Ceramah Master Cheng Yen: Membina Kebijaksanaan dan Berkah di Dunia

“Kakek Guru, selamat dating di Tzu Chi Humanistic Youth Centre, Singapura,” kata Lin Xing-chun Manajer Tzu Chi Humanistic Youth Centre, Singapura.

“Kini kita tiba di pintu depan. Saat masuk ke dalam, orang-orang akan melihat 10 papan poster di sini. Orang-orang yang datang ke sini beraneka ragam. Ada yang tidak mengenal Tzu Chi, ada juga yang hanya tahu sedikit tentang Tzu Chi. Jadi, kita harap dengan adanya papan poster ini, mereka dapat menghentikan langkah mereka untuk memahami Tzu Chi Humanistic Youth Centre dan apa yang dilakukan oleh Tzu Chi,” kata Xu Zhe-wei relawan Tzu Chi.

Kita bisa melihat Tzu Chi Humanistic Youth Centre di Singapura yang sangat indah, bersih, dan luas. Kalian sungguh dipenuhi berkah. Karena itu, kalian harus bersungguh hati memanfaatkan lahan ini.

Segala sesuatu di dunia ini hanyalah dipinjamkan pada kita. Kita hanya memiliki hak guna. Jadi, kalian harus memanfaatkannya untuk membina sekelompok kaum muda yang luar biasa. Tidak peduli berada pada usia produktif, usia paruh baya, ataupun usia lanjut, semua orang berbuat baik dan menapaki Jalan Bodhisatwa bersama.


Kalian hendaklah sering berkumpul di sana untuk saling berbagi pengalaman, melatih diri, dan menyemangati satu sama lain agar bisa menjadi teladan bagi kaum muda. Kita harus menyayangi dan mengasihi mereka serta menyemangati mereka dengan tulus.

Di sana, kalian bisa membina kondisi batin yang indah dan menciptakan lingkungan yang baik. Karena itulah, saya berkata bahwa Singapura penuh berkah.

Kita harus menggenggam berkah dan jalinan jodoh baik ini. Kita harus tekun dan bersemangat untuk melatih diri dan mendengar Dharma. Kita mengetahui banyak hal dan mengenal banyak orang. Dengan kemajuan teknologi sekarang, tidaklah sulit untuk berkenalan dengan orang-orang ataupun mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Contohnya saat ini, kita dapat duduk bersama.

Kalian duduk di hadapan saya, saya pun duduk di hadapan kalian. Saya juga bisa mendengar murid-murid saya berbagi pengalaman. Ada pula murid saya yang terkena dampak pandemi COVID-19, tetapi dengan mendengar Dharma, mereka dapat berpikiran terbuka dan tidak terpengaruh oleh kondisi saat ini. Pikiran mereka menjadi lebih terbuka. Jadi, pada masa pandemi ini, kita bisa berinteraksi seperti ini.


Saya juga mendengar tentang saudara se-Dharma yang memperhatikan dan merawat satu sama lain. Perhatian bagi penerima bantuan juga terus berlanjut. Berhubung memiliki jalinan jodoh untuk memberikan bantuan pada mereka, kita akan terus melakukannya. Jadi, selain memperhatikan saudara se-Dharma, kita juga saling menyemangati untuk memperhatikan orang-orang yang hidup sebatang kara. Mereka lebih membutuhkan perhatian kita. Inilah Bodhisatwa dunia.

Kita harus memiliki kelompok Bodhisatwa. Bodhisatwa yang berkumpul Bersama dapat menyemangati satu sama lain. Ini sangatlah penting. Menyosialisasikan vegetarisme lebih penting lagi. Tanaman pangan bermanfaat untuk kesehatan serta kemurnian fisik dan batin kita. Dengan bervegetaris, kita akan senantiasa membina pikiran baik. Tanpa ketamakan, pikiran kita akan sangat jernih dan murni.

Selain itu, kita juga harus mengerahkan cinta kasih. Makna sesungguhnya dari cinta kasih ialah melindungi semua makhluk.

Saat ini, setiap orang hendaklah bervegetaris demi kesehatan diri sendiri. Kita juga harus menyosialisasikan vegetarisme agar risiko masyarakat terserang penyakit menurun. Pada saat yang sama, kita juga dapat menyelamatkan makhluk hidup karena hewan yang dibunuh untuk dikonsumsi berkurang. Dengan demikian, kita juga menabur benih baik. Benih baik akan berbuah baik pula.

Saya yakin para relawan Tzu Chi di Singapura mendengar Dharma dengan sungguh-sungguh dan tekun. Kalian menyerap Dharma ke dalam hati dan selalu menganggapnya sebagai ajaran baru. Kalian tidak berpikir bahwa ajaran lama sudah tidak berguna. Sesungguhnya, ajaran lama justru adalah ajaran yang berharga.


Dari dahulu hingga kini, kalian telah menyaksikan dan membuktikan bahwa ajaran saya tidak berubah. Meski melalui waktu yang panjang, Dharma tidak pernah berubah. Ajaran yang tidak berubah seiring berlalunya waktu adalah ajaran kebenaran. Saya berharap kita dapat menggenggam ajaran kebenaran ini.

Sesungguhnya, Buddha datang ke dunia ini demi menyebarkan ajaran kebenaran. Buddha datang ke dunia ini demi satu tujuan mulia, yakni mengajarkan praktik Bodhisatwa.

Pada masa pandemi ini, kita memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendengar Dharma. Berhubung kini teknologi sangat maju dan setiap orang memiliki ponsel, dengan menyalakan ponsel saja, kita dapat saling berbagi Dharma dan kata-kata baik. Orang baik bertutur kata baik dan berbuat baik. Kita dapat berbagi seperti ini dengan semua orang yang ditemui.

Kita harus bertutur kata baik, memperkenalkan Tzu Chi, dan menyebarkan cinta kasih berkesadaran Tzu Chi.

Pada saat seperti ini, kita tidak harus berkumpul dalam jumlah banyak. Saat teringat akan seseorang, kita cukup mengetukkan jari di layar ponsel untuk mengirimkan kata-kata baik padanya atau mempererat hubungan dengannya. Ini disebut cinta kasih berkesadaran. Ini tidaklah sulit.

 

Untuk menyosialisasikan vegetarisme, kita bisa berbagi kata-kata baik, mengirimkan foto makanan vegetaris, dan berbagi resep makanan dengan orang-orang. Sayuran dan buah-buahan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi kita. Ini juga merupakan santapan terbaik bagi jiwa kebijaksanaan kita. Santapan jiwa kebijaksanaan dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita.

Yang harus kita lakukan untuk masyarakat sekarang ialah lebih banyak membaca dan memahami Sutra Makna Tanpa Batas serta mempraktikkannya. Jangan hanya berkata, "Saya tahu." Hanya tahu tidak ada gunanya. Jangan hanya berkata, "Saya memiliki pengetahuan ini." Hanya memiliki pengetahuan juga tidak ada gunanya. Yang terpenting, kita harus mengambil tindakan nyata.

Kita akan mengambil tindakan nyata jika memiliki kebijaksanaan di balik pengetahuan. Kita harus mengembangkan kebijaksanaan. Orang yang bijaksana tahu bagaimana menciptakan berkah bagi dunia. Jika bisa menciptakan berkah bagi dunia, barulah kehidupan kita bernilai.

Karena itulah, saya berkata pada kalian bahwa setelah datang ke dunia ini, setiap orang hendaknya mengembangkan nilai kehidupan dengan bersumbangsih bagi dunia.

Dharma memperbaiki pola pikir dan kondisi batin
Bervegetaris demi melindungi kehidupan dan menanam benih baik
Memahami dan mempraktikkan ajaran kebenaran
Membina kebijaksanaan dan berkah di dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Oktober 2020          
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 26 Oktober 2020
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -