Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan serta Berani Memikul Tanggung Jawab


“Kami telah menjadi donatur Tzu Chi sejak tahun 2003. Pada akhir tahun 2012, kami bertemu Kakak Henry saat bazar di Filipina. Pada bulan Januari 2013, beliau membawa kami bertemu dengan Master. Kemudian, berkat jalinan jodoh, kami berpartisipasi dalam kamp pengusaha di Hualien. Kali itu sungguh istimewa karena hanya saya dan istri saya yang berasal dari Filipina dan Master menepuk bahu kami dengan hangat. Istri saya berharap Master dapat mengelus kepalanya,”
kata He Wen-wei relawan Tzu Chi.

“Pada acara penutupan, saya berada di atas panggung dan mengungkapkan keinginan saya bahwa saya berharap saat turun panggung, Master dapat mengelus kepala saya. Namun, saat itu, Master menepuk kedua bahu saya dan berkata, ‘Pikullah lebih banyak tanggung jawab.’ Namun, sepuluh tahun yang lalu, apakah Anda mengerti maksud Master?” kata Lin Yu-yu relawan Tzu Chi.

“Saya segera menghubungi Kakak Henry dan menanyakan apa maksud perkataan Master. Beliau bertanya, ‘Perkataan apa?’ Saya menjawab, ‘Pikullah lebih banyak tanggung jawab.’ Kakak Henry berkata bahwa kami dipenuhi berkah dan akan mendaftarkan kami sebagai relawan dalam pengenalan,” kata He Wen-wei relawan Tzu Chi.

Apakah Anda merasa senang?

“Ya, saya sungguh senang. Meski Master tidak mengelus kepala saya, tetapi Master menepuk bahu saya. Master, saya sungguh senang saat itu. Saya tidak bisa tidur selama beberapa hari,” kata Lin Yu-yu relawan Tzu Chi.

Kekuatan kita ada pada bahu kita.

“Kami terus membawa perkataan Master pada bahu kami dan hari ini kami datang menemui Master,” kata He Wen-wei relawan Tzu Chi.

“Saat ini, di Angeles terdapat sepuluh anggota komite Tzu Chi dan Tzu Cheng. Masih ada beberapa lagi yang akan memulai pelatihan di tahun ini. Sudah berlalu 10 tahun. Master, saya sungguh tidak cerdas, tetapi saya akan berusaha dengan keras. Saya akan membawa kata-kata Master dan menyimpannya di dalam hati. Hingga 20, 30, bahkan 50 tahun ke depan, saya akan tetap berjalan di jalan ini. Inilah ikrar saya hari ini. Di masa depan, kami akan menggalang lebih banyak orang dan membantu lebih banyak orang yang menderita. Mohon Master tenang saja. Terima kasih, Master,” kata Lin Yu-yu relawan Tzu Chi.


Baik. Saya mendoakan kalian. Tekad dan ikrar akan menciptakan kekuatan. Saya mendoakan agar ikrar kalian dapat tercapai. Saya berterima kasih karena kalian telah membuka ladang pelatihan di sana untuk menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa dunia. Semoga kalian terus memupuk jiwa kebijaksanaan untuk waktu yang lama. Terima kasih.

“Kami akan menyimpan perkataan Master dalam ingatan kami. Kami akan membawa cinta kasih dan hati Master untuk menjalankan misi Tzu Chi dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Terima kasih, Master,” pungkas Lin Yu-yu relawan Tzu Chi.

Ikrar yang baik. Anda berada di arah yang benar. Saya mendoakan Anda.

Bodhisatwa sekalian, saya selalu berkata bahwa saya sungguh bersyukur. Kita tidak hanya memiliki jalinan jodoh di kehidupan ini, melainkan dari kehidupan ke kehidupan sejak masa lampau. Dengan adanya jalinan jodoh yang terus berlanjut, hendaknya kita membangun tekad dan ikrar kita.

Selama kita memiliki tekad dan berada di arah yang benar, secara alami kita akan memiliki sesuatu untuk dilakukan dan setiap hal pasti akan ada orang yang melakukannya. Ini semua dimungkinkan ketika kita menyatukan hati kita.

Di Tzu Chi, kita memiliki tekad yang sama dan telah membangun ikrar untuk membagikan semangat Tzu Chi kepada semua orang. Bodhisatwa muncul karena adanya makhluk yang menderita. Ketika ada orang yang menderita, kita harus menghimpun orang-orang baik agar memiliki kekuatan besar untuk membawa bantuan.

Belakangan ini, cuaca dan iklim tidak menentu. Banyak negara yang dilanda bencana yang menyebabkan banyak orang menderita. Hendaklah kita menggalang Bodhisatwa agar dapat menyelamatkan banyak orang. Kita tidak hanya membantu Filipina, tetapi juga seluruh dunia.


Tetes demi tetes air dapat membentuk lautan luas. Tekad dan ikrar kita dapat membentuk kekuatan. Kekuatan cinta kasih dari banyak orang membuat saya merasa tenang untuk memperkenalkan semangat Tzu Chi di dunia sehingga orang-orang yang menderita dapat tertolong dan orang yang mampu mendapatkan berkah.

Hendaklah kita membina berkah dan kebijaksanaan. Orang yang tidak memiliki kebijaksanaan tidak akan rela bersumbangsih. Tanpa kebijaksanaan, orang sulit untuk merelakan. Ketika orang kaya membina berkah dan kebijaksanaan, orang kurang mampu akan tertolong.

Saya juga merasa bersyukur karena saya berani untuk membangun ikrar. Semua insan Tzu Chi sungguh bersatu dan bersedia untuk berusaha sekuat tenaga. Tanpa memberikan tekanan kepada siapa pun, mereka memberi tahu orang-orang tentang ajaran saya dan karya-karya Tzu Chi.

Misi Tzu Chi ialah memberi manfaat bagi dunia dan mendorong semua orang untuk berbuat baik. Jalinan jodoh bukanlah 1 orang dengan 1 orang, melainkan 1 orang dengan banyak orang. Seperti yang dikatakan dalam Sutra Makna Tanpa Batas, "Satu benih dapat menghasilkan benih tak terhingga; benih tak terhingga tumbuh dari satu benih."

Benih yang dimaksud adalah benih Dharma yang dapat berkembang menjadi sangat banyak. Sesungguhnya, dari sekian banyak benih kebajikan, Anda dapat mempraktikkannya, Anda juga dapat mempraktikkannya. Semua orang dapat mempraktikkannya. Kita harus mengembangkan lebih banyak kebajikan. Sebutir benih dapat menghasilkan benih tak terhingga; benih tak terhingga tumbuh dari sebutir benih. Semua orang pasti dapat melakukannya. Yang dibutuhkan hanyalah jalinan jodoh.

Ada orang yang bersedia untuk membangun tekad, tetapi tidak memiliki jalinan jodoh untuk bergabung dengan Tzu Chi. Mereka tidak memiliki informasi apa pun tentang bagaimana mereka dapat bergabung dan melakukan kebajikan besar. Mereka tidak memiliki jalinan jodoh. Ketika ada jalinan jodoh, kita harus menggenggamnya.


Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita menggenggam jalinan jodoh untuk lebih banyak mempraktikkan kebajikan. Bagaimana memberi tahu orang lain mengenai jalinan jodoh dengan Tzu Chi? Kalian harus mulai menceritakan sejarah Tzu Chi dan bagaimana Tzu Chi dibawa ke Filipina.

Awalnya, ada Linda Chua, James Chien, Alfredo Li, dan Manuel Siao. Mereka adalah relawan awal yang bergabung dengan Tzu Chi dan sepenuh hati menjalankan misi Tzu Chi. Filipina mengalami beberapa kali gejolak sosial. Hendaklah kita mengingat ada berapa kali. Bagaimana kalian membangun tekad untuk menjalankan misi Tzu Chi di sana? Ada juga Henry Yunez, Judy Lao, James Chua, dan banyak relawan lainnya. Saya selalu mengingat semuanya.

Saat ini, usia saya telah tua. Ketika saya melihat jauh, pandangan saya kabur. Jadi, Anda harus memanfaatkan waktu saat ini untuk datang ke Griya Jing Si, Hualien agar saya dapat melihat Anda dalam jarak dekat. Saya berharap bahwa saya dapat mengingat jalinan jodoh dengan semua orang dalam kesadaran kedelapan saya sehingga dari kehidupan ke kehidupan, tidak peduli dalam kehidupan yang mana, saya tetap dapat menemukan kalian kembali untuk sama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa.

Kondisi dunia di masa kini dan masa depan membuat kita makin lama makin khawatir. Jadi, makin lama, kita makin membutuhkan Bodhisatwa dunia untuk mengurangi perbuatan jahat dengan perbuatan baik. Layaknya sebatang pikulan, jika di salah satu ujungnya ada beban yang berat, maka sisi tersebut akan lebih rendah, sedangkan sisi yang lebih lebih ringan akan naik ke atas.

Jadi, kita harus seimbang. Begitu pula, berkah dan kebijaksanaan kita harus seimbang. Kita harus membawa kebajikan dan menyingkirkan keburukan. Ini membutuhkan Dharma. Hendaklah semuanya bersatu hati untuk hidup dalam ajaran yang benar. Dengan demikian, kita dapat mengurangi bencana dan memiliki lebih banyak waktu untuk membimbing orang lain. Saya berharap semuanya mengerti hal ini.

Di New York, ada sebuah gedung dengan jam iklim. Setiap hari, jam ini selalu bergerak mundur. Namun, masih ada waktu bagi kita untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. 

Membangun tekad dan ikrar untuk memikul tanggung jawab
Menghimpun tekad dan kekuatan untuk melangkah maju
Membina berkah dan kebijaksanaan serta menyebarkan ajaran benar
Memupuk cinta kasih dan membawa manfaat bagi semua makhluk  

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 02 April 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 04 April 2023
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -