Ceramah Master Cheng Yen: Memperbarui Diri Setiap Saat

Hari ini adalah hari terakhir dalam kalender Imlek. Orang-orang menanti pergantian tahun. Bagi banyak orang, ini berarti suasana baru. Bagi orang yang melatih diri, ini berarti hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kekurangan di hari kemarin harus diperbaiki hari ini dengan pemikiran dan tindakan yang baru. Jangan mengulangi tindakan atau pemikiran salah yang pernah dimiliki. Inilah makna melewati pergantian tahun. Banyak hal pada lingkungan yang diperbarui. Sesungguhnya, sebagai manusia, terutama praktisi Buddhis yang tulus, kita harus memperbarui diri setiap hari. Jadi, setiap hari kita bagai melewati pergantian tahun. Suasana tahun baru dapat mendorong semangat kita. Batin kita harus dipenuhi semangat. Segala tabiat buruk masa lalu harus kita buang dan lenyapkan. Mulai sekarang, kita harus tekun dan bersemangat. Inilah yang disebut meninggalkan yang lama dan menyambut yang baru.


Kita sering membahas tentang melenyapkan kegelapan batin. Ya, kita harus mengikis kegelapan batin setiap saat. Kita harus terus berintrospeksi setiap detik. Jika kita memiliki pemikiran salah pada momen yang lalu, kita harus segera memperbaikinya. Begitu pula dalam setiap menit dan setiap jam, kita harus terus mengingatkan diri sendiri, terlebih lagi setiap hari. Setelah melewati hari kemarin, jika hari ini kita sudah mengetahui kesalahan yang kita miliki, apakah kita masih mau menunggu sampai hari ini berlalu  dan hari esok datang untuk berubah? Tidak boleh.


Jadi, Buddha membimbing kita untuk melenyapkan kegelapan batin. Jika pada momen sebelumnya kita memiliki pemikiran atau niat yang salah, kita harus segera memperbaikinya begitu kita menyadarinya. Begitu pula dalam hubungan antarmanusia, saat melangkah bersama, saat kita menemukan langkah kaki kita berbeda dari orang lain, kita harus segera menyesuaikannya. Inilah cara membina keindahan kelompok. Dengan begitu, kita sendiri tidak akan risau, juga tidak akan membuat orang lain risau. Artinya, kita harus segera memperbaiki diri. Jadi, selain menyambut tahun baru, kita harus memperbarui diri setiap hari dan setiap saat.

Inilah pemikiran yang harus dimiliki praktisi pembina diri. Kita harus menggenggam setiap saat karena hari demi hari terus berlalu. Saat satu hari berlalu, usia kehidupan juga berkurang satu hari. Jadi, kita harus sungguh-sungguh membenahi batin kita agar ia selalu baru serta dapat menyerap pandangan yang baik. Inilah yang disebut melatih diri dengan tekun untuk menyerap semangat yang benar.


Kini, dalam siaran berita Da Ai TV setiap hari terdapat laporan yang sangat mendetail tentang krisis air bersih. Contohnya di Kenya, anak-anak atau ibu-ibu setiap pagi harus berjalan kaki untuk mengambil air. Mereka harus menempuh belasan kilometer pulang pergi. Namun, air yang mereka dapatkan juga kotor. Kondisi di sana sangat sulit. Bagaimana manusia menggunakan air? Sumber air di dalam tanah terus dieksploitasi oleh manusia. Suatu hari, sumber air ini juga akan mengering. Pada saat itu, bagaimana manusia bertahan hidup? Kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan. Pola hidup harus diperbaiki mulai dari setiap individu setiap hari. Ini tidak bisa mengandalkan satu orang, melainkan setiap orang setiap hari.


Pola hidup harus diubah menjadi lebih sederhana, lebih hemat, dan lebih sedikit mengonsumsi daging. Jangan melakukan karma membunuh, juga jangan menciptakan pencemaran. Hewan-hewan diternak demi memenuhi nafsu makan manusia. Dalam satu detik, lebih dari dua ribu ekor hewan disembelih. Dalam satu hari, jumlahnya mencapai lebih dari 200 juta ekor. Semua ini karena nafsu makan manusia. Lihatlah, menakutkan sekali. Ini terjadi setiap hari. Dalam satu hari, lebih dari 200 juta ekor hewan dibunuh.

Untuk beternak, berapa banyak air yang harus disediakan oleh alam? Berapa banyak pakan yang harus dihabiskan? Semua ini hanya demi nafsu makan manusia. Alangkah baiknya jika manusia memiliki belas kasih terhadap semua makhluk dan dapat lebih merasakan bagaimana kondisi Bumi di masa depan. Akibat pencemaran yang ada saat ini, Bumi telah mengalami kondisi iklim ekstrem. Bayangkan, bukankah ini saatnya bagi kita untuk sadar? Saat alam ini telah menghadapi kondisi iklim yang ekstrem, akan ada lebih banyak bencana yang menghampiri manusia. Di masa-masa banyaknya bencana, kita harus semakin sadar. Saat bencana datang menghampiri, kita harus sadar dan memetik hikmahnya. Kita harus segera berintrospeksi dan bertobat.


Kini, satu bulan telah berlalu dari pergantian tahun kalender Masehi. Jika saat pergantian tahun Masehi yang lalu kita belum sempat bertobat, kini kita harus memanfaatkan pergantian tahun Imlek ini untuk memperbarui dan memperbaiki diri, bagai kondisi alam yang segar menyambut musim semi. Demikian pula, hati kita hendaknya memiliki semangat yang baru dan kembali murni bagai bunga teratai. Kuntum-kuntum bunga teratai di hati kita harus bermekaran. Saya sering berkata bahwa bunga teratai tumbuh dari dalam lumpur. Di tengah zaman yang penuh kekeruhan ini, kita harus sadar dan membuat teratai di hati kita bermekaran sehingga dapat menyebarkan keharuman. Demikianlah di masa ini, kita harus sadar dan memetik hikmah dari kondisi dunia. Semoga di Tahun Baru Imlek ini, hati kita juga memiliki semangat yang baru bagai alam yang menyambut musim semi. Saya berharap semua orang lebih bersungguh hati setiap saat.  

 

Membangkitkan semangat baru dalam pergantian tahun

Memperbarui diri setiap hari dan setiap saat

Mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan dan mengasihi semua makhluk

Bunga teratai bermekaran di tengah lumpur

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Februari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 6 Februari 2019

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -