Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Hakikat Bajik sejak Usia Dini


“Kami menangkap ulat-ulat yang bermunculan. Namun, kami tidak menyakiti mereka, melainkan merawat mereka di dalam sebuah kotak,”
kata Su Yu-jing murid.

“Kami mempersembahkan sayuran karena kami berharap semua orang di seluruh dunia dapat aman dan tenteram. Jangan makan daging lagi. Kita harus makan sayuran,” kata Cai Yun-jing murid.

Lihatlah murid-murid TK kita, mereka sangat baik dan hati mereka begitu murni. Para guru mengajarkan kepada mereka, "Banyak anak menjalani kehidupan yang sangat sulit. Apakah kalian mau membantu mereka? Mereka tidak punya makanan. Apakah kalian mau membantu? Mau," jawab mereka.

Lihatlah, celengan bambu ini penuh dengan uang saku yang tadinya untuk membeli permen. Itu merupakan tetesan kasih sayang orang tua terhadap mereka. Anak-anak menggunakan celengan mereka dengan tujuan yang benar, yaitu mempraktikkan kebajikan dengan menyelamatkan orang.

Anak-anak harus dididik sejak dini. Orang tua berharap anak-anak akan berbakti dan mempraktikkan kebajikan. Guru mendidik mereka untuk menjadi pilar masyarakat masa depan. Guru juga mendorong para murid untuk selalu berbuat baik, memiliki hati yang bersedia membantu orang lain, dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Begitulah ajaran para guru.


Jadi, dorongan orang tua dan ajaran para guru sejak usia dini harus mengarah pada kebajikan. Ini adalah jalan yang benar yang akan mengarah ke tujuan yang benar. Arah yang benar ini adalah jalan yang lurus dan lapang. Anak-anak akan memahami bahwa mereka harus berjalan di jalan yang lurus dan rata. Di masa depan, anak-anak ini akan tumbuh dengan tetap menjaga hakikat kebajikan yang ada dalam diri mereka. Ketika beranjak dewasa, secara natural mereka akan memberikan manfaat kepada masyarakat.

Banyak murid kita yang bertekad menjadi dokter. Mereka memilih jurusan kedokteran dan dibesarkan di lembaga pendidikan Tzu Chi dengan sepenuh hati. Arah pendidikan mereka sejalan dengan tekad mereka untuk berbuat kebajikan. Setelah lulus, mereka menjadi tenaga magang di RS Tzu Chi dan kemudian menjadi dokter dan perawat yang baik. Ini sangat menyentuh.

Sejak usia dini, mereka telah ditanami cinta kasih untuk membantu dan melindungi orang lain. Lihatlah, anak-anak ini sangat menggemaskan. Mereka telah memiliki hati penuh kebajikan sejak dini. Mereka selalu memiliki arah yang benar, rajin, dan tidak pernah menyerah. Setelah menjadi dokter dan perawat, mereka menjalankan pekerjaan dengan lemah lembut.


Menjadi dokter atau perawat membutuhkan kerja keras. Dalam perkuliahan, tugas mereka pun jauh lebih berat daripada jurusan lainnya karena kelak mereka akan dihadapkan dengan nyawa orang lain. Oleh karena itu, mereka tidak boleh menyimpang sedikit pun. Pendidikan yang mereka terima harus mendetail. Tekad, hati, dan cita-cita mereka harus selaras. Setelah menjalani pendidikan dan lulus, mereka dengan sungguh-sungguh mendedikasikan diri pada pekerjaan mereka.

Lihatlah pandemi Covid-19 ini. Sejak pertama kali merebak dua tahun lalu hingga sekarang, jumlah kasusnya terus meningkat. Pandemi ini sudah berlangsung selama hampir tiga tahun dan telah menyebar ke seluruh dunia. Pandemi telah berlangsung begitu lama dan menginfeksi banyak orang. Dapat dikatakan bahwa era saat ini sangat tidak normal. Pada era ini, tidak hanya terjadi wabah Covid-19, melainkan juga perubahan iklim.

Setiap hari, saya selalu memperhatikan apa yang terjadi di dunia untuk memahami apa yang terjadi pada iklim, apa yang terjadi pada masyarakat, dan apa arah pikiran dan hati manusia. Inilah yang ada di dalam hati dan benak saya setiap hari ketika saya melihat peta dunia. Saya selalu mendengarkan laporan berita internasional. Ketika melihat laporan berita dari berbagai media, hati saya sangat khawatir. Namun, saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa khawatir tidak ada gunanya. Kita harus aktif dan mulai berpikir, "Siapa lagi kalau bukan saya?". Semua orang hendaknya memiliki pemikiran ini.


Dalam menjalani kehidupan, semua orang harus meningkatkan kewaspadaan diri. Dalam hubungan antarmanusia, kita harus memperpanjang jalinan kasih sayang, tetapi jangan memperpanjang pandemi. Satu-satunya obat paling mujarab untuk menghentikan penyebaran virus ialah dengan menahan nafsu akan cita rasa. Untuk membuat tubuh kita benar-benar bersih dan murni, jangan ada makhluk hidup yang masuk ke dalam mulut kita. Cinta kasih harus dimulai dari lubuk hati dan cinta kasih ini haruslah utuh dan menyeluruh.

Kita bersedia berdonasi demi menolong orang, berarti seharusnya kita juga bersedia untuk bervegetaris sebagai wujud doa yang tulus. Bervegetaris berarti menyucikan tubuh kita. Bervegetaris adalah jalan menuju hidup sehat. Inilah cara kita membangkitkan cinta kasih, yaitu dengan merawat tubuh dan menyucikan hati kita. Inilah hidup sehat yang sesungguhnya. Dengan demikian, dunia pun akan sehat, unsur-unsur alam kembali selaras, dan semua makhluk dapat aman dan tenteram.

Hendaklah kita menciptakan karma baik kolektif dan berkah bagi dunia agar dunia menjadi damai dan iklim menjadi bersahabat. Inilah yang harus kita praktikkan secara tulus setiap hari.

Mempertahankan dan menegakkan pendidikan karakter
Mempertahankan hakikat kebajikan sejak usia dini
Berkarier dengan semangat misi demi membawa manfaat bagi masyarakat
Bervegetaris dengan cinta kasih untuk melindungi alam semesta          

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Juni 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 15 Juni 2022
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -