Ceramah Master Cheng Yen: Memikul Bakul Beras bagi Dunia

Para relawan luar negeri kembali ke Taiwan untuk menghadiri rapat tahunan. Tahun ini, relawan dari 20 negara dan wilayah berkumpul di Aula Jing Si untuk mendalami ajaran Jing Si. Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Jadi, Sutra, prinsip, dan jalan Tzu Chi berasal dari ajaran Buddha.

Kita melatih diri sesuai ajaran Buddha. Kita mempraktikkan ajaran dalam Sutra. Semangat pelatihan di Griya Jing Si adalah memikul bakul beras bagi dunia. Karena itu, kita harus giat melatih diri. Karena itulah, disebut bahwa ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Untuk memikul bakul beras bagi dunia, hanya mengandalkan kekuatan praktisi Buddhis tidaklah cukup.

Kita juga harus mengajak masyarakat untuk turut memikul tanggung jawab ini. Menciptakan berkah dapat dilakukan oleh setiap orang. Dalam rapat hari pertama kemarin, insan Tzu Chi dari Hong Kong dan Amerika Serikat yang memberi laporan. Setiap kasus yang mereka bagikan sangat menyentuh. Kita bisa melihat sebagian warga Hong Kong hidup dalam kondisi sulit. Kehidupan mereka sangat tegang. Banyak orang yang pindah ke wilayah yang kecil itu untuk mencari nafkah, tetapi malah hidup dalam kondisi sulit.

doc tzu chi

Bahkan, mencari tempat tinggal saja sangat sulit. Mereka sungguh tidak tahu harus bagaimana. Namun, insan Tzu Chi Hong Kong memiliki cara untuk menolong mereka. Bagaimana relawan kita menolong mereka? Relawan kita bukan hanya sekali mencurahkan perhatian, tetapi terus-menerus mencurahkan perhatian kepada mereka.

“Saya juga pernah menerima bantuan dari organisasi amal lain, tetapi mereka tidak seperhatian kalian. Kalian secara khusus membelikan sepasang sepatu yang cocok bagi saya,” kutipan wawancara Bapak Liu, seorang tunawisma.

“Awalnya, saya mengira kalian adalah pekerja social yang digaji untuk membantu kami. Saya mengira seperti itu. Namun, Ah-wai berkata bahwa bukan begitu. Kalian membantu kami atas keinginan diri sendiri. Saya sangat terharu,” kutipan wawancara Bapak Yang, seorang tunawisma.

Relawan kita juga menginspirasi mereka menjadi relawan. Kita bisa melihat sebagian tunawisma turut bergabung menjadi relawan. Ada pula yang melakukan daur ulang. Ini berkat pendampingan jangka panjang.

doc tzu chi

“Dahulu, saya gemar berjudi, minum arak, dan merokok. Namun, sekarang saya banyak berubah. Sekarang saya berusaha mengurangi merokok dan minum arak. Tubuh saya juga menjadi lebih sehat,” kutipan wawancara Bapak Pan, seorang tunawisma.

Insan Tzu Chi Hong Kong sangat lembut dan perhatian. Cinta kasih mereka telah menyentuh hati para tunawisma. Relawan kita menolong, membimbing, dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan mereka. Ini sungguh sangat menyentuh.

Selanjutnya adalah laporan dari insan Tzu Chi AS. Kali ini, laporan dari insan Tzu Chi AS juga membuat saya sangat tersentuh. Amerika Serikat merupakan negara yang luas. Tahun lalu dan tahun ini, Amerika Serikat dilanda banyak bencana, seperti kebakaran, banjir, dan topan. Saat bencana terjadi, insan Tzu Chi di sekitar lokasi segera menyalurkan bantuan.

Adakalanya, mereka harus menempuh jarak sejauh ribuan kilometer. Mereka harus mengemudi di jalan tol selama lebih dari 9 jam demi melakukan survei dan menyalurkan bantuan bencana. Adakalanya, mereka harus mengemudi selama lima hingga enam jam. Inilah yang harus mereka lakukan untuk menyalurkan bantuan bencana. Mereka sungguh sangat bekerja keras. Para korban bencana yang menerima bantuan dari insan Tzu Chi sangat tersentuh.

“Saya merasa sangat rileks hari ini. Setelah bencana ini terjadi, saya sangat berterima kasih pada insan Tzu Chi. Saya hanya ingin berkata bahwa yang diberikan relawan pada saya bagaikan santapan spiritual. Saya sangat bersyukur pada kalian. Kalian telah banyak membantu kami. Kalian membuat kami merasa dikasihi dan menghibur kami. Terima kasih,” kutipan wawancara Thanh, korban bencana.

“Kami bukan hanya datang ke sini sehari, memberi kalian sedikit uang, lalu pergi begitu saja. Bukan, kami akan berada di sini untuk kalian hingga kalian bisa berdiri kembali,” kutipan wawancara Ji Jie, relawan Tzu Chi AS.

“Saya telah mengisi formulir relawan. Jadi, yang saya minta adalah, kalian bisa memberi tahu saya saat saya dibutuhkan. Saya bersedia menjadi relawan,” kutipan wawancara Roberto Eugenio, korban bencana.

doc tzu chi

Cinta kasih insan Tzu Chi yang tulus telah menghibur hati mereka. Mereka tersentuh dari lubuk hati mereka. Relawan kita menginspirasi yang berada untuk menolong yang miskin dan menginspirasi cinta kasih orang-orang yang dilanda bencana. Insan Tzu Chi Amerika Serikat telah banyak bersumbangsih.

Di Amerika Serikat, misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis telah dijalankan. Kini, mereka bukan hanya mencurahkan perhatian di Amerika Serikat, tetapi juga mencurahkan perhatian ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pencapaian mereka di Amerika Tengah dan Amerika Selatan juga sangat gemilang. Banyak relawan dari Amerika Serikat yang giat menyalurkan bantuan internasional karena banyak bencana yang terjadi.

Kini, di seluruh dunia terjadi banyak bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Tidak peduli kekayaan sebesar apa pun, begitu ketidakkekalan datang, semuanya akan lenyap. Satu-satunya yang tidak akan lenyap adalah karma yang kita ciptakan dan jalinan jodoh yang kita bentuk. Dengan menjalin lebih banyak jodoh baik, kita bisa menciptakan lebih banyak berkah. Intinya, apa yang ditabur, itulah yang dituai.

Selain itu, saat bersumbangsih dan melihat orang lain terselamatkan, hati kita akan dipenuhi sukacita dan menjadi sangat lapang. Karena itu, kita harus bersungguh hati menapaki Jalan Bodhisatwa dan bersama-sama menciptakan berkah serta memikul bakul beras bagi dunia. Kita harus mewariskan ajaran Jing Si dengan giat mempraktikkan jalan kebenaran serta mengukuhkan mazhab Tzu Chi.

Kita hidup di dunia di mana setiap orang memiliki sepasang kaki yang bisa melangkah menuju kesadaran. Kita harus menapaki Jalan Bodhi. Karena itulah, saya sering berkata bahwa arah tujuan kita harus benar. Insan Tzu Chi harus melatih ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan. Memiliki kebenaran sangatlah penting.

Kebenaran membimbing orang-orang melangkah maju dengan pandangan benar, pikiran benar, perbuatan benar, dan perhatian benar. Kita harus melangkah maju dengan kebenaran. Menapaki jalan kebenaran berarti melangkah menuju kesadaran. Kita mempraktikkan jalan kebenaran di dunia ini dengan menolong orang-orang yang membutuhkan.

Jadi, kalian harus ingat bahwa ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran dan mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Mazhab Tzu Chi adalah misi kita. Misi kita adalah terjun ke tengah masyarakat dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah misi kita. Jadi, setiap orang harus lebih bersungguh hati.

Menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dan membimbing ke arah yang bajik
Menolong orang yang menderita dan memberi penghiburan dengan tulus
Menapaki jalan kebenaran dengan berpegang pada ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi
Bersama-sama memikul bakul beras bagi dunia demi menjaga ketenteraman dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 April 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 10 April 2017

Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -