Ceramah Master Cheng Yen: Memperbaiki Kehidupan dan Bersumbangsih dengan Cinta Kasih

“Saya tidak pernah melihat baksos kesehatan di desa kami sebelumnya. Saya sangat gembira. Berkat baksos kesehatan Tzu Chi, putri tunggal saya dapat menjalani operasi dan memulihkan penglihatannya,” kata Jampeng, Ibu Pouthakan seusai putrinya selesai dioperasi.

Di Laos, banyak orang yang menderita. Perlengkapan medis di Laos sungguh sangat minim. Setelah melakukan survei, kita berharap dapat memberikan bantuan berupa berbagai perlengkapan medis yang dibutuhkan pasien.

Selain itu, belasan insan Tzu Chi telah menjalankan misi di Mozambik selama beberapa hari. Kita mengunjungi pejabat tinggi setempat dan menjelaskan pada mereka tentang rancangan rumah yang akan kita bangun bagi korban bencana Siklon Idai. Mereka sangat memuji dan bersyukur pada Tzu Chi.

“Warga perlu tahu bahwa ada banyak orang yang membantu rekonstruksi. Jangan hanya kontraktor yang membangun, kita juga harus mengimbau warga untuk berpartisipasi, meski hanya bagian penyelesaian, seperti mengecat atau memplester. Sebagai Wakil Ketua Komite Rekonstruksi, saya berharap kita dapat mengimbau orang-orang membangun rumah sendiri dengan dukungan teknis dari pihak luar,” kata Zefanias Chitsungo, Wakil Ketua Komite Rekonstruksi.

 

“Dengan konsep yang sama dengan Master Cheng Yen, dimana beliau berharap warga dapat berpartisipasi dalam pembangunan kembali, seperti mengangkut bata dan air. Beliau juga sangat gembira kita memberikan bantuan jangka menengah dan panjang,” kata Xiong Shi-min, Wakil Ketua Tzu Chi Mozambik.

Ketika kita ingin membantu membangun kembali rumah warga, beliau juga berpikir di posisi kita. Beliau berkata bahwa material yang akan kita gunakan lebih mahal dan merekomendasikan material lain agar kita dapat menghemat biaya. Pemikiran beliau sangat cermat.

Wakil Ketua Xiong berkata padanya, “Ini adalah nomor ponsel saya. Anda boleh menghubungi saya kapan pun. Saya bisa membantu Anda menjelaskan tentang proyek pembangunan ini kepada lembaga pemerintah lain agar orang-orang dapat memahaminya dan pembangunan bisa segera dijalankan.”

Relawan kita juga mengunjungi sebuah rumah sakit umum provinsi yang merupakan rumah sakit rujukan bagi penderita penyakit serius di empat provinsi di sekitarnya. Awalnya, rumah sakit tersebut memiliki seribu ranjang pasien. Akibat terjangan siklon, kini hanya tersisa 200 ranjang pasien. Relawan kita juga mengunjungi fakultas kedokteran dan keperawatan setempat.

 

Saya bersyukur kepada insan Tzu Chi yang memberikan bantuan bencana di tiga negara di Afrika Timur. Kini kita lebih mengutamakan penyaluran bantuan di Mozambik karena jalinan jodoh di sana paling matang. Negara kedua adalah Zimbabwe.

Saya sangat bersyukur ada insan Tzu Chi Afrika Selatan yang mengemban tanggung jawab di negara ketiga, yaitu Malawi. Mereka sungguh-sungguh menyerap Dharma ke dalam hati dan terjun ke tengah masyarakat untuk menolong orang yang menderita sebagai Bodhisatwa dunia. Saya sangat tergugah melihatnya. Saya merasakan bahwa mereka sungguh merupakan Bodhisatwa dunia.

Buddha datang ke dunia ini demi satu tujuan mulia, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Saat itu, Buddha berbagi semangat dan filosofi-Nya untuk membimbing orang-orang. Seiring perkembangan zaman, kita harus menyelami Dharma agar dapat menyebarkan praktik Bodhisatwa, membuka Jalan Bodhisatwa di dunia, serta kembali pada semangat dan filosofi yang diajarkan Buddha.

Saya juga sangat bersyukur melihat di Mozambik, ada sekelompok besar anak muda yang mendaftar sebagai relawan untuk membawa harapan bagi korban bencana. Mereka berbagi bahwa sebelumnya, mereka tidak tahu makna cinta kasih. Kini mereka telah tahu makna cinta kasih dan tahu bahwa bersumbangsih bisa mendatangkan sukacita. Karena itu, mereka turut membantu sebagai relawan.

 

Tiga tahun yang lalu, saya pernah berkata bahwa kelak kita akan menitikberatkan pelaksanaan misi Tzu Chi di Afrika. Entah mengapa saya berkata demikian. Akibat terjangan Siklon Idai tahun ini, kini kita benar-benar menitikberatkan pelaksanaan misi Tzu Chi di Afrika untuk memperbaiki kehidupan korban bencana.

Saya bersyukur kepada para Bodhisatwa yang menghimpun kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih. Saya sangat gembira karena kelak, mereka akan memiliki rumah, lahan, fasilitas pendidikan, fasilitas medis, dan masyarakat yang lebih harmonis.

Bodhisatwa terjun ke tengah masyarakat untuk melenyapkan penderitaan
Memperbaiki kehidupan dan bersumbangsih dengan cinta kasih
Membuka dan membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia
Menyelami Dharma dan mewariskannya dari generasi ke generasi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Agustus 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, 
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 29 Agustus 2019
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -