Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Kekuatan Ikrar untuk Menyempurnakan Makna Kehidupan
Yang mengikuti kerja keras adalah hasil yang berlimpah. Pada
hari Sabtu, saya pergi ke RS Tzu Chi Hualien. Saat tiba di sana, saya melihat kecemerlangan
para perawat kita. Mereka merupakan alumni angkatan pertama Sekolah Keperawatan
Tzu Chi. Selain itu, juga ada alumni jurusan keperawatan Universitas Tzu Chi.
Dari angkatan pertama, ada beberapa orang yang terus
mendedikasikan diri di Hualien setelah lulus. Mereka mendedikasikan diri di
wilayah terpencil dengan kekuatan cinta kasih untuk melindungi kehidupan
pasien. Saya naik lift ke atas dan begitu pintu lift terbuka, saya melihat
banyak stan dan orang. Saya memulainya dari stan kerajinan tangan departemen
psikiatri. Saat berjalan menyusuri lorong, saya melihat banyak penghargaan yang
sangat menyentuh.
Berbagai penemuan besar dan kecil kita memperoleh banyak
penghargaan. Kesungguhan hati tenaga medis kita telah membawa manfaat besar
bagi pasien. Berkat keteguhan dan kerja keras, mereka bisa memperoleh
pencapaian yang gemilang. Saya sangat bersukacita melihat penghargaan dan penemuan
mereka.
Kemudian, saya bertemu dengan dr. Chou. Kini beliau adalah
direktur Asosiasi Medis Hualien. Begitu bertemu dengan saya, beliau berkata, “Saya
sudah berpartisipasi sejak saat itu.”
Yang dimaksud dengan saat itu kapan? Empat puluh lima tahun
yang lalu. Saat kita mulai memberikan pelayanan medis gratis, ada dokter dari
empat departemen di RS Hualien, yakni dr. Chou, dr. Chu, dr. Chang, dan dr.
Huang, yang mendukung pelayanan medis gratis kita. Jadi, kita telah menjalankan
misi kesehatan selama 45 tahun. Saat itu, karena memberikan pelayanan medis
gratis, kita baru menyadari bahwa kita kekurangan fasilitas medis sehingga
memutuskan untuk membangun RS.
Saat itu, saya berpikir untuk membangun RS karena berharap
pasien yang membutuhkan bisa segera berobat dan kehidupannya bisa
terselamatkan. Sekitar 30 hingga 40 tahun yang lalu, teknologi medis belum
secanggih sekarang. Kita juga tidak tahu rumah sakit harus sebesar apa. Setelah
pembangunan RS rampung, kita mendapati bahwa kita perlu membina tenaga medis. Karena
kebutuhan misi kesehatan, kita mulai membangun misi pendidikan.
Membangun misi pendidikan penuh tantangan. Kesulitan-kesulitan
yang kita alami sulit untuk dideskripsikan. Meski demikian, saya sangat
bersyukur. Kita bisa melihat misi pendidikan kita membina banyak insan
berbakat. Lihatlah para perawat kita yang begitu cemerlang dan terampil. Mereka
sungguh-sungguh bersumbangsih dengan tulus dari lubuk hati mereka. Mereka
mendedikasikan diri untuk menyelamatkan kehidupan.
Kita bisa merasakan ketulusan dedikasi mereka dan melihat
semua penghargaan yang mereka raih. Lalu, saya mendengar laporan dari berbagai
departemen. Laporan setiap departemen sangat menyentuh. Dari kerja keras
departemen psikiatri hingga pembentukan bank data sumsum tulang, semuanya berhasil
menyelamatkan kehidupan yang berharga.
Lihatlah kasus di departemen ortopedi. Ada seorang bapak
yang kakinya mengalami patah tulang serius. Kali ini, dia hadir untuk
membuktikan bahwa dia sudah bisa berdiri. Saat dokternya berbagi tentang
kasusnya, dia berdiri dan berjalan ke atas panggung. Lihatlah, dia bisa
berjalan dengan baik. Dia secara khusus kembali untuk mengungkapkan rasa
syukurnya kepada RS Tzu Chi Hualien.
Selain itu, kasus di departemen operasi plastik dan
rekonstruksi juga sangat menyentuh. Guru dan murid menjalin hubungan yang baik.
Murid-murid kedokteran sedang bermagang sekarang. dr. Cheng mengajari mereka
dengan sepenuh hati. dr. Cheng juga berbagi tentang seorang pasien yang
menjalani 10 kali operasi. dr. Cheng menanganinya dengan sabar agar kakinya
tidak perlu diamputasi. Tidak mengherankan, pasien itu begitu berterima kasih
padanya.
Ada banyak kisah seperti ini. Kita juga melihat seorang
pasien yang menderita psoriasis di sekujur tubuhnya. Dia tidak sanggup menahan
rasa gatalnya. Setiap kali bangun tidur, dia selalu meninggalkan noda darah di
kasurnya. Karena itu, seprainya harus dicuci setiap hari. Dia pun mulai tidur
di mobil. Selama hampir 20 tahun, dia tinggal dan makan di mobilnya. Hidupnya
penuh kesulitan. Namun, dalam waktu setengah tahun, kondisinya sudah
terkendali. Jadi, dia sangat bersyukur.
Puluhan tahun yang lalu, kita sungguh sangat bekerja keras, tetapi
berkat himpunan cinta kasih banyak orang, kita bisa memperoleh pencapaian
seperti saat ini. Kita bisa melihat para alumni angkatan pertama dari lulus
hingga sekarang, selama lebih dari 20 tahun, terus mendedikasikan diri di RS
Tzu Chi Hualien. Mereka melindungi kesehatan pasien dan memperoleh pencapaian
yang gemilang. Mereka masih terus melakukan pengembangan dan penelitian.
Dengan mengembangkan alat yang sederhana, perawat kita bisa
membawa manfaat besar bagi pasien. Tenaga medis kita sangat bersungguh hati. Jadi,
saya sangat bersyukur melihat begitu banyak kisah yang menyentuh. Dibutuhkan
cinta kasih yang tulus dan tanpa pamrih untuk melindungi kehidupan dan
kesehatan. Dengan kekuatan tekad dan ikrar, kita baru bisa memperoleh
pencapaian dalam menjalankan misi.
Terakhir, kita melihat dua sertifikat sebagai tanda bahwa RS
kita lulus akreditasi. Saya sangat bersyukur kepada relawan kita yang juga
sangat berdedikasi. Tentu saja, saya juga bersyukur kepada tim medis kita yang
mengembangkan potensi dan keterampilan untuk mengobati pasien. Inilah
sumbangsih mereka sehari-hari. Dapat mengembangkan kekuatan cinta kasih, inilah
hidup yang bermakna.
Kita sungguh harus bersyukur kita bisa menuju arah yang
benar, memiliki tubuh yang sehat, dan bersumbangih. Inilah makna kehidupan yang
sesungguhnya. Kita harus mempertahankan kekuatan ikrar kita. Inilah kehidupan
yang bermakna. Demikianlah kita menyempurnakan karakter kita. Sungguh, baik
perawat maupun dokter, semuanya harus membina karakter yang baik. Dengan
begitu, hidup kalian akan sangat bermakna dan dihormati orang-orang. Saya
sangat bersyukur bisa membina insan berbakat seperti ini. Ini sangat bermakna.
Saya tidak menyesalinya.
Mengembangkan alat baru untuk membawa manfaat
bagi pasien
Mengenang pembangunan rumah sakit dan Sekolah
Keperawatan Tzu Chi
Pasien yang diselamatkan mengungkapkan rasa
syukur
Mempertahankan
kekuatan ikrar untuk menyempurnakan makna kehidupan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Desember 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina