Ceramah Master Cheng Yen: Memegang Teguh Tekad Awal untuk Menyelamatkan Kehidupan
Dalam menghadapi pandemi COVID-19 kali ini, para tenaga medis dari rumah sakit kita juga bergerak di garis depan. Mereka sungguh bagaikan panglima pemberani yang mengenakan baju zirah dan turun ke medan perang. Mereka memimpin pasukan untuk memerangi dan melawan virus yang mencoba masuk ke dalam kota. Kita membutuhkan banyak pejuang pemberani untuk berjaga di gerbang kota.
Setiap hari saya berkata kepada para staf medis untuk memakai baju zirah mereka dengan baik. Sebelum melindungi orang lain, terlebih dahulu kita harus melindungi diri sendiri. Saya juga berpesan kepada Kepala Rumah Sakit untuk menjaga diri dan semua staf rumah sakit dengan baik.
Saya berharap beliau bisa mewakili saya menjaga semua staf dengan baik dan berterima kasih kepada mereka.
Semua staf rumah sakit memiliki kesatuan tekad. Inilah yang disebut menjaga tekad dan mempraktikkan ajaran. Saat memilih jurusan kedokteran dan keperawatan, berarti mereka sudah bertekad untuk menyelamatkan kehidupan, menjaga kesehatan, dan menjunjung tinggi cinta kasih. Mereka memiliki satu niat yang sama. Hati mereka dipenuhi dengan kebajikan dan kesungguhan untuk menolong orang lain.
“Sebagian paru-paru sang ibu sudah tampak memutih. Pernapasannya juga mulai memburuk hingga hampir harus dilakukan tindakan intubasi. Karena kebutuhan pengobatan, beberapa obat yang diberikan dikhawatirkan akan memengaruhi janin. Jika bayinya dikeluarkan terlebih dahulu, akan bisa mengurangi beban kardiopulmonal sang ibu. Jadi, kami memutuskan untuk menjalankan operasi sesar untuk mengeluarkan si bayi, baru kemudian menjalankan pengobatan bagi sang ibu,” kata dr. Zhang Yin-guang Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Tzu Chi Taipei.
“Kacamata kami juga terus berembun, sehingga penglihatan kami sedikit terganggu. Badan kami juga sangat panas karena mengenakan baju pelindung diri. Karena itu, tenaga yang terkuras menjadi lebih besar. Pada saat menjalankan operasi, kami juga tidak bisa pergi ke kamar kecil dan minum air,” pungkasnya.
“Selamat untuk Mami atas kesembuhannya. Anda sudah bisa pulang dengan tenang,” kata dr. Zhao You-cheng Kepala RS Tzu Chi Taipei.
“Saat baru masuk ke rumah sakit, sebenarnya hati saya sangat tidak tenang. Namun, tim medis di sini memberi banyak dukungan dan semangat kepada saya, sehingga hati saya menjadi lebih tenang. Saya pun menyerahkan semuanya kepada tim medis. Mereka sungguh membuat saya merasa beruntung karena menjalani pengobatan di sini,” kata Ibu Chen pasien.
“Selama proses pengobatannya, kami merasa telah menunaikan tekad awal kami saat memilih terjun ke dunia medis. Akhirnya kami bisa mengembangkan keahlian kami,” kata dr. Zhao You-cheng Kepala RS Tzu Chi Taipei.
Dengan menjaga tekad dan mempraktikkan ajaran, jalan kita akan menjadi sangat lapang. Dengan menjaga tekad dan mempraktikkan ajaran, kita bisa menjalani hidup dengan langkah yang mantap. Dengan langkah yang mantap, kita bisa merasakan kehidupan yang sangat nyata dan bermakna.
Kita harus berdiri dengan mantap dan arah kita tak boleh menyimpang sedikit pun. Saat berdiri di titik awal jalan, kita sudah bisa melihat ujung jalan yang jauh. Yang dikhawatirkan ialah arah yang menyimpang meski hanya sedikit. Mulanya arah kita seperti ini. Namun, karena sedikit melenceng, kita pun menyimpang ke arah sana. Kita harus berdiri dengan benar dan arah kita harus tepat agar kita tak berjalan menyimpang dan menapaki jalan yang salah. Jadi, kita harus sangat berhati-hati.
Janganlah kita hanya senang mendengar Dharma tanpa mempraktikkannya. Tanpa praktik nyata, kita akan sulit memahaminya. Ingatlah untuk senantiasa menjaga tekad dan menjalankan ajaran agar jalan kita menjadi lapang. Inilah nasihat dan bimbingan Buddha kepada kita. Kita harus menjalankannya dengan baik. Saya sangat berterima kasih kepada staf medis yang bekerja dengan sukarela.
“Saat menyelamatkan satu orang, berarti kami sudah menyelamatkan satu nyawa yang berharga dan melindungi keutuhan satu keluarga. Kami berusaha agar pasien dapat menerima pengobatan dengan mudah,” kata dr. Zhao You-cheng Kepala RS Tzu Chi Taipei.
Banyak dokter dan perawat yang sudah berhari-hari tidak pulang ke rumah. Demi menjaga pasien COVID-19 dan menghindari membawa virus pulang ke rumah, mereka terus berada di rumah sakit. Ini semua sungguh menyentuh hati. Baik membuat partisi untuk ruang rumah sakit, menambah bangsal untul pasien COVID-19, maupun mengenakan alat pelindung diri, semuanya harus kita lakukan dengan hati-hati.
Setiap tenaga medis sangat bersusah payah karena harus mengenakan pakaian pelindung diri yang tertutup rapat. Saya sungguh tidak tega. Namun, di saat-saat genting seperti ini, setiap orang tetap menjalankan tekad dan kewajiban untuk menyelamatkan kehidupan. Setiap orang memikul tanggung jawab dengan berani.
Di saat yang bersamaan, mereka juga terus menyosialisasikan pola makan vegetaris. Janganlah kita terus memakan daging hewan yang mungkin mengandung kuman penyakit. Banyak kuman penyakit yang menempel pada daging hewan. Kita cukup memakan sayur-sayuran yang bersih dan alami. Makanan seperti ini lebih sehat, harum, dan lezat.
“Kami melihat para tenaga medis yang bekerja dalam jangka waktu panjang. Mereka juga tidak bisa makan, minum, atau pergi ke kamar kecil. Karena itu, kami berpikir apa yang bisa kami lakukan untuk mereka agar saat melepas baju pelindung diri, mereka bisa langsung memakan sesuatu,” kata Ji Ya-ying relawan Tzu Chi.
“Karena saya merasa tenaga medis yang berada di garis terdepan adalah yang paling bersusah payah. Tidak ada yang bisa kami lakukan selain menyiapkan makanan untuk mereka,” kata pemilik restoran.
“Inilah harapan kami. Harapan kami ialah orang-orang yang bukan vegetarian dapat ikut bervegetaris,” kata pemilik restoran lainnya.
Saya sangat berterima kasih karena demi menyosialisasikan pola makan vegetaris, sekelompok anggota komite bekerja sama dengan anggota komisaris kehormatan untuk mencari restoran penyedia makanan vegetaris untuk menyediakan nasi kotak vegetaris. Ada beberapa restoran vegetaris yang berinisiatif menyediakan nasi kotak sendiri.
Intinya, kita bisa melihat cinta kasih para anggota komite dan komisaris kehormatan Tzu Chi lewat upaya menyosialisasikan pola makan vegetaris. Ada pula beberapa restoran yang turut menyediakan makanan vegetaris. Ini semua sungguh tidak mudah.
Banyak kisah yang tak habis saya ceritakan. Kisah-kisah ini meringankan beban saya dalam menghadapi pandemi kali ini dan meningkatkan rasa percaya diri saya. Kita semua sungguh harus bervegetaris dengan hati yang tulus. Semoga pandemi kali ini bisa segera berlalu.
Namun, kita juga jangan menganggap enteng. Tanpa hati yang tulus, kita tak berani menjamin bahwa pandemi ini akan berlalu. Yang paling mengkhawatirkan sekarang ialah orang-orang tidak bisa menerima kondisi dan tetap bersikap seakan tidak terjadi apa-apa. Orang seperti ini sungguh mengkhawatirkan karena sikap mereka akan berdampak luas.
Semoga setiap orang bisa membangkitkan kebajikan, ketulusan, dan cinta kasih yang menyeluruh untuk mengasihi manusia dan hewan. Inilah harapan terbesar saya. Saya berharap semua insan Tzu Chi di dunia dapat bervegetaris.
Menyelamatkan kehidupan, menjaga kesehatan, dan menjunjung tinggii cinta kasih
Berpegang teguh pada tekad awal dan tetap melangkah dengan mantap
Turut menyoasialisasikan dan menyambut baik pola makan vegetaris
Tetap waspada dan membangkitkan kebajikan dalam menghadapi pandemi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Juni 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 11 Juni 2021