Ceramah Master Cheng Yen: Memperoleh Sukacita dalam Dharma Setelah Berbuat Baik

Setiap hari, saya mengingatkan semua orang untuk bersungguh hati. Setelah saya membabarkan Dharma, kalian yang mendengarnya harus mempraktikkannya. Kita mendengar Dharma, tetapi suara tidaklah berwujud.

Sudahkah kita menyerapnya ke dalam hati? Setelah menyerapnya ke dalam hati, apakah kita memahaminya? Setelah memahaminya, bagaimana kita mempraktikkannya? Bagaimana kita berinteraksi dengan sesama manusia? Sudahkah kita mempraktikkan Dharma saat terjun ke tengah masyarakat?

Dengan adanya Dharma di dalam hati, secara alami perilaku kita akan penuh tata krama. Ini menunjukkan keluhuran kita. Saat Dharma di dalam hati menyatu dengan perilaku, inilah yang disebut keluhuran. Dengan adanya pelatihan ke dalam diri, kita akan menunjukkan tata krama dalam perilaku kita. Ini menunjukkan bahwa kita telah menyerap Dharma ke dalam hati.

Setelah menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya dengan bersumbangsih, kita akan memperoleh sukacita. Dengan melatih diri, kita akan merasa tenang. Apa pun yang kita lakukan, kita tidak akan merasa bahwa ada sesuatu yang kurang. Artinya, kita tidak memiliki penyesalan.

Setelah bersumbangsih, kita bersukacita dan berpuas diri. Benar, kita bersukacita melihat orang-orang memperoleh manfaat dari sumbangsih kita.


Belakangan ini, pandemi COVID-19 telah membawa dampak serius bagi perekonomian di berbagai negara, termasuk Mozambik. Negara yang semula sudah miskin ini, kini juga terkena dampak pandemi COVID-19 sehingga warga semakin menderita.

Kementerian Sosial Mozambik juga meminta bantuan dari Tzu Chi karena mereka telah menghabiskan bujet tahun ini untuk upaya pencegahan wabah.

Banyak organisasi yang merawat anak-anak tengah mengalami kesulitan, seperti kekurangan bahan pangan. Kementerian Sosial meminta Tzu Chi untuk memberikan bantuan pada mereka. Yang terpenting saat ini ialah memberikan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Jadi, kita mengirimkan bubuk sereal yang sangat bergizi ke sana. Secara bertahap, kita telah mengirimkan lebih dari tiga ton bubuk sereal ke Mozambik. Anak-anak pun mulai mengonsumsi bubuk sereal yang bergizi.

Selama sebulan lebih, kita menerima ungkapan rasa syukur mereka. Selama sebulan lebih ini, energi anak-anak di panti asuhan telah pulih. Anak-anak yang tadinya sangat kurus, kini sudah lebih berisi. Mereka berkata bahwa tubuh anak-anak kini sudah berisi dan gemuk. Mendengar kabar seperti ini, kita dipenuhi sukacita. Inilah sukacita dalam Dharma.


Kita menggunakan metode praktis untuk mempraktikkan Dharma. Demikianlah kita menapaki Jalan Tzu Chi. Dengan melatih diri ke dalam dan melakukan praktik ke luar, kita akan dipenuhi sukacita. Dengan kebajikan di dalam hati, kita menyiapkan barang bantuan yang lengkap sehingga saat barang bantuan tiba di sana, hasilnya juga sesuai harapan kita.

Mengetahui bahwa anak-anak di sana sehat, energik, dan lebih berisi, kita dipenuhi sukacita. Ini membuktikan bahwa sumbangsih kita membuahkan hasil.

Tadinya, anak-anak itu kelaparan dan kurus bagaikan tulang berbalut kulit. Kini tubuh mereka sudah lebih berisi. Jadi, kini anak-anak itu sama seperti anak-anak lain. Dengan asupan gizi yang cukup, tubuh mereka akan sehat. Begitu pula dengan Dharma. Jika hati kita menyerap Dharma yang cukup, secara alami, jiwa kebijaksanaan kita akan bertumbuh.

Dengan prinsip yang sama, tubuh anak-anak itu mendapat asupan gizi yang cukup sehingga energi mereka pulih dan otot mereka bertumbuh. Jadi, hati kita membutuhkan santapan spiritual berupa Dharma untuk mengembangkan kebijaksanaan dan anak-anak di sana membutuhkan bahan pangan yang bergizi. Keduanya dilandasi oleh prinsip yang sama.

Setelah bersumbangsih, kita dipenuhi sukacita. Jadi, hati kita dipenuhi sukacita. Melihat hasil dari sumbangsih kita, kita dipenuhi sukacita.


Kita sangat bersyukur bisa melakukannya tanpa rintangan. Kita juga sangat bersyukur kepada sebuah perusahaan jasa pengiriman. Perusahaan jasa pengiriman jalur laut ini mengantarkan barang bantuan kita ke Mozambik secara gratis. Inilah cinta kasih dan kebajikan. Melihat perbuatan baik, mereka turut bersukacita.

Mengetahui bahwa kita akan mengirimkan barang bantuan ke Mozambik, perusahaan jasa pengiriman itu terharu dan memberikan pelayanan secara gratis, bahkan mendahulukan pengiriman barang kita. Jadi, semua orang dipenuhi sukacita. Kita yang mengirimkan barang bantuan dipenuhi sukacita, perusahaan jasa pengiriman yang mengantarkan barang bantuan bagi anak-anak di Mozambik juga dipenuhi sukacita. Semua orang bekerja sama dan sama-sama dipenuhi sukacita. Kita harus bersungguh hati.

Dharma mengajarkan metode berbuat baik pada kita. Dengan metode-metode ini, semua orang bisa membangkitkan dan menghimpun cinta kasih sehingga tidak ada rintangan untuk berbuat baik di dunia ini. Jadi, mari kita bersungguh hati.

Pandemi COVID-19 membawa dampak bagi perekonomian di berbagai negara
Memberikan bantuan dengan metode praktis
Bersyukur kepada perusahaan jasa pengiriman yang turut bersukacita dan bekerja sama
Mempraktikkan Dharma untuk membina berkah sekaligus kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Juli 2020      
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 19 Juli 2020
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -