Ceramah Master Cheng Yen: Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang untuk Melindungi Dunia


“Lebih dari dua puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1999, gempa dahsyat mengguncang Turki di tengah malam. Melihat korban yang terus bertambah, saya mengirimkan faks yang bertuliskan, ‘Di mana bantuan Taiwan untuk Turki?’ Setelah mengetahui gempa di Turki, Master segera mengimbau seluruh insan Tzu Chi untuk turun ke jalan dan menggalang cinta kasih. Mereka berkata, ‘Bangkitkan cinta kasih Taiwan untuk membantu Turki,”
kata Faisal Hu relawan Tzu Chi Turki.

“Setelah lebih dari satu bulan, Taiwan juga diguncang oleh gempa dahsyat, yaitu gempa 21 September. Saat itu, Turki mengirimkan tim SAR beranggota 43 orang untuk membantu Taiwan. Untuk bencana gempa kali ini, saya tidak perlu lagi menuliskan faks untuk meminta bantuan dari Taiwan. Saya sungguh tersentuh. Orang-orang di seluruh Taiwan dengan segera menulis di sosial media, ‘Turki pernah membantu kita. Kita juga harus membantu Turki.’ Saya melihat bahwa inilah siklus cinta kasih,” lanjut Faisal Hu.

“Tzu Chi tidak pernah ketinggalan dalam bantuan bencana. Tzu Chi segera membuat rencana penyaluran bantuan. Cuaca yang sangat dingin di Turki, menjadi tantangan bagi kita untuk membawa bantuan tepat waktu ke sana. Namun, kita perlu melakukannya dengan kesatuan pikiran yang bajik,” pungkas Faisal Hu.


Saya sering mengucapkan terima kasih atas himpunan kekuatan seluruh insan Tzu Chi dalam membawa bantuan dan bersumbangsih selama bertahun-tahun. Lihatlah, dunia sungguh membutuhkan bantuan kita. Hendaklah semua orang menggenggam waktu untuk bersumbangsih setiap saat agar kita dapat membawa bantuan ke negara atau wilayah mana pun yang membutuhkan.

Penderitaan, bencana, dan kemiskinan membutuhkan bantuan kita yang tanpa henti. Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya. Hendaklah semua orang membangun tekad besar untuk terus menginspirasi orang lain. Inilah cara kita memperpanjang jalinan kasih sayang. Mendengar hal ini, kita tahu bahwa Bodhisatwa yang tersadarkan harus memperpanjang jalinan kasih sayang.

Janganlah kita melakukannya hanya saat terjadi bencana, melainkan setiap saat. Janganlah kita menyia-nyiakan waktu. Kita harus segera melakukannya karena dunia ini sungguh luas. Makin lama makin banyak orang mengenal Tzu Chi. Di mana pun bencana terjadi, mereka akan segera menghubungi Tzu Chi. Makin banyak negara yang membutuhkan, makin luas bantuan yang akan kita berikan. Hendaklah kita memperpanjang jalinan kasih sayang dan membentangkan cinta kasih agung yang makin luas hingga ke seluruh dunia.


Setiap hari, saya selalu merasa khawatir dengan penderitaan, kemiskinan, bencana, dan pikiran manusia yang tidak selaras. Semua ini membuat saya khawatir. Setiap kali hati saya merasa berat, saya akan merasa khawatir tanpa alasan. Saya selalu memiliki firasat ketika hati saya merasa berat. Jadi, saya selalu berpikir apa yang akan terjadi dan bagaimana cara mewujudkan kedamaian dunia.

Saya tidak memiliki cara apa pun. Hanya ada satu jawaban, yaitu bencana ini disebabkan oleh karma kolektif semua makhluk. Dengan demikian, untuk mewujudkan kedamaian, kita harus menciptakan berkah secara kolektif. Kita tidak boleh menciptakan karma buruk, melainkan harus menciptakan berkah bagi dunia.

Setiap hari, kita harus mengatakan, "Hari ini, saya telah mempraktikkan kebajikan. Besok, saya akan terus berbuat lebih untuk meningkatkan berkah dan kebijaksanaan." Kita harus sungguh-sungguh menciptakan berkah melalui tindakan kita. Apa yang harus kita lakukan hari ini? "Karma" berarti perbuatan. Apa yang harus kita lakukan hari ini? Menciptakan lebih banyak berkah bagi dunia. Ini berarti kita menciptakan karma baik.

Menciptakan berkah berarti mendatangkan energi berkah. Kita menciptakan berkah bagi anak cucu kita. Ada sebuah kalimat yang mengatakan bahwa keluarga yang memupuk kebajikan akan dipenuhi berkah. Ketika semua orang menciptakan berkah, berkah ini akan terhimpun menjadi sebuah energi yang disebut energi berkah. Energi ini bagaikan selaput pelindung bagi kita, sama halnya dengan tudung saji. Ketika hidangan telah selesai dimasak dan belum dimakan, kita akan menutupnya dengan sebuah tudung saji. Prinsipnya sama dengan berkah. Berkah dapat melindungi semua orang.


Saat ini, kita harus menciptakan berkah untuk melindungi semua orang. Kita dapat menciptakan berkah dengan melakukan perbuatan benar tanpa adanya penyimpangan sedikit pun. Dengan sedikit penyimpangan, kita akan tersesat jauh. Jadi, hendaklah kita memiliki pikiran yang benar. JIka tidak, kita akan terus melihat perubahan iklim, unsur alam yang tidak selaras, gempa bumi yang menakutkan, dan kebakaran hutan yang berlangsung dalam waktu lama, bisa beberapa hari, sebulan, bahkan setahun.

Di Bumi saat ini, empat unsur alam tidak selaras. Unsur angin tidak selaras; unsur air tidak selaras; unsur tanah tidak selaras.  Bayangkan, akibat ketidakselarasan empat unsur, manusia sulit untuk hidup damai dan tenteram. Tubuh kita juga terdiri atas empat unsur. Kita akan jatuh sakit ketika keempat unsurnya tidak selaras. Ketidakselarasan unsur api menyebabkan demam; ketidakselarasan unsur air menyebabkan pembengkakan; ketidakselarasan unsur angin menyebabkan sakit di seluruh bagian tubuh.

Empat unsur yang tidak selaras dapat kita rasakan di dalam dan di luar tubuh kita. Untuk menjaga keselarasan empat unsur di dalam dan luar diri kita, kita harus memiliki pikiran, ucapan, dan tindakan yang benar. Inilah menciptakan berkah yang sesungguhnya. Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita melakukan segala sesuatu dengan hati dan pikiran bajik. 

Kemiskinan dan penderitaan terjadi di mana-mana
Memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperdalam cinta kasih tanpa kenal lelah
Menciptakan berkah dan mengembangkan kebijaksanaan untuk melindungi dunia
Memiliki pikiran, ucapan, dan tindakan yang benar demi mewujudkan keselarasan   

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 08 Februari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 10 Februari 2023
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -