Ceramah Master Cheng Yen: Memetik Pelajaran Besar dan Membangkitkan Kesadaran


“Sasaran utamanya ialah para nonvegetarian. Sosialisasi vegetarisme ini bukanlah sebuah kegiatan, melainkan sebuah gerakan. Kami berharap ini menjadi sosialisasi jangka panjang untuk berbagi kebahagiaan dan berbagi kesehatan,”
kata Chen Chun-mei relawan Tzu Chi.

“Jika kita dapat melangkah lebih jauh untuk mengubah kebiasaan konsumsi setiap orang, pertama, ini bermanfaat bagi kesehatan, kedua, juga bermanfaat bagi pelestarian lingkungan. Sebagai tanggung jawab sosial, kami ingin membuat lebih banyak orang memahami manfaat bervegetaris,” kata Sun Rui-long Manajer restoran.

Pandemi yang tak berwujud ini, bagaimana agar bisa reda? Satu-satunya cara ialah semua orang harus tulus.

Benih yang ditanam di masa lalu akan berbuah di masa kini. Kita harus menunggu hingga benih-benih ini selesai berbuah. Kini kita harus bersama-sama memulai untuk hidup sehat, bajik, dan indah.

Di masa lalu, kita semua terus mengejar kenikmatan dan tamak akan cita rasa. Karena itu, entah berapa banyak nyawa hewan yang dibunuh. Kita juga telah menyebabkan banyak pencemaran. Untuk beternak, berapa banyak lahan yang dibutuhkan? Berapa banyak bahan makanan yang harus disediakan? Begitu pula dengan air dan lain-lain.

Di dunia ini, umat manusia membutuhkan udara yang bersih. Di sisi lain, manusia hidup di alam yang sama dengan hewan. Jumlah hewan mencapai ratusan kali lipat dari manusia. Hewan perlu bernapas, manusia juga perlu bernapas. Jadi, dari pernapasan dan pola makan saja, berbagai pencemaran telah tercipta.


Manusia mengembangbiakkan begitu banyak hewan tak lain demi memenuhi nafsu akan cita rasa. Jadi, pandemi kali ini sungguh merupakan pelajaran besar. Pelajaran ini sungguh merupakan pelajaran yang serius, yang meliputi seluruh dunia dan segala aspek.

Seluruh umat manusia diliputi bayang-bayang pandemi. Jadi, sebagai manusia, kita harus menerima peringatan dari pandemi ini. Satu-satunya yang dapat kita lakukan ialah berbuat baik, bersumbangsih, dan melindungi semua makhluk. Kita harus melindungi semua makhluk hidup. Inilah sumber dari kebajikan.

Setiap orang memiliki cinta kasih. Cinta kasih pasti tidak tega melukai kehidupan. Jadi, kita yang memiliki cinta kasih haruslah menjaga dan melindungi semua makhluk. Udara bisa tercemar dan alam bisa rusak akibat perbuatan manusia. Kelihatannya kini empat unsur sudah tak selaras.

Saat ini, bukan hanya terjadi pandemi, empat unsur pun tidak selaras. Saya sering mengatakan bahwa alam adalah makrokosmos, sedangkan tubuh manusia adalah mikrokosmos. Alam tersusun atas unsur tanah, air, api, dan angin, begitu pula dengan tubuh manusia.

Napas kita adalah unsur angin. Saat napas masuk dan keluar, terdapat aliran udara. Itulah unsur angin. Unsur angin ini harus selaras, barulah tubuh manusia akan tenteram. Demikian pula, agar empat unsur selaras, harus dimulai dari pandangan dan pikiran manusia, sehingga ketenteraman tubuh dapat terjaga.

“Saya menyadari manfaat konsumsi sayuran bagi tubuh saya. Saya akhirnya membuat keputusan untuk menjadi lebih sehat dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah. Saya menemukan bahwa selain kesehatan saya membaik, saya juga merasa lebih baik sebagai manusia. Saya merasa diri saya, istri saya, dan keluarga saya dapat hidup dengan sangat baik tanpa harus menyebabkan luka pada hewan,” kata John Bolger Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Queensland.


Pelajaran besar dalam pandemi ini sangat saya pandang penting. Untuk memetik hikmah dari pelajaran besar ini, kalian harus paham di mana poin utama perkataan saya. Kita harus memetik pelajaran besar dan bervegetaris.

Cinta kasih kita harus ditunjukkan. Kesehatan manusia dan kehidupan hewan sama pentingnya. Jika ingin diri kita sehat, kita harus melindungi kehidupan. Hewan juga termasuk makhluk hidup. Jadi, kita harus mengembangkan cinta kasih kita.

Banyak orang menyarankan untuk menciptakan berkah dan memupuk pahala yang tak terhingga, salah satu caranya ialah dengan melepas satwa. Daripada melepas satwa, lebih baik melindungi kehidupan.

Kita harus menjaga dan melindungi kehidupan. Sekaranglah saatnya kita harus melindungi kehidupan demi kesehatan tubuh kita. Demi menjaga kesehatan kita, Kita harus melindungi makhluk hidup. Untuk menjaga diri kita sendiri, kita harus menjaga kehidupan hewan. Untuk itu, kita melepas satwa.

Jika kita tidak memakan daging, orang lain tak akan beternak dan tidak akan menyembelih hewan. Ini adalah sebuah rangkaian sebab akibat yang bergantungan. Dengan adanya hukum sebab akibat ini, apa yang kita lakukan pada kehidupan ini menentukan buah yang kita tuai di kehidupan mendatang.

Siapa yang menanam, dialah yang akan menuai. Siapa yang menanam berkah, dialah yang mendapat berkah. Apa benih yang kita tanam, itulah buah yang akan kita tuai. Rangkaian sebab akibat ini akan terus berlanjut. Jika menanam benih karma buruk, kita akan menuai buah karma buruk.


Mungkin pada kehidupan ini kita belum merasakan buahnya karena berkah kita dari kehidupan lampau belum habis. Namun, benih yang kita tanam saat ini akan terbawa ke masa depan. Jadi, kini kita menjalankan pola hidup vegetaris demi menjaga kesehatan. Benar? Benar. Benih berkah ini akan terbawa ke kehidupan mendatang.

Kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk memetik pelajaran besar dan menyosialisasikan vegetarisme, bukan hanya menyediakan makanan lezat. Kita harus membimbing orang-orang untuk terus menghindari pembunuhan hewan. Asalkan cinta kasih semua orang terbangkitkan, dunia dan masyarakat ini akan terhindar dari bencana.

Dalam pandemi kali ini kita harus terlebih dahulu menjadi contoh untuk membangkitkan cinta kasih semua orang. Dengan mengajak orang-orang untuk bervegetaris, barulah ketulusan hati kita ini dapat terdengar oleh para Buddha, Bodhisatwa, dan para makhluk pelindung Dharma. Inilah yang harus kita sosialisasikan. Ini adalah sebuah misi besar. Kita harus berusaha menjalankan misi ini.

Alam memiliki keluhuran untuk menjaga kehidupan. Kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk melindungi kehidupan dan membebaskan makhluk hidup. Kita harus memberi edukasi dengan lebih jelas dan lebih banyak berbagi mengenai hal ini. Saat ini, kita harus menyebarkan, menyosialisasikan, dan menjalankan vegetarisme.

Bodhisatwa Tzu Chi sekalian, kita harus menggenggam jalinan jodoh ini, memulainya dari diri sendiri, membimbing keluarga sendiri, hingga meluas ke orang-orang di sekitar kita. Kita melakukannya selangkah demi selangkah dari dalam ke luar. Inilah yang disebut menggenggam jalinan jodoh. Inilah pelajaran besar.

Mengikis karma lampau dengan bervegetaris dan melindungi kehidupan
Siapa yang menanam berkah, dialah yang akan menuai hasilnya
Menyelaraskan alam dengan cinta kasih yang setara
Mengemban misi besar dan memupuk keluhuran                
                                                                    
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 September 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 27 September 2021
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -