Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Cinta Kasih untuk Selamanya

Setiap tahun, pada awal tahun Masehi yang juga merupakan akhir tahun Imlek, saya selalu datang untuk mendoakan kalian. Pada momen ini, setiap orang harus memiliki hati penuh rasa syukur. Kita harus bersyukur atas setiap waktu yang telah kita lalui dengan aman dan tenteram. Kita juga harus senantiasa tulus dalam menghadapi setiap orang, hal, dan materi dengan harapan semuanya bisa aman dan harmonis. Jika kita bisa menghadapi semua orang dan hal dengan harmonis dan sesuai prinsip kebenaran, maka hidup kita akan aman dan tenteram. Jadi, kita harus membangkitkan ketulusan hati setiap hari.

Kita bisa melihat sekelompok relawan senior berbagi pengalaman mereka di atas panggung. Perlu kita ketahui bahwa para relawan senior ini telah bergabung selama puluhan tahun. Sungguh, waktu berlalu dengan sangat cepat. Berhubung waktu berlalu dengan sangat cepat, maka kita harus menghargai setiap hari dalam hidup kita dan mengembangkan makna kehidupan kita.

Saya sering berkata kepada kalian bahwa setiap hari bagaikan selembar kertas putih. Hari ini, skenario apa yang akan kita tuliskan dalam kertas putih ini? Jika kita bersungguh hati, kita bisa menulis sebuah skenario hidup yang sangat menarik sehingga hidup kita menjadi lebih berwarna dan menarik. Skenario kehidupan kita sekarang akan menentukan drama yang akan kita mainkan pada kehidupan berikutnya. Jadi, setiap hari bagaikan selembar kertas putih.

Kita harus sungguh-sungguh mengembangkan makna kehidupan kita setiap hari. Tiada orang yang bisa mengetahui berapa panjang kehidupan seseorang. Saya sendiri juga tidak tahu berapa sisa waktu saya. Saya hanya merasa bahwa masih ada banyak hal yang belum saya lakukan. Di dunia ini, banyak masalah yang terjadi dan banyak orang yang tersesat. Ada banyak hal yang belum saya lakukan. Karena itulah, saya terus berkata bahwa tidak ada waktu lagi.

Saya berkata bahwa tidak ada waktu lagi karena saya tidak tahu berapa lama lagi saya bisa hidup. Berhubung tidak tahu, maka saya harus menghargai setiap hari dan tidak membiarkan waktu berlalu sia-sia. Saya berbagi hal ini dengan kalian semua dengan harapan kalian dapat berpikiran sama. Bagaimana kita menjalani setiap hari dalam hidup kita?

Tahun lalu, arah yang saya tunjukkan kepada kalian adalah ketulusan jalinan kasih sayang antarsesama membawa kebaikan bagi dunia; pendidikan moral dan kesadaran lingkungan menciptakan masyarakat yang penuh berkah. Apakah kalian menerapkan kata-kata ini Apakah kalian menerapkan kata-kata ini dalam keseharian kalian tahun lalu? (Ya) Benarkah? Baguslah kalau begitu.

Tahun ini, arah yang harus kalian tuju adalah jalan cinta kasih universal membentang luas ke seluruh dunia; Jalinan kasih sayang terus bertahan untuk selamanya. Mengapa disebut jalan cinta kasih universal? Kita harus ingat bahwa Tzu Chi telah berusia 50 tahun. Lima puluh tahun yang lalu, Tzu Chi didirikan dari tidak ada menjadi ada, pelayanan kita pun terus berkembang dan meluas. Sejak 50 tahun yang lalu, kita membentangkan jalan dengan cinta kasih. Saat itu, 30 orang ibu rumah tangga menyisihkan 50 sen ke dalam celengan bambu setiap hari. Mereka menghemat 50 sen dari uang belanja. Pedagang sayur di pasar berkata, “Kalian bisa menolong orang dengan 50 sen?” “Kalau begitu, saya juga akan menyisihkan 50 sen setiap hari.” Jadi, saat berbelanja, mereka berkata kepada setiap pedagang bahwa  mereka ingin mengurangi belanjaan mereka untuk menghemat 50 sen. Seperti inilah semangat celengan bambu yang bermula dari 30 orang ibu rumah tangga mulai menyebar di pasar.

Di dekat pasar itu, ada seorang nenek yang hidup sebatang kara. Saat itu, beliau sudah berusia 80 tahun lebih. Beliau sangat kesepian. Setelah mengetahui kondisi nenek itu, kita pun mulai membantunya. Beliau merupakan penerima bantuan pertama kita. Hingga kini, di mana pun bencana atau insiden terjadi, insan Tzu Chi selalu sepenuh hati menangani semua kasus yang diterima. Insan Tzu Chi selalu bersumbangsih seperti ini. Sejak 50 tahun yang lalu, dengan penuh cinta kasih, kita membentangkan setiap inci jalan yang kita lalui.

Selama 50 tahun ini, Tzu Chi didirikan dari tidak ada menjadi ada, pelayanan kita pun terus berkembang dan meluas. Kita memulai jalan cinta kasih dari Hualien dan terus membentangkannya ke seluruh dunia. Kita juga membina jalinan kasih sayang yang didasari oleh cinta kasih berkesadaran. Bukankah saya sering mengulas tentang Bodhisatwa dunia? Bodhisatwa adalah makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran.

Jadi, kita membentangkan jalan dengan cinta kasih dan mempertahankan jalinan kasih sayang untuk selamanya. Sejak 50 tahun yang lalu, kita terus membimbing ke arah yang benar dengan penuh kasih sayang hingga kini. Inilah arah yang saya tunjukkan kepada kalian tahun ini. Saya berharap kalian dapat mengingatnya. Jika jalan cinta kasih universal dapat membentang luas ke seluruh dunia, maka kalian dapat berbagi ajaran kebenaran dengan orang-orang.

Mengapa tahun ini kita menggunakan kedua kalimat ini? Ini karena saya ingin menyemangati kalian. Kita harus terus membina jalinan kasih sayang untuk membimbing generasi-generasi penerus kita menapaki jalan yang sudah kita lalui. Apakah relawan yang dilantik hari ini mengetahui perjalanan Tzu Chi di masa lalu? Tidak tahu. Lalu, apa yang harus kalian lakukan? Dengan memanfaatkan buku elektronik Tzu Chi, kalian bisa mempelajarinya dari kasus pertama Tzu Chi.

Setiap hari, Tzu Chi melakukan banyak hal. Jadi, sejarah Tzu Chi sangatlah banyak. Singkat kata, saya berharap setiap orang dapat mempelajari sejarah Tzu Chi. Kini kita sedang menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia demi membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Sambil melatih diri dengan mendalami ajaran Buddha, kita juga melihat penderitaan secara langsung sehingga dapat menyadari berkah. Dengan membina lebih banyak jalinan jodoh baik dan menciptakan lebih banyak berkah, kita dapat membina berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan.

 

Memanfaatkan hidup dengan baik dan mengembangkan potensi kebajikan

Jalan cinta kasih membentang ke seluruh dunia

Membimbing relawan baru dengan kasih sayang untuk mewariskan ajaran Jing Si

Bersumbangsih secara nyata untuk membina berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan


Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Januari 2016

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan di DAAI TV Indonesia tanggal 21 Januari 2016

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -