Ceramah Master Cheng Yen: Membina Berkah dan Kebijaksanaan serta Menjalin Jodoh Baik
“Saya bertanya pada istri saya, ‘Jika saya menutup perusahaan dan berfokus menjalankan Tzu Chi, apakah kamu setuju?’ Dia langsung menyetujuinya,” kata Luo Ming-xian relawan Tzu Chi.
Terima kasih.
“Jadi, saya pun menutup perusahaan saya. Saat itu, saya masih sangat muda, baru berusia 40-an tahun. Kini saya sudah berusia 70-an tahun. Selama ini, saya bisa menjalankan Tzu Chi dengan tenang berkat dirinya. Selain bersyukur padanya, saya juga merasa agak bersalah padanya dan anak-anak kami karena saya selalu sibuk menjalankan Tzu Chi dan pergi ke berbagai negara. Dialah yang terus memberikan dukungan pada saya. Sepanjang perjalanan saya ini, dia tidak pernah berkeluh kesah,” kata Luo Ming-xian.
Anda menciptakan berkah dengan bersumbangsih dan dia turut bersukacita dan mendukungmu. Pahalanya juga tidak sedikit.
“Kami dipenuhi berkah di kehidupan sekarang. Meski kesehatan saya tidak baik, tetapi saya bisa pergi ke berbagai negara untuk menolong orang-orang yang menderita dan menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Saya tidak tahu dari mana semua berkah ini berasal. Ini mungkin karena saya mengikuti langkah Master. Terhadap Master dan istri saya, tiada kata lain yang bisa saya ucapkan selain ‘bersyukur’. Berkat adanya jalinan jodoh baik dan berkah, saya dapat mengikuti langkah Master,” ungkap Luo Ming-xian.
“Di dunia ini, kita harus bisa mengambil pilihan yang tepat untuk menjaga keselarasan. Kita harus memiliki jalan pelatihan diri yang jelas. Saya sungguh sangat bersyukur kepada Master. Setiap hari, Master terus membimbing murid-murid agar jiwa kebijaksanaan kami dapat terus bertumbuh. Kegigihan, cinta kasih, dan welas asih Master sungguh membuat saya sangat tersentuh,” pungkas Luo Ming-xian.
Kita bersyukur satu sama lain. Kalian bersyukur pada saya karena saya membimbing kalian untuk menabur benih berkah lebih luas. Jika tidak bergabung dengan Tzu Chi, kalian mungkin hanya menjaga kesejahteraan keluarga kalian. Kalian mungkin akan memiliki rumah yang mewah, tetapi sebesar apa pun rumah kalian, itu hanyalah milik keluarga kecil kalian.
Di Tzu Chi, kita merupakan keluarga besar. Kita harus menjaga keluarga besar kita ini karena keluarga ini terdiri atas keluarga yang tak terhingga di berbagai komunitas. Kita adalah keluarga Dharma. Jika setiap anggota keluarga ini dapat menabur benih cinta kasih, orang-orang akan terinspirasi untuk menghimpun kekuatan guna menolong semua orang di seluruh dunia.
Mengenai pandemi Covid-19, saya terus berkata bahwa semua orang harus memiliki kesatuan hati. Ini sangat sulit untuk dilakukan. Namun, kita hendaklah mengemban tanggung jawab untuk menyosialisasikan vegetarisme yang merupakan satu-satunya resep mujarab bagi pandemi. Apakah manfaat bervegetaris?
Bervegetaris merupakan wujud dari cinta kasih yang utuh dan menyeluruh. Saya sering berkata bahwa dengan bervegetaris, kita dapat mengurangi pembunuhan hewan. Sesungguhnya, ini juga berkaitan dengan perubahan iklim karena peternakan dapat mencemari udara dan bumi. Kalian semua sangat bijaksana. Kalian dapat merenungkannya dengan tenang. Jadi, saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar.
Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha datang ke dunia ini dengan satu tujuan mulia, yakni membimbing semua makhluk dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Semua makhluk di sini adalah semua makhluk bernyawa dan manusia hanyalah salah satunya. Namun, manusia telah menciptakan karma buruk kolektif dengan merusak bumi dan mencemari alam. Karena itu, saya sangat khawatir.
Saya bukan hanya khawatir mengenai apa yang terjadi sekarang. Berhubung saya sudah lanjut usia, waktu saya untuk mendampingi kalian tidaklah banyak. Cukupkah jalinan jodoh baik yang saya miliki untuk kembali lagi ke Tzu Chi di masa mendatang? Setelah saya pergi dan kembali lagi beberapa tahun kemudian, apakah saya akan kembali bergabung dengan Tzu Chi? Apakah keluarga saya di kehidupan berikutnya akan merintangi saya? Kalian sangat dipenuhi berkah karena keluarga kalian tidak merintangi kalian menapaki Jalan Bodhisatwa. Karena itu, kalian hendaknya bersyukur.
Saat ini, kalian hendaklah menyerap kata-kata saya ke dalam hati. Apa yang saya sampaikan sekarang sangatlah mendalam dan saya sungguh berharap kalian dapat menyerapnya ke dalam hati. Bagaimana kita membentangkan jalan bagi masa mendatang? Masa lalu telah berlalu. Kita hendaknya bersyukur atas jalinan jodoh baik di masa lalu.
Lihatlah, kini populasi dunia hampir mencapai 8 miliar. Namun, berapa banyak orang yang dekat dengan saya? Tidak banyak. Saya merasa bahwa orang yang terinspirasi oleh saya masih sangat sedikit, tetapi sisa waktu saya tidaklah banyak. Bisakah saya menginspirasi lebih banyak orang lagi? Tidak bisa. Karena itu, kini saya makin bersungguh-sungguh.
Kita semua harus memanfaatkan kehidupan kita ini. Mulai sekarang, kita harus lebih bekerja keras. Tentu saja, kita telah bertekad untuk bersumbangsih. Dahulu, kalian telah menolong banyak orang. Karena itu, kalian hendaknya bersyukur atas masa lalu kalian. Jika tidak bergabung dengan Tzu Chi, kalian tidak akan menapaki jalan-jalan itu ataupun menjalin jodoh dengan orang-orang itu. Berhubung bergabung dengan Tzu Chi dan menapaki jalan-jalan itu, kalian telah memperoleh berbagai pencapaian.
Hari ini, kalian kembali ke sini dan membuang semua kerisauan kalian di masa lalu. Saya makin bisa merasakan cinta kasih berkesadaran anggota keluarga kalian yang memberikan dukungan dengan sukacita. Saat kalian hendak menciptakan berkah, ada orang yang senantiasa mendukung kalian. Inilah kebijaksanaan. Jadi, setiap keluarga membina berkah dan kebijaksanaan. Ini disebut membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus.
Kalian harus lebih tekun dan bersemangat untuk merekrut Bodhisatwa dunia. Kita harus menghargai ladang berkah yang luas ini. Di kehidupan sekarang, kita menjalin jodoh baik secara luas di Tzu Chi. Saya sering berkata bahwa saya pasti telah menjalin jodoh baik dengan kalian di kehidupan lampau sehingga saya hanya melambaikan tangan di sini, kalian pun langsung kembali. Saya bahkan tidak perlu pergi keluar.
Berkat teknologi sekarang, kita bisa muncul di berbagai tempat secara bersamaan. Di manakah saya? Saya berada di rumah orang-orang. Di manakah kalian? Di sini, di hadapan saya. Ini berkat kecanggihan teknologi.
Dahulu, kita harus mengunjungi orang-orang dari pintu ke pintu. Meski kini kita lebih jarang pergi keluar karena pandemi, tetapi ingatlah bahwa tekad untuk membimbing semua makhluk tak boleh mundur.
Menabur benih kebajikan sebagai keluarga Dharma
Menghimpun tetes-tetes cinta kasih untuk mencurahkan perhatian
Mempraktikkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin
Membina berkah dan kebijaksanaan serta menginspirasi orang banyak
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Juni 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 27 Juni 2022