Ceramah Master Cheng Yen: Membuka dan Membentangkan Jalan demi Menolong Semua Makhluk
“Ini
adalah sebuah restoran di Greenspoint. Hari ini, restoran dibuka empat jam
lebih awal, tetapi bukan untuk berdagang, melainkan dipinjamkan kepada Tzu Chi untuk
mengadakan pembagian bantuan, Liu Fang-yu,
presenter Da Ai TV melaporkan.
“Hati
saya terasa hangat karena bisa membalas budi masyarakat dan membantu warga. Mereka
sungguh membutuhkan bantuan. Mereka menghadapi banyak ujian. Tahun lalu mereka
juga dilanda banjir. Jadi, saya berusaha membantu semampu saya. Hanya bantuan kecil
ini yang bisa saya berikan,” ujar Raymond
Frand, seorang manajer restoran.
“Saya
sangat beruntung. Saya menangis karena Tzu Chi datang untuk menolong saya. Ini adalah air mata
kebahagiaan, bukan air mata
depresi,” kata Sara Kneisley, korban
bencana.
“Tidak pernah ada yang membantu saya seperti ini
sebelumnya. Jadi, saya sangat bersyukur,” kata Annie Kinch, korban bencana.
“Saya tidak menyangka akan mendapatkan uang. Saya
mengira kalian hanya akan memberi makanan, pakaian, dan sebagainya. Ini
merupakan bantuan besar bagi kami. Bantuan ini bukan berasal dari pemerintah, tetapi
dari warga sipil. Ini sangat mengagumkan,” tutur Konstance Swift, korban bencana.
Kita sungguh harus bersyukur. Saat bencana
terjadi, kita bisa melihat orang yang penuh cinta kasih bermunculan untuk
bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia. Meski kini kondisi iklim tidak
bersahabat dan pikiran manusia tidak selaras, tetapi kita bisa melihat banyak
kisah yang penuh kehangatan. Selama beberapa hari ini, insan Tzu Chi dari seluruh
Amerika Serikat pergi ke Houston untuk menjangkau para korban bencana.
Dengan penuh cinta kasih, relawan kita menghibur
orang-orang yang tengah dilanda bencana dan penderitaan. Melihatnya, saya
sungguh sangat tersentuh.
“Saya sangat tersentuh melihat seluruh warga
komunitas bersatu saat terjadi bencana seperti saat ini,” ungkap Wang Kai-fen, anggota Tzu Ching.
“Ini adalah cara kami berterima kasih kepada kalian
yang membantu orang tua kami. Kalian terbantu, mereka juga terbantu. Jadi,
mengapa tidak?” kata Karina, relawan
penerjemah bahasa Spanyol.
Reaksi positif para korban bencana yang bersedia
menolong orang lain membuat saya ingin berbuat lebih banyak karena saya tidak
dilanda bencana serta memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menolong orang
lain,” kata Chen Jing-jie, anggota Tzu Ching.
Kita juga bersyukur kepada insan Tzu Chi di
California yang menghimpun kekuatan cinta kasih untuk mendukung penyaluran
bantuan di Houston. Di California, para relawan menggalang donasi dengan
mengadakan berbagai kegiatan. Seorang kepala kepolisian di Houston melakukan
telekonferensi dengan insan Tzu Chi California. Melihat kondisi penggalangan
donasi lewat telekonferensi, beliau sangat terharu. Beliau bahkan meneteskan
air mata saat mengetahui bahwa relawan kita terjun ke jalan untuk menggalang
tetes demi tetes donasi.
Di lain kesempatan, ketua pelaksana Tzu Chi AS,
Relawan Huang, berbagi kisah dengan kepala kepolisian tersebut. Relawan Huang
berkata, “Di antara begitu banyak negara yang menggalang donasi, apakah Anda
tahu negara mana yang memulai penggalangan donasi?” Beliau berkata, “Tidak
tahu.” Relawan Huang berkata, “Ekuador.” Mengapa penggalangan donasi di Ekuador
bisa dilakukan dengan begitu cepat?
Relawan Huang berbagi dengan beliau bagaimana
Tzu Chi menyalurkan bantuan saat Ekuador diguncang gempa bumi dan dilanda
banjir. Mendengarnya, beliau kembali meneteskan air mata. Insan Tzu Chi
menjangkau berbagai negara tanpa memandang perbedaan kewarganegaraan dan ras. Di
mana pun bencana terjadi, relawan kita akan muncul untuk memberi bantuan dengan
cinta kasih yang setara dan tidak membeda-bedakan.
Dana kita bukan berasal dari orang kaya yang
berdonasi dalam jumlah besar. Di mana pun berada, saat berkesempatan
berinteraksi dengan penerima bantuan, insan Tzu Chi pasti berbagi tentang kisah
celengan bambu. Mereka sangat tersentuh mendengarnya. Mereka menyadari bahwa barang
bantuan yang mereka terima berasal dari donasi banyak orang.
Meski donasi setiap orang tidak besar, tetapi setiap
orang berdonasi sesuai kemampuan dan kerelaan masing-masing dengan penuh
sukacita. Ini merupakan akumulasi doa yang penuh ketulusan dan cinta kasih. Setelah
mengetahui hal ini, kepala kepolisian itu tersentuh hingga meneteskan air mata.
Sesungguhnya, penyaluran bantuan di AS kali ini mengandung banyak kisah yang
menyentuh.
Saya berharap kalian semua dapat sering
mengunjungi situs Tzu Chi untuk melihat apa yang dilakukan Tzu Chi. Buddha
telah meramalkan apa yang akan terjadi di dunia ini di masa mendatang. Kita
harus memahami ajaran Buddha dan membuka Jalan Bodhisatwa.
Kini, terjadi banyak bencana alam dan bencana
akibat ulah manusia. Saat orang-orang dilanda penderitaan, kita harus menolong
mereka. Kita harus membuka jalan dan meratakan jalan bagi mereka agar mereka
bisa menuju arah yang benar dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita bukan hanya
harus menapaki Jalan Bodhisatwa sendiri, tetapi juga harus membuka dan membentangkan
jalan bagi orang yang menderita.
Untuk membentangkan jalan, dibutuhkan estafet
cinta kasih bagai susunan sepotong demi sepotong konblok. Jadi, semua orang
harus menghimpun cinta kasih, baru bisa menyucikan hati manusia serta
menciptakan masyarakat dan dunia yang aman dan tenteram. Insan Tzu Chi harus
memahami apa yang terjadi di seluruh dunia, menuju arah yang benar, serta tekun
dan bersemangat melatih diri.
Setiap orang bagaikan sepotong konblok. Jika
semua orang bisa bekerja sama, maka akan terbentang jalan yang rata. Singkat
kata, dibutuhkan himpunan cinta kasih setiap orang untuk membentangkan jalan ke
segala penjuru dunia. Untuk membentangkan jalan di dunia, dibutuhkan penunjuk
arah. Penunjuk arah ini akan membimbing kita menuju kebenaran. Kita cukup
melangkah maju. Jadi, kita harus menggenggam waktu.
Kini warga Taiwan harus sungguh-sungguh
meningkatkan kewaspadaan. Kini kekuatan topan terus meningkat di permukaan laut
dan hampir menjangkau Taiwan. Menurut biro cuaca, topan ini termasuk topan
berkekuatan tinggi. Jadi, kita harus meningkatkan kewaspadaan, bermawas diri,
berhati tulus, dan melakukan antisipasi.
Bodhisatwa dunia
berkumpul untuk menghibur orang yang menderita
Menggalang donasi bagi
korban bencana dengan cinta kasih yang setara
Membuka dan
membentangkan jalan demi menolong semua makhluk
Bermawas diri dan
melakukan antisipasi bencana
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 September 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Membuka dan Membentangkan Jalan demi Menolong Semua Makhluk