Ceramah Master Cheng Yen: Membina Keharmonisan Antaragama


“Turki dan Suriah telah diguncang gempa dahsyat. Karena itu, hari ini saya ingin menggalang cinta kasih kalian dan mengirimkan cinta kasih ini ke Turki,”
kata salah seorang relawan, pada acara penggalang cinta kasih bagi korban gempa Turki.

“Materi di dunia ini tidak bisa dibawa pergi saat kita meninggal dunia. Jika mampu, kita hendaknya lebih banyak bersumbangsih,” kata Wong Jit Eng warga.

“Sesama manusia hendaknya menolong satu sama lain. Semoga para korban bencana dapat melewati masa-masa sulit ini,” kata Lim Leong Sheng Warga.

Setiap hari, saya berdoa semoga dunia tenteram. Kita hendaknya bersyukur atas setiap detik yang telah kita lalui dengan aman dan tenteram. Tentu saja, kini kita juga berdoa untuk ketenteraman di masa mendatang. Dunia yang tenteram dan damai adalah berkah bagi umat manusia.

Kita hendaknya tidak membeda-bedakan agama. Semua agama mengajarkan cinta kasih yang sama. Tidak peduli apa nama agamanya, semuanya mengajarkan cinta kasih yang sama, yaitu mengasihi semua orang.

Di dunia ini, terdapat banyak negara yang memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga ada berbagai nama agama. Sesungguhnya, inti dari ajaran semua agama ialah mengasihi semua orang dan menjunjung perdamaian. Saya merasa bahwa kita hendaknya tidak membeda-bedakan agama.


Melihat semua orang bersumbangsih dengan prinsip dan arah yang sama, saya sangat bersyukur. Tidak ada yang istimewa dalam kata-kata saya. Setiap menit dan detik, saya dipenuhi rasa syukur. Sesungguhnya, kita hendaknya bersyukur dapat memiliki kehidupan yang sederhana. Hati saya selalu sangat sederhana dan tidak kompleks.

Sikap membeda-bedakan dapat menimbulkan konflik sehingga segala sesuatu menjadi kompleks. Dengan kembali pada hati yang sederhana, kita bisa merasakan kelembutan dan kedamaian.

Saya merasa bahwa manusia tidak boleh sombong, melainkan harus bekerja keras. Kita harus bekerja keras dan menggenggam waktu yang ada. Semut yang kecil pun memiliki ikrar agung, yakni mencapai puncak gunung tertinggi di dunia.

Dalam ajaran Buddha, Gunung Sumeru adalah pusat dunia dan puncak tertinggi. Seekor semut kecil mendaki Gunung Sumeru untuk mencapai puncak tertinggi di dunia. Jika hanya mendaki sendiri, ia akan sangat kesepian. Karena itu, dibutuhkan sekawanan semut.

Manusia hendaknya mengecilkan ego dan berhimpun untuk membentuk kelompok. Saya sering berkata bahwa hal yang dapat dilakukan oleh satu orang terbatas, tetapi dengan berhimpun membentuk kelompok, kita dapat melakukan hal yang besar. Intinya, himpunan tetes demi tetes cinta kasih dapat membentuk kekuatan besar. Saya sungguh sangat bersyukur.

Begitu pula dengan waktu. Waktu dapat mendukung segala pencapaian. Saya terus mengulas tentang detik. Dalam sehari, terdapat 24 jam. Namun, saya sering berkata bahwa dalam sehari, terdapat 86.400 detik.


“Dalam bus ini, ada hampir 40 orang relawan lokal. Ada laki-laki, ada perempuan, ada pula warga Turki. Sebagian besar merupakan pengungsi Suriah. Mereka akan naik bus cinta kasih ini untuk pergi ke lokasi bencana,”
kata Li Jia-xin Reporter.

Kita membutuhkan himpunan kekuatan banyak orang. Satu orang hanya memiliki 24 jam dalam sehari. Namun, jika ada banyak orang, banyak hal yang bisa dilakukan dalam sehari. Begitu pula penyaluran bantuan internasional. Jika semua orang dapat menghimpun kekuatan cinta kasih dan bersumbangsih dengan cinta kasih yang murni, dunia akan tenteram dan indah.

“Sebagian pengungsi bahkan tidak punya pakaian hangat dan sepatu. Ada yang hanya mengenakan baju lengan pendek. Saya merasa bahwa pakaian hangat dan selimut yang kita berikan pada mereka akan membawa manfaat besar bagi mereka untuk melewati musim dingin yang ekstrem ini,” kata Zarko relawan Serbia.

“Terima kasih atas bantuan Tzu Chi dalam beberapa tahun ini. Selimut merupakan bantuan yang sangat berarti bagi kami untuk melewati musim dingin. Kami juga berterima kasih kepada Tzu Chi atas semua barang bantuan lainnya yang disumbangkan kepada kami,” kata Nicola Kepala Kamp Pengungsi Obrenovac.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang kalian berikan pada kamp pengungsi kami dalam beberapa tahun ini. Terima kasih atas dukungan kalian yang tak pernah berubah dan segala sesuatu yang kalian lakukan bagi pengungsi,” kata Dragon Kepala Kamp Pengungsi Adasevci.

“Seluruh dunia hendaknya membantu korban bencana di Turki dan Suriah. Mereka membutuhkan bantuan,” kata Pengungsi Suriah.


Saya sering menyaksikan Da Ai TV. Sungguh, dunia ini sangatlah indah. Yang disayangkan ialah orang-orang memiliki nafsu keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Jika tidak bisa mendapatkannya, mereka akan menghancurkannya. Ini sungguh disayangkan. Bagaimanapun, kita harus berpulang pada cinta kasih tanpa pamrih. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama berbagai agama. Terlebih, semua agama harus membimbing ke arah yang sama, yaitu cinta kasih.

Sesama manusia hendaknya saling mengasihi. Dalam ajaran Buddha, kita menyebutnya cinta kasih berkesadaran. Kita bisa merasakan bahwa dunia tengah dilanda krisis. Mengenai hal ini, kita harus waspada dan tersadarkan. Kita harus tersadarkan dan mengerahkan cinta kasih. Cinta kasih ini haruslah murni tanpa noda. Inilah yang disebut cinta kasih berkesadaran.

Kita hendaknya membangkitkan cinta kasih dan menghimpun cinta kasih orang-orang agar dunia ini bisa tenteram. Bodhisatwa Bodhisatwa adalah makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Cinta kasih berkesadaran adalah cinta kasih yang sangat panjang dan luas. "Panjang" berarti waktu yang panjang dari masa lalu, masa kini, hingga masa mendatang. "Luas" berarti tidak bertepi.

Kita berharap setiap negara di seluruh dunia dapat aman dan tenteram. Setiap orang di setiap negara hendaknya memiliki pemikiran seperti ini, berharap dunia tenteram dan damai. Saya yakin semua agama mengajarkan hal yang sama, yaitu cinta kasih berkesadaran atau cinta kasih agung.

Saat semua umat beragama memiliki jalinan kasih sayang yang panjang dan cinta kasih agung yang luas tak bertepi, saya yakin bahwa hubungan antarmanusia akan harmonis dan dunia akan tenteram. Dengan hati yang sederhana dan murni, saya mendoakan semuanya dengan tulus.   

Membina keharmonisan antaragama dan menyebarkan cinta kasih agung
Bersyukur dan berdoa demi ketenteraman dengan hati yang tulus dan murni
Menggenggam waktu untuk bersumbangsih dan menghimpun kekuatan
Gigih mempraktikkan kebajikan dengan cinta kasih berkesadaran    
                                                               
 
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Februari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 27 Februari 2023
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -