Ceramah Master Cheng Yen: Memperbaiki Diri dan Melindungi Alam
Melihat berbagai negara dilanda bencana, saya sungguh merasa tidak tega. Taiwan tidaklah luas, sangat kecil. Karena itu, setiap orang hendaknya mawas diri dan berdoa dengan tulus semoga semua warga Taiwan hidup tenteram. Orang yang hidup tenteram hendaknya memperhatikan orang-orang yang menderita di seluruh dunia serta membangkitkan tekad untuk menciptakan berkah bagi dunia dan ketenteraman bagi Taiwan.
Kemarin, saya juga melakukan telekonferensi dengan insan Tzu Chi di Haiti dan AS. Terjangan Badai Matthew telah mendatangkan kerusakan besar di Haiti dan membawa dampak bagi banyak orang. Karena itu, yang terpenting sekarang adalah segera mengirimkan nasi Jing Si dari Taiwan lewat udara sebagai bantuan darurat. Namun, warga juga membutuhkan air bersih. Berhubung tidak ada air bersih, maka warga terpaksa meminum air yang kotor sehingga muncul penyakit kolera. Karena itu, kita merasa bahwa warga membutuhkan mobil penyaring air atau alat penyaring air. Jadi, kita segera mempersiapkannya.
Sebelumnya, untuk mengatasi masalah air kotor di Afrika, kita mengembangkan alat penyaring air. Kini kita harus segera mengirimkan alat penyaring air ke Haiti. Ini termasuk salah satu barang bantuan yang kita persiapkan kemarin. Kita juga harus mengatasi masalah tempat tinggal mereka karena banyak atap rumah yang terangkat.
Relawan kita menyarankan untuk menutupinya dengan terpal terlebih dahulu. Namun, saya tidak setuju karena di bawah terpaan angin dan hujan, terpal mudah robek dan bocor. Karena itu, saya berharap relawan kita bisa menggunakan seng atau polipropilena. Insan Tzu Chi di Amerika Serikat segera membeli dan mengirimkannya ke Haiti. Kita juga berencana memvaksinasi warga Haiti. Inilah bantuan darurat yang akan kita jalankan di Haiti. Selain itu, masih ada hal lain yang harus segera dijalankan,yaitu program bantuan lewat pemberian upah.
Untuk menolong warga Haiti, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah membersihkan lingkungan agar sanitasi lingkungan tidak semakin memburuk. Dengan program bantuan lewat pemberian upah, lingkungan setempat dapat segera dibersihkan dan para korban bencana dapat memperoleh upah untuk bertahan hidup. Ini juga harus segera dilakukan.
Dengan himpunan cinta kasih semua orang di seluruh dunia, baru bisa terhimpun kekuatan yang sesungguhnya. Jika tidak, bagaimana dengan puluhan ribu korban bencana yang kehilangan tempat tinggal?
Terjangan badai kali ini saja sudah membawa dampak bencana bagi begitu banyak orang. Warga yang semula sudah hidup kekurangan tidak tahu harus bagaimana menghadapi bencana kali ini. Karena itu, kita harus menggalang cinta kasih. Mendengar kabar tentang bencana ini, para Bodhisatwa di berbagai negara juga mulai menggalang dana. Ini semua berkat kekuatan cinta kasih. Meski tidak bisa pergi ke Haiti, kita bisa menyumbangkan sedikit uang untuk menolong warga setempat. Penderitaan mereka sungguh tak terkira. Kekuatan cinta kasih harus dikembangkan.
Kita juga melihat insan Tzu Chi Taiwan yang terus bersumbangsih untuk melindungi Taiwan. Belakangan ini, akibat terjangan topan, turun hujan deras di berbagai wilayah di Taiwan sehingga terjadi tanah longsor dan rumah warga mengalami kerusakan. Kerugian perkebunan dan pertanian juga tidak kecil.
Di Chiayi, ada seorang perempuan dari Myanmar yang menikah dengan laki-laki Taiwan. Berhubung suaminya telah meninggal dunia karena sakit, dia harus menghidupi ayah dan ibu mertua serta anaknya. Dia menopang kehidupan keluarganya dengan mengandalkan kebun jeruk balinya. Namun, malah terjadi hal seperti ini. Karena itu, insan Tzu Chi segera memberi perhatian dan memberikan bantuan finansial padanya. “Para relawan Tzu Chi datang membantu saya. Kami berusaha memanen jeruk bali seadanya. Jadi, setidaknya modal saya bisa kembali sedikit. Belum pernah ada begitu banyak orang yang datang untuk membantu saya. Saya sangat berterima kasih kepada kalian,” ujar Ibu Dai.
Inilah akibat ketidakselarasan empat unsur alam. Untuk menyelaraskan unsur alam, dibutuhkan tindakan nyata manusia. Manusia merupakan salah satu makhluk hidup di alam ini. Manusia menimbulkan bencana, mencemari udara, dan lain-lain merusak bumi, yang mengakibatkan iklim tidak bersahabat dan empat unsur alam tidak selaras. Bukankah kesehatan manusia juga terpengaruh? Jika bumi sudah tercemar, maka tanaman pangan juga akan tercemar. Dengan mengonsumsi makanan yang tercemar, tubuh kita juga tercemar. Lama-kelamaan, bakteri pun masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan penyakit. Seperti ini pulalah manusia merusak alam.
Orang-orang dengan pikiran yang tidak selaras dan nafsu keinginan yang tinggi mendatangkan banyak kerusakan bagi bumi. Untuk menyelamatkan dunia ini, kita harus menyelamatkan pikiran manusia terlebih dahulu dengan membimbing pikiran orang-orang menuju arah yang benar. Karena itu, saya sangat berharap kita dapat menghimpun kekuatan cinta kasih.
Hidup ini harus dipenuhi kekuatan cinta kasih. Di dunia ini harus ada sel yang baik. Insan Tzu Chi bagaikan sel baik di dunia ini. Kita berpegang pada prinsip kebenaran untuk menenangkan semua makhluk, mendampingi orang yang menderita, dan saling menginspirasi untuk mengubah tabiat buruk. Contohnya mengubah ketamakan menjadi cinta kasih sehingga bisa menolong sesama dengan uang dan tenaga. Dengan memperbaiki kehidupan sesama manusia, bukankah kita bagaikan sel baik dalam tubuh kita yang saling berbagi nutrisi agar tubuh kita tetap sehat? Kedua hal ini didasari oleh prinsip kebenaran yang sama. Karena itulah, saya terus berkata bahwa dengan memahami satu kebenaran, kita dapat memahami segala kebenaran. Sungguh, kita harus lebih bersungguh hati.
Segera memberikan bantuan serta menenangkan jiwa dan raga korban bencana
Membersihkan lingkungan untuk mencegah penyakit
Alam jatuh sakit akibat pencemaran
Memperbaiki diri dan melindungi alam
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Oktober 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina