Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan serta Membentuk Hutan Bodhi
“Dalam kehidupan terdapat delapan penderitaan dan saya sudah mengalami semuanya. Sederhananya, penderitaan yang tak kasatmata adalah penderitaan batin. Suami saya memiliki pemikiran tersendiri dan saya memiliki cara kerja tersendiri. Jadi, kami tidak memiliki titik temu sehingga mengalami penderitaan batin,” kata Wu Chun-xi relawan Tzu Chi.
“Saya sudah pergi bekerja sebelum matahari terbit. Saat itu, saya rajin bekerja untuk menghasilkan uang. Namun, saya gemar mengonsumsi minuman keras dan memiliki banyak wanita simpanan,” kata Zhen Feng-ming suami Wu Chun-xi.
“Dia memiliki banyak wanita simpanan. Dengan wanita yang terakhir, dia pindah dan tinggal bersamanya selama dua tahun. Ini benar-benar menyakiti hati saya sehingga muncul niat untuk mengakhiri hidup. Namun, saya teringat dengan perkataan Master bahwa jika memiliki keberanian untuk mengakhiri hidup, lebih baik saya menjadi relawan di rumah sakit dan melihat bagaimana perjuangan para pasien demi mendapatkan kesempatan hidup. Dengan begitu, saya bisa lebih menghargai diri sendiri. Demikianlah pikiran saya terbuka,” kata Wu Chun-xi relawan Tzu Chi.
Makhluk awam memiliki cinta kasih individual. Setiap orang memilki jalinan jodoh yang berbeda. Yang paling penting ialah kita harus menggenggam jalinan jodoh ini. Banyak orang mengatakan, "Master telah memberi tahu kita bahwa suami dalam jarak pandang kita adalah suami, tetapi di luar jarak pandang kita, janganlah dianggap serius" Perselingkuhan yang mereka lakukan berada di luar jarak pandang kalian. Jadi, untuk apa melekat pada hal ini? Untuk apa terus memikirkan hal ini?
Sesungguhnya, ini bukan suatu hal yang perlu dipikirkan, tetapi orang-orang selalu membuat dirinya terjebak dalam situasi ini. Jika terjebak di dalamnya dan tidak ada celah untuk keluar, kalian akan merasa sesak napas. Seperti inilah orang-orang merasa risau hingga akhir hayat mereka. Mereka yang membuat diri sendiri menderita. Intinya, mari kita berkata pada diri sendiri bahwa kita sangat dipenuhi berkah.
Kita memahami Dharma yang bisa membangkitkan kebijaksanaan kita dan membuat kita menciptakan lebih banyak berkah. Setelah mengenal saya, kalian harus belajar untuk melepaskan. Lepaskanlah perselisihan dengan orang-orang. Kita harus menyadari berkah. Saya adalah orang yang dipenuhi berkah. Jika saya tidak terlahir di era ini, bagaimana saya bisa berikrar untuk menapaki Jalan Bodhisattva dan membabarkan Dharma kepada semua orang?
Dharma adalah untuk membimbing makhluk hidup. Saat menghadapi orang yang berbeda dengan kerisauan yang berbeda-beda, saya membabarkan ajaran yang berbeda pula sesuai kemampuan dan kapasitas setiap orang. Ini bergantung pada kemampuan diri sendiri. Buddha selalu mengajari kita untuk mengembangkan kebijaksanaan, berpikiran terbuka, bisa melepaskan, dan membebaskan diri dari kemelekatan dan noda batin. Untuk itu, dibutuhkan waktu dan kesempatan yang tepat. Inilah cara kita menjalin jodoh baik.
Belakangan ini, saya sangat gembira mendengar cerita yang kalian bagikan. Saya mendengar bahwa banyak orang telah mempelajari Dharma secara daring. Saya bisa menjadi saksi kalian karena kalian bisa berbagi ajaran saya. Saya dapat menjamin bahwa kalian telah mendengar dan mempelajari Dharma serta membantu saya menyebarkan Dharma. Kalian menyebarkan Dharma dan saya menjadi saksinya. Kita semua memiliki jalinan jodoh baik dan kita harus menghargainya. Inilah yang ada di pikiran saya belakangan ini.
Saya sangat beruntung kalian menjadi murid saya. Kalian pun sangat beruntung bisa bertemu dengan saya sehingga kalian bisa terbebas dari penderitaan, belajar melapangkan hati, memperluas wawasan, dan melangkah lebih jauh di jalan ini. Hanya ketika kaki menyentuh tanah, kita baru dapat mengetahui bahwa kita sedang menginjak ubin atau selimut yang lembut. Dahulu, saya selalu memberi tahu kalian untuk membentangkan selimut di atas lantai. Apa kegunaannya? Jika bola dilempar di atasnya, bola itu tidak akan memantul. Kita harus belajar menjadi lemah lembut. Inilah yang disebut lemah lembut dan sabar.
Jika bisa menjadi lemah lembut, kita bisa menangkap setiap bola dengan baik. Berapa banyak bola yang telah ditangkap? Berapa banyak orang yang terinspirasi menjadi orang baik? Berapa banyak orang yang telah dibimbing untuk menjadi Bodhisattva dunia? Jadi, untuk hal-hal yang terjadi di masa lalu, sekarang kita harus berpikir seperti ini, "Saya bersyukur dapat bergabung di Tzu Chi. Saya bersyukur Master memperbaiki pola pikir saya." Singkat kata, bergabung lama di Tzu Chi membuat kita bisa menciptakan berkah dan memupuk kebijaksanaan. Dengan menciptakan berkah, kita juga mengembangkan kebijaksanaan.
Di kehidupan sekarang, kita telah menghimpun banyak benih dan jodoh baik. Sesuai hukum alam, setiap orang akan meninggal dunia suatu hari nanti. Sekarang saya sendiri selalu memikirkan hukum alam ini. Saya ingin memanfaatkan waktu sekarang untuk berbicara lebih jelas. Saya ingin mengucapkan setiap kalimat dengan jelas agar orang-orang dapat menyerap ajaran saya dan menciptakan berkah bagi dunia.
Saya sering berkata, "Saya sangat bersyukur." Saya benar-benar sangat bersyukur. Ketika saya mengatakan bahwa saya bersyukur, berarti saya berharap kalian dapat melakukan hal yang benar dengan sukacita. Saya bersyukur orang-orang telah banyak melakukan hal yang benar.
Jika saya menambahkan kata "sungguh", berarti saya memuji orang-orang yang telah menapaki Jalan Bodhisattva dari kehidupan ke kehidupan. Kalau saya hanya mengatakan, "Saya bersyukur," berarti seseorang telah menabur benih kebajikan di kehidupan sekarang. Ketika saya mengatakan, "Saya sungguh bersyukur," ini berarti kita telah menjalin jodoh di masa lampau untuk bertemu kembali di masa sekarang.
Benih yang kita tanam telah bertunas, berakar, dan batangnya juga terus bertumbuh. Lalu, kuncup daun mulai tumbuh. Pohon Bodhi ini akan tumbuh makin besar serta menghasilkan bunga dan benih. Inilah yang disebut dari satu menjadi tak terhingga. Memilki jalinan jodoh baik yang tak terhingga dengan orang-orang di kehidupan berikutnya adalah hasil dari benih yang kita tabur di kehidupan sekarang.
Di kehidupan lampau, saya telah menabur benih baik. Saya hanya menyampaikan dengan ringan dan kalian mengingatnya dalam-dalam di dalam hati kalian. Kalian bukan hanya mengingatnya di dalam hati, tetapi juga membangkitkan Bodhicitta dan menabur benih Bodhi.
Membabarkan Dharma sesuai kapasitas dan kemampuan
Menerapkan Dharma dalam tindakan untuk membasuh batin
Membangkitkan kebajikan dengan kelembutan dan kesabaran
Membina berkah dan kebijaksanaan serta membentuk hutan Bodhi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Juli 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 19 Juli 2022