Ceramah Master Cheng Yen: Memikul Tanggung Jawab untuk Menyelamatkan Pasien

Seiring berlalunya waktu satu hari, usia kehidupan kita juga berkurang satu hari. Sungguh, setahun demi setahun, kesehatan saya berbeda, terlebih lagi jika membandingkan tahun lalu dengan tahun ini. Stamina saya pada bulan lalu dengan bulan sekarang sudah jauh berbeda. Stamina saya bulan ini tidak sebaik bulan lalu. Kini saya memahami penderitaan akibat usia tua dan penyakit.

”Saya  sangat berterima kasih kepada tim medis Tzu Chi, terutama kepada dr. Zhou dan dr. Chen yang telah menyembuhkan anak saya. Sebagai ungkapan rasa syukur, kami sekeluarga telah menjadi donatur Tzu Chi. Saya adalah Bibi Rui-ting. Saya sangat berterima kasih kepada dr. Zhou Bo-zhi. Di hari saat terjadi insiden, dia berkata kepada saya, “Anda jangan khawatir. Dia masih begitu muda, saya pasti berusaha menyembuhkannya.” Saya sangat berterima kasih kepada dr. Zhou,” kata Bibi Rui-ting.

Sebelumnya dia menderita patah tulang pinggul serius akibat tergilas mobil. Kita dapat melihat nyawanya yang mulanya dalam bahaya hingga kondisinya stabil. Setelah menjalani serangkaian operasi, dia yang mulanya sangat berkemungkinan menjadi lumpuh dan sulit untuk mengendalikan keinginan buang air, kini dapat berdiri kembali dan dapat mengajak ibunya jalan-jalan. Ini sungguh tidak mudah. Saya sungguh berterima kasih.

doc tzu chi

Kita dapat melihat anak muda di atas panggung itu. Lewat pengenalan singkat pembawa acara, terdengar bahwa kecelakaan mobil itu sangat serius. Saya berpikir nanti mungkin akan melihatnya keluar dengan naik kursi roda. Namun, tak disangka dia keluar dengan berjalan. Ini sungguh menakjubkan.

Tim medis kita bukan hanya menyelamatkan satu anak muda hingga dapat berdiri kembali, tetapi telah membawa harapan bagi satu keluarga. Tim medis Tzu Chi di Taipei selalu menjaga kesehatan, melindungi cinta kasih, dan menyelamatkan kehidupan para warga sehingga  masyarakat dapat hidup aman dan tenteram.

Kita juga melihat kilas balik Rumah Sakit Tzu Chi selama satu tahun ini. Setiap staf medis sangat bekerja keras. Mengetahui penderitaan yang dialami pasien dan kekhawatiran yang dirasakan keluarga pasien, para dokter dan perawat dari setiap departemen saling bekerja sama dengan harmonis dan sepenuh hati untuk menyelamatkan kehidupan. Selain menyelamatkan kehidupan pasien, mereka juga berusaha mengobati pasien hingga dapat berdiri  kembali.

doc tzu chi

Dapat bersumbangsih bagi dunia, barulah kehidupan kita termasuk bermakna. Jika memiliki tubuh yang sehat, kita hendaknya berusaha untuk bersumbangsih bagi sesama. Kita dapat melihat pengungsi dari beberapa Negara terpaksa mengungsi ke negara lain dan hidup penuh penderitaan. Bukankah ini terjadi akibat ulah manusia? Sebersit niat dan pandangan yang menyimpang dapat membuat arah kita  berjalan menyimpang sehingga mendatangkan bencana bagi dunia.

Kita sungguh harus menciptakan berkah bagi dunia dan menjadi penyelamat bagi orang lain. Saya sering berkata bahwa saya sangat berterima kasih kepada para dokter dan perawat di rumah sakit yang bagaikan Buddha Bhaisajyaguru. Semua tenaga medis di rumah sakit bekerja keras untuk menyelamatkan kehidupan, menjaga kesehatan, dan melindungi cinta kasih pasien. Mereka berusaha untuk menyembuhkan penyakit dan meringankan penderitaan pasien. Kita dapat melihat hubungan dekat yang terjalin di antara dokter dan pasien.

”Master yang kami kasihi, saya memimpin semua staf RS Tzu Chi Taipei berikrar dengan tulus di hadapan Master. Pertama, kami akan selalu ingat bahwa Master memimpin semua relawan Tzu Chi

mengembangkan cinta kasih, mencurahkan segenap hati, dan mempertaruhkan nyawa demi membangun rumah sakit ini. Kami juga akan mendedikasikan kehidupan kami untuk bersungguh hati menyelamatkan dan melindungi setiap pasien yang berobat ke rumah sakit agar mereka dapat terbebas dari penderitaan dan kembali mengembangkan potensi hidup mereka,” ujar dr. Zhou Bo-zhi, Dokter bedah ortopedi

doc tzu chi

”Kedua, kami akan giat mendalami ajaran Buddha untuk memahami kebenaran di dunia ini dan menaklukkan tabiat buruk sendiri. Kami akan saling bersyukur, saling menghormati, dan saling bekerja sama dengan harmonis untuk menghimpun kekuatan cinta kasih yang terbesar. Ketiga, kami akan tanpa pamrih mewariskan pengetahuan kami dan memikul tanggung jawab,” lanjut dr. Zhou Bo-zhi. .

”Di dalam bidang kesehatan ini, kami akan menumbuhkan semangat budaya humanis dan membina lebih banyak insan berbakat agar tim kami dapat semakin kuat untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar. Meski kami sangat kecil bagaikan semut di kaki Gunung Sumeru, tetapi kami akan selalu berani dan bersemangat untuk memikul tanggung jawab. Kami juga berharap semoga himpunan pahala kecil dari kami semua dapat mendoakan Master semoga senantiasa sehat. Terakhir, kami mendoakan Master semoga senantiasa memutar roda Dharma dan panjang umur.  Terima kasih, Master,” pungkas  dr. Zhou Bo-zhi.

Kepala RS Chao, para dokter, dan Bodhisatwa sekalian, terima kasih. Tzu Chi sudah memasuki tahun ke-51. Selama 51 tahun ini, setiap orang mengembangkan dan menghimpun tetes demi tetes cinta kasih. Saya sungguh dapat melihat dan merasakan cinta kasih kalian. Misi kesehatan kita juga telah mengembangkan potensi semaksimal mungkin.

Selain itu, hubungan antara dokter dan pasien juga sangat dekat bagaikan satu keluarga. Inilah kekuatan cinta kasih yang terjalin di antara dokter dan pasien. Penderitaan terbesar manusia adalah saat menderita penyakit. Dokter dan Bodhisatwa sekalian, kalian semua bagai memiliki sinar Buddha Bhaisajyaguru. Sinar Buddha Bhaisajyaguru bagai terpancar dari dalam diri kalian sehingga orang-orang yang hidup dalam kegelapan dapat menuju dunia yang terang.

Semoga setiap pasien yang datang ke hadapan kalian dapat hidup dalam dunia yang terang. Saya sangat berterima kasih kepada Kepala RS Chao, dokter dan Bodhisatwa sekalian yang telah bekerja sama dengan harmonis untuk bersumbangsih dengan penuh cinta kasih. Tidak ada kata-kata yang dapat melukiskan rasa syukur saya.

Intinya, saya akan terus bersama kalian untuk mengemban misi hingga napas terakhir saya. Saya juga berharap kalian dapat terus mewariskan Dharma dan membangun mazhab Tzu Chi dengan kukuh. Misi kesehatan Tzu Chi membutuhkan kekuatan cinta kasih kalian. Terima kasih.

Sinar Buddha Bhaisajyaguru terpancar dengan terang

Bersatu hati dan bekerja sama untuk mengobati penyakit pasien

Menumbuhkan semangat budaya humanis dan membina insan berbakat

Memikul tanggung jawab untuk mewariskan Dharma dan mazhab Tzu Chi

 Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 Januari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 7 Januari 2017
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -