Ceramah Master Cheng Yen: Membina Cinta Kasih yang Setara

Saya sering mengingatkan orang-orang untuk meningkatkan kewaspadaan. Di seluruh dunia, kondisi iklim tidak bersahabat dan bumi mengalami kerusakan sehingga tercipta mara bahaya di mana-mana. Apakah kalian melihat bencana di Peru? Pemandangan robohnya sebuah bangunan bukan hanya terjadi di Peru. Sesungguhnya, di Taiwan, Jhiben Hot Spring juga pernah mengalami bencana seperti itu.

Kekuatan alam sungguh sangat besar. Manusia sering dengan angkuh beranggapan bahwa kekuatan manusia bisa mengalahkan alam, apa benar demikian? Dalam kurun waktu sekitar 100 tahun, dari tahun 1900 hingga 2009, para ilmuwan mengevaluasi perubahan iklim setiap 10 tahun sekali. Awalnya, hanya terjadi puluhan bencana alam, tetapi kini, terjadi lebih dari 4.000 bencana alam dalam 10 tahun.

Jika manusia dibandingkan dengan alam, maka bagaikan semut kecil dengan Gunung Sumeru. Manusia jangan terlalu angkuh. Jadi, manusia tak akan bisa mengalahkan alam. Manusia harus rendah hati. Kekuatan alam sungguh sangat besar. Kita hendaknya bersungguh-sungguh mengingatkan diri sendiri. Belakangan ini, Amerika Selatan dilanda kekeringan yang membuat orang sangat khawatir.

Ceramah Master Cheng Yen

“Banyak burung yang lenyap karena krisis air. Hewan-hewan ternak juga membutuhkan air. Saat danau mengering, hewan ternak pun mati,” kata seorang warga.

Ada warga yang telah tinggal di tepi danau dari generasi ke generasi dan mengandalkan danau yang besar itu untuk mencari nafkah. Dalam puluhan tahun terakhir, danau besar itu terus-menerus mongering hingga kini, dasar danau terlihat karena sudah sepenuhnya kering.

“Sebelumnya, kami bertahan hidup dengan berburu, menangkap ikan, dan memetik buah. Ikan adalah makanan kami. Sekarang sudah tidak ada ikan. Danau sudah sepenuhnya kering,” ujar sesepuh suku Uru.

“Para laki-laki pergi ke tempat yang sangat jauh. Kami tinggal di sini untuk menjaga anak-anak. Di sini tidak ada lapangan kerja,” kata seorang Warga suku Uru lainnya.

Berhubung tidak bisa mencari nafkah di sana, mereka terpaksa pergi ke wilayah lain. Inilah ketidakberdayaan di dunia ini. Beberapa waktu yang lalu, Cile juga diguncang gempa bumi. Gempa bumi, banjir, kebakaran, dan topan melanda Cile silih berganti dari tahun lalu hingga tahun ini. Melihatnya, saya sungguh merasa khawatir untuk mereka.

Ceramah Master Cheng Yen

Bencana yang melanda manusia sungguh membuat orang merasa tidak berdaya. Dengan begitu banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia, bagaimana kita memberikan bantuan? Ada banyak bencana alam yang terjadi secara bersamaan di seluruh dunia. Selain itu, juga ada ketidakkekalan.

Di Malaysia, ada sebuah kapal wisata yang terbalik. Ada banyak wisatawan yang tidak menguasai bahasa setempat, sedangkan mereka dilarikan ke rumah sakit yang staf-stafnya tidak menguasai bahasa Mandarin. Karena itu, mereka meminta insan Tzu Chi untuk membantu mereka menerjemahkan.

“Berhubung merupakan wisatawan dari Tiongkok, mereka mengalami kendala bahasa dan sulit untuk berkomunikasi dengan dokter setempat. Jadi, tugas kami adalah menenangkan para wisatawan dan menjadi penerjemah bagi para dokter,” kata Zhang Yun-qing Relawan Tzu Chi.

Inilah yang relawan kita lakukan di Malaysia sekarang. Kita juga melihat ketidakselarasan pikiran manusia. Kemarin, di Museum Louvre, Perancis, ada seorang laki-laki yang mungkin terlalu fanatik terhadap keyakinannya sehingga berpikiran menyimpang dan menyerang orang lain. Ini sungguh sangat menakutkan.

Jadi, kita tidak boleh fanatic terhadap keyakinan kita. Jangan membiarkan keyakinan membuat kita berpikiran menyimpang. Kita harus mempertahankan pikiran yang tenang untuk menyucikan hati manusia dan membina cinta kasih untuk bersumbangsih dan membawa manfaat bagi sesama. Inilah arah tujuan kita. Singkat kata, kekuatan cinta kasih dapat mengubah kehidupan manusia.

Ceramah Master Cheng Yen

Di Filipina, kita melihat pemandangan yang penuh kehangatan. Di Kota Ormoc, Filipina, acara doa bersama di sebuah stadion dihadiri oleh lebih dari 8.000 orang. Tadinya, hubungan wali kota sekarang dan sebelumnya tidak begitu baik, tetapi dalam acara doa kali ini, mereka berjabat tangan dan berbincang dengan gembira.

“Kami sangat bersyukur untuk itu. Kami sangat berterima kasih atas semua bantuan yang Tzu Chi berikan kepada warga Ormoc, seperti rumah, sekolah, dan program bantuan lewat pemberian upah,” kata Richard Gomez, Wali kota Ormoc.

Selain itu, juga ada biarawati yang menghadiri acara tersebut dan berdoa bersama dengan semua orang.

“Master Cheng Yen menggunakan cara beliau untuk mengungkapkan cinta kasih dan perhatian beliau pada orang-orang yang membutuhkan. Kami telah merasakannya,” kata Jessica Arante seorang Biarawati.

Melihat acara doa mereka dalam rangka tahun baru, saya sangat tersentuh. Menghadiri acara doa bagaikan kembali ke keluarga besar Tzu Chi, semua orang berkumpul bersama. Setiap orang membawa botol plastik untuk didaur ulang. Setiap orang menerapkan konsep daur ulang. Ini berkat jalinan jodoh Tzu Chi dengan Filipina pascatopan Haiyan. Akibat terjangan Topan Haiyan yang kuat, Tzu Chi berkesempatan untuk menjangkau dan memulihkan wilayah yang hampir ditinggalkan.

Di Tacloban, Ormoc, dan Palo, kita memulihkan sendi kehidupan setempat. Karena itu, terhadap bimbingan Tzu Chi yang penuh cinta kasih, banyak orang yang bisa menerima dan mempraktikkannya sehingga bisa mengubah kehidupan mereka dan mempererat hubungan satu sama lain. Jadi, menyucikan hati manusia tidaklah sulit, cukup bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih yang tulus. Berhubung telah berikrar untuk membimbing makhluk yang tak terhingga, kita harus bersumbangsih dengan tulus.

Bencana kerap terjadi akibat ketidakselarasan unsur alam

Kekuatan manusia yang begitu kecil tak akan bisa mengalahkan alam

Membina cinta kasih yang setara dan berpegang pada prinsip kebenaran

Menciptakan dunia yang penuh kasih sayang dengan mempererat hubungan antarmanusia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Februari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 6 Februari 2017
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -