

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Kita kembali menggelar acara Pemberkahan Akhir Tahun. Tahun demi tahun terus berlalu. Tzu Chi telah memasuki usia ke-51 tahun. Teringat akan usia ke-51 tahun Tzu Chi, saya juga teringat bahwa saya sudah lanjut usia. Waktu tak akan menunggu siapa pun. Meski demikian, saya bersyukur setiap hari karena akumulasi waktu selama 51 tahun ini telah mendukung pertumbuhan Tzu Chi dari tak ada hingga ada dan dari kecil hingga besar.

Saya sangat bersyukur. Ini semua berkat insan Tzu Chi yang menjangkau berbagai tempat dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih untuk menabur benih cinta kasih. Tetes demi tetes kekuatan setiap individu terhimpun menjadi kekuatan besar sehingga kita bisa menolong banyak orang.

Kita bisa melihat seorang anak penerima bantuan yang telah kita bantu selama 7 hingga 8 tahun di Changhua.

“Kami mengenal Tzu Chi karena saat itu Paman jatuh sakit dan Nenek tidak sanggup membayar biaya pengobatan yang begitu besar. Di bawah bantuan Bibi Zheng, Nenek bisa berfokus merawat saya dan Paman. Saat dilahirkan, saya didiagnosis menderita penyakit jantung bawaan. Sejak lahir hingga sekarang, saya telah menjalani lima kali operasi. Dalam hidup saya, saya bertemu dengan banyak penyelamat. Namun, di antara semua penyelamat saya, saya paling berterima kasih kepada Nenek yang merawat saya dengan sangat baik setiap hari. Nenek, terima kasih. Saya berharap kelak, setelah tumbuh dewasa dan kondisi ekonomi mendukung, saya bisa menolong orang-orang yang membutuhkan. Terima kasih, Kakek Guru. Terima kasih, semuanya,” ujar Adik Chen, penerima bantuan.

Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan di Jalan Bodhisatwa

Saat dia masih kecil, karena penyakit jantung, bibirnya berwarna ungu kehitaman. Namun, kini anak itu sudah terlihat sehat, tinggi, dan sangat cantik. Kini dia duduk di bangku SMA. Kelak, dia akan masuk perguruan tinggi. Kita mendampinginya dalam jangka panjang. Dia bagaikan benih yang telah bertunas dan akan terus bertumbuh menjadi pohon besar di masa mendatang.

Kita juga melihat seorang penerima bantuan yang sangat membutuhkan kita untuk memperbaiki rumahnya agar keluarganya dapat tinggal di sana dengan tenang. Para relawan kita juga mendampinginya melewati hari-hari yang paling sulit. Seperti inilah Tzu Chi memberikan bantuan. Setiap relawan bersumbangsih dengan cinta kasih dan mendampingi penerima bantuan dalam jangka panjang. Karena itulah, Tzu Chi bisa memiliki reputasi yang baik.

Para relawan kita merupakan Bodhisatwa dunia yang sesungguhnya yang bersumbangsih dalam jangka panjang. Para Bodhisatwa dari wilayah Changhua, kita harus tekun melatih diri, jangan mundur. Ajaran Buddha harus dipraktikkan secara nyata. Tahun ini, kita tetap akan membina berkah dan kebijaksanaan.

Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan di Jalan Bodhisatwa

Untuk membina berkah, kita harus melakukan semua kebajikan, baik besar maupun kecil. Untuk membina kebijaksanaan, kita harus mempraktikkan Dharma. Dharma tidak bisa dilihat dan disentuh, tetapi bisa dirasakan. Kita harus mengukir Dharma di dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata. Dengan menyerap ajaran Buddha ke dalam hati, kesadaran kita akan perlahan-lahan meningkat dan jiwa kebijaksanaan kita juga akan bertumbuh.

Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjalani hidup sesuai ajaran Buddha. Janganlah kita melanggar sila yang ditentukan oleh Buddha. Kita harus menyusuri jalan yang ditunjukkan oleh Buddha dan terus melangkah maju.

Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih berasal dari akumulasi jangka panjang tetes demi tetes cinta kasih banyak orang. Kali ini, kita melihat insan Tzu Chi dari Afrika mendaur ulang karung beras dari beras bantuan yang kita kirimkan ke sana menjadi tas ramah lingkungan. Mereka juga membawanya kembali ke Taiwan. Kebetulan, mantan menteri perhubungan berada di sana dan mendengar mereka berbagi pengalaman.

Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan di Jalan Bodhisatwa

Melihat tas itu, beliau berkata, “Wah, inilah yang Taiwan lakukan. Taiwan menyumbangkan beras untuk Afrika dan warga Afrika berterima kasih kepada Taiwan.” Intinya, kekuatan cinta kasih telah dipraktikkan secara nyata oleh setiap relawan. Meski sebagian dari kita tidak bisa meninggalkan Taiwan, tetapi kekuatan cinta kasih Tzu Chi telah menjangkau orang-orang yang membutuhkan.

Di luar sana, banyak orang yang bersyukur kepada Taiwan dan Tzu Chi. Hal-hal kecil yang kita lakukan dapat bermanfaat secara luas karena di dalamnya terkandung Dharma. Kita telah mempraktikkan Dharma secara nyata. Insan Tzu Chi mempraktikkan cinta kasih agung, welas asih agung, sukacita agung, dan keseimbangan batin agung serta memiliki kesatuan hati bagai bola kristal yang berpusat pada satu titik.

Tzu Chi berdiri karena semua orang bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Karena itu, kita harus memiliki hati bagaikan bola Kristal yang sangat murni dan tanpa noda apa pun. Inilah yang harus kita latih, kesatuan hati bagai bola Kristal yang berpusat pada satu titik. Kita juga harus membentuk hutan Bodhi yang bertumbuh dari akar yang sama.

Kita semua mendalami ajaran Jing Si. Karena itu, kita menyebarkan ajaran yang sama dan berpegang pada mazhab yang sama, yakni mazhab Tzu Chi. Jadi, kita membentuk hutan Bodhi yang bertumbuh dari akar yang sama. Kita semua memiliki guru, jalan, dan tujuan yang sama serta bertumbuh dari akar yang sama. Karena itu, semua relawan kita harus bersatu hati menggarap ladang berkah.

Para anggota Tzu Cheng dan komite harus bekerja sama dengan harmonis untuk menggarap ladang berkah di dunia ini. Yang sedang kita tumbuhkan adalah akar kebijaksanaan. Akar kebijaksanaan harus menjalar lebih dalam dan luas, barulah pohon Bodhi bisa tumbuh subur. Akar kebijaksanaan tertanam dalam di Jalan Bodhisatwa. Inilah yang harus dilakukan oleh insan Tzu Chi.

Saudara sekalian, apakah kalian memahami apa yang saya katakan? (Paham) Inilah yang harus kalian ingat di dalam hati. Menjalani pelantikan merupakan kesempatan langka, hanya sekali seumur hidup. Berkesempatan menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia, kita harus menghargainya. Teringat akan relawan dari tempat yang jauh yang begitu tekun melatih diri, bisakah kita yang berada di tempat lahirnya Tzu Chi tidak memancarkan kecemerlangan? Jadi, kita harus memancarkan kecemerlangan.

Meninggalkan jejak cinta kasih universal selama 50 tahun
Memperdalam jalinan kasih sayang dan menabur benih kebajikan
Relawan Afrika mengantarkan tas yang dibuat dari karung beras cinta kasih Taiwan
Tekun dan bersemangat membina berkah dan kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 November 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 22 November 2016

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -