Ceramah Master Cheng Yen: Memiliki Tekad yang Sama demi Kebenaran dan Kebajikan
Hari ini saya melihat banyak kasus yang dilaporkan dari 13 departemen medis. Upaya yang kita lakukan di rumah sakit kita adalah menghargai kehidupan. Kita harus meningkatkan standar dan berinteraksi dengan sesama dengan budaya humanis. Sungguh, saya yakin bahwa setiap orang yang belajar ilmu kedokteran dan keperawatan memiliki harapan seperti ini, yaitu ingin menyelamatkan orang. Saya yakin bahwa baik yang belajar ilmu kedokteran maupun keperawatan, niat mereka ialah ingin menyelamatkan orang.
Namun, jika tujuannya ialah untuk mendapatkan keuntungan, maka nilainya mungkin.. Berapa banyak pun penghasilan kita, itu ada batasnya, yang ingin kita tekankan ialah cinta kasih itu tak ternilai harganya. Yang tak dapat kita hitung, itu barulah benar-benar tak ternilai harganya.
“Mulai dari rawat jalan, rawat inap, hingga menjalani operasi, pasien menghabiskan waktu sekitar 2 bulan. Lukanya sudah sembuh. Meski bekas lukanya terlihat kurang bagus, tetapi dia sudah bisa makan melalui mulut dan bisa buang air besar dengan normal. Jika saya bekerja di rumah sakit lain, akankah saya menerima kasus ini? Saya rasa mungkin tidak akan. Mengapa? Karena sebelumnya saya pernah bekerja di rumah sakit lain. Untuk menangani pasien seperti ini dari rawat inap hingga operasi, rumah sakit akan terus mengalami kerugian karena harus menggunakan banyak antibiotik yang berkualitas tinggi. Biaya pengobatannya sangat besar. Sesungguhnya, biaya yang dikeluarkan sangat banyak. Namun, hingga saat ini, saya sama sekali tak pernah menerima telepon dari sekretaris RS atau kepala RS. Jadi, saya sangat berterima kasih karena di rumah sakit ini saya bisa melakukan hal yang ingin saya lakukan; hal yang bisa membantu orang. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada semuanya,” tutur dr. Fang Jia-wei, Spesialis bedah kolorektal.
RS Tzu Chi Taichung memang tak mengutamakan masalah biaya. Tak peduli asuransi kesehatan mereka bisa menanggung berapa banyak, nyawa manusia tak ternilai harganya. Yang terpenting ialah kita harus berusaha menyembuhkan mereka. Sakit sangatlah menderita. Dalam ajaran Buddha ini disebut ketidakselarasan empat unsur. Itu sama seperti cuaca sekarang. Ketika empat unsur tidak selaras, tubuh kita bisa menderita penyakit apa saja.
“Dahulu, karena dr. Qiu tak menyerah untuk mengobati saya, sekarang barulah saya bisa berdiri di sini untuk berbagi pengalaman dengan semuanya. Hari ini saya bisa pulih seperti ini adalah berkat dr. Qiu dan tim medisnya. Selain itu, dr. Lin Liang-hong dari departemen rematologi dan imunologi serta timnya juga berpartisipasi dalam konsultasi kasus saya. Mereka memberi saya banyak pengetahuan tentang obat, arah pengobatan, dan bagaimana mengontrolnya di masa depan. Saya sangat berterima kasih kepada dr. Qiu. Meski kebanyakan orang tahu bahwa di rumah sakit hanya ada peralatan medis yang tak memiliki kehangatan, tetapi dr. Qiu membuat peralatan medis ini memiliki cinta kasih. Beliau memiliki rasa empati terhadap pasien sehingga saya merasakan kehangatan. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada dr. Qiu. Terima kasih, dr. Qiu,” ujar Bapak Chen, pasien penyakit crohn.
Saya ingat dr. Qiu saat di gedung RS lama. Setiap kali datang, saya selalu mendengar laporan darinya. Semuanya sangat menyentuh orang. Beliau sudah sangat senior. Selama perjalanan ini, cinta kasih dan perhatiannya terhadap pasien masih tetap sama, tidak berubah. Saya sangat berterima kasih kepada para dokter yang sangat bersungguh hati. Mereka terus bekerja sama agar RS Tzu Chi Taichung bisa membuat orang-orang merasakan kesungguhan dan ketulusan kita dalam bersumbangsih dengan cinta kasih. Saya sangat berterima kasih untuk ini.
Kita bisa membantu banyak warga lokal yang menderita. Jika setiap anggota keluarga sehat, barulah seluruh keluarga bisa sejahtera. Jika salah satu anggota keluarga sakit, seluruh keluarganya akan ikut terbebani. Sakit sangatlah menderita, terlebih lagi penyakit yang tak diketahui penyebabnya. Untuk penyakit seperti ini, tim medis kita perlu menjalankan pemeriksaan untuk menemukan penyebabnya.
Ada seorang anak muda yang mengalami kecelakaan. Anak yang awalnya sehat, karena tak hati-hati, terjatuh dari atap rumah. Dalam sekejap ini membuat dia hanya bisa terbaring di rumah selama 16 tahun. Selama 16 tahun ini, kedua kakinya tak hanya berubah bentuk, tetapi juga memiliki luka.
“Delapan belas tahun yang lalu, setelah lulus SMP, saya pergi bekerja. Tak disangka, terjadi kecelakaan dan saya terjatuh dari atap rumah sehingga saya harus terbaring di ranjang selama 16 tahun. Delapan tahun yang lalu, ada relawan RS Tzu Chi yang kebetulan memberi perhatian di komunitas datang ke rumah kami. Mereka menghabiskan waktu yang lama untuk memberi perhatian kepada saya. Melihat luka saya sudah parah, mereka melaporkan kasus saya ke RS Tzu Chi Taichung. Tak disangka, kepala RS Tzu Chi datang ke rumah saya untuk membantu saya membersihkan luka dan mengoleskan obat,” kata Jiang Yong-xu, Pasien cedera saraf tulang belakang.
Beliau juga membantu membuat pengaturan agar saya bisa menjalani rehabilitasi di RS Tzu Chi. Saya berterima kasih kepada Kepala RS Jian. Paduan pengobatan Tiongkok dan Barat membuat saya yang awalnya tak bertenaga di seluruh tubuh, sekarang bisa menggerakkan tangan perlahan-lahan seperti ini. Saya masih bisa menggunakan telepon pintar untuk berjualan manisan buah-buahan di internet untuk mendapat penghasilan dan membantu ekonomi keluarga. Saya berterima kasih kepada Master karena Master telah mendirikan Tzu Chi dan rumah sakit. Saya juga berterima kasih kepada Kakak-kakak sekalian,” sambung Jiang Yong-xu, Pasien cedera saraf tulang belakang.
Di mana letak nilai dari diri seseorang? Yang paling bernilai adalah potensi nurani dan cinta kasih kita. Jangan semata-mata memiliki kemampuan. Kemampuan harus bisa membawa manfaat bagi orang lain. Kita harus belajar menjadi orang yang menggunakan kemampuannya untuk membantu orang lain. Kita harus menjadi penyelamat bagi orang lain. Di rumah sakit kita ada kesempatan terbesar untuk menjadi penyelamat bagi orang lain. Di rumah sakit kita ini, kita memiliki tekad yang sama.
Saya sangat berterima kasih kepada kepala RS yang tak akan menanyakan berapa biaya untuk menangani pasien seperti itu. Sebaliknya, beliau mungkin akan menanyakan bagaimana kondisi pasien sekarang dan proses perawatannya. Inilah yang beliau pedulikan. Jadi, di dunia ini tak ada yang lebih berharga dari kesehatan dan kebebasan. Agar manusia bisa sehat dan bebas, keterampilan medis tentu berperan penting. Jantung, otak, limpa, lambung, ginjal, dan organ lainnya, semuanya sangat penting. Saya berterima kasih kepada para dokter yang merawat pasien tanpa mementingkan biaya. Saya berterima kasih kepada kepala RS, 2 orang dokter ternama, dan banyak orang yang membantu dalam menjalankan operasi tersebut.
Rumah sakit lain mungkin tak bisa melakukan ini, tetapi kita telah melakukannya. Setelah mendengarnya, saya sungguh sangat gembira. Ada banyak hal yang patut disyukuri. Penderitaan di dunia tidak habis saya ulas. Setiap hari saya berbicara tentang penderitaan. Jadi, saya sangat bersyukur. Yang paling membuat saya gembira ialah mendengar kalian benar-benar bersatu hati dan memiliki tekad yang sama.
Menyelamatkan orang merupakan tujuan kita. Kita bersumbangsih dengan kebenaran, kebajikan, dan cinta kasih. Saya sungguh sangat berterima kasih kepada setiap perawat, dokter, dan seluruh staf di setiap departemen. Saya sangat berterima kasih.
Membangun ikrar untuk menyelamatkan orang dengan cinta kasih
Menjadi penyelamat bagi orang lain dengan memanfaatkan potensi
Penderitaan di dunia tak habis diulas
Memiliki tekad yang sama dan bersumbangsih dengan kebenaran dan kebajikan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 November 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 November 2018
Editor: Khusunul Kotimah