Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Pelayanan Medis Berbasis Manusia
Saya sangat bersyukur. Sepanjang hari, saya merasa bahwa hati kalian sangat dekat dengan hati saya. Saya sering berkata bahwa kita harus membentangkan inci demi inci jalan dengan cinta kasih dan berhati-hati menapaki jalan tersebut. Bukankah ini yang saya dengar hari ini? Para tenaga medis kita melindungi kehidupan dengan penuh cinta kasih.
“Dia adalah Zhe-xian, berusia 36 tahun. Sebelumnya, dia adalah seorang koki. Akibat kecelakaan lalu lintas, tulang leher ketiga dan keempatnya terluka dan bagian kiri tubuhnya lumpuh sehingga dia tidak bisa mengurus diri sendiri. Saat itu, seorang dokter spesialis bedah saraf menyatakan bahwa dia harus duduk di atas kursi roda sepanjang hidupnya. Dia lalu dirujuk ke pusat perawatan kita. Selain menjalankan fisioterapi pada umumnya, kita juga menggunakan alat fisioterapi agar dia dapat melatih anggota geraknya. Setelah kondisi otot dan sendinya membaik, kita pun membantunya berlatih berjalan. Kemudian, dia berjalan mengelilingi pos perawat. Meski hanya satu keliling, tetapi para perawat sangat terharu karena kami merasa bahwa kerja keras kami tidak sia-sia,” jelas Lai Xiao-ting, Wakil Kepala Perawat Pusat Perawatan Tzu Chi menceritakan satu pasiennya.
“Sesungguhnya, saya sangat berterima kasih kepada keluarga besar pusat perawatan ini. Mereka memberi saya banyak dukungan dan semangat. Kelak, saat kembali terjun ke masyarakat, saya akan menjadi orang yang bisa menolong sesama dan menjadi penyelamat dalam hidup orang lain,” ungkap Lin Zhe-xian, Penghuni Pusat Perawatan Tzu Chi.
Kita bisa melihat seorang anak muda yang
tadinya mengalami kelumpuhan, kini bisa berjalan di hadapan saya. Saya sungguh
sangat tersentuh melihatnya. Yang kita harapkan hanyalah melihat kemajuan
pasien, seperti anak muda yang berjalan di hadapan kita tadi.
Lihatlah, berkat kekuatan cinta kasih, kita bisa memperoleh pencapaian seperti ini. Pusat perawatan kita adalah sebuah tempat persinggahan. Pasien yang pergi ke sana bisa menerima perawatan dengan kualitas yang sangat baik. Mereka dirawat hingga bisa duduk, berdiri, bahkan bisa pulang ke rumah. Perawatan yang penuh kehangatan dan harapan bisa ditemukan di pusat penitipan lansia dan pusat perawatan kita. Bukankah ini membuktikan bahwa kita memberikan pelayanan medis berkualitas? Saya sungguh sangat bersyukur dan tersentuh.
“Saya mempunyai seorang teman, Bapak Mo. Dua tahun yang lalu, dia menderita kanker lidah. Yang paling ditakutinya adalah setelah menjalani operasi, dia akan kehilangan lidahnya, tidak bisa mengurus diri sendiri, atau meninggal di tengah operasi. Karena itu, kami terus mendampinginya. Bagi saya, misi tenaga medis adalah membantu pasien untuk hidup seperti sediakala dan mengembangkan potensi kebajikan mereka. Dia juga sering menyemangati pasien yang terkena penyakit yang sama. Kami mendapati bahwa Bapak Mo sangat ahli membuat kerajinan tangan. Dia berkata bahwa dia sangat ingin memberikan hadiah kepada Master. Jadi, saya setuju untuk mengantarkan hadiahnya,” tutur Xu Kai-ting, Perawat.
Dia membuat seekor lebah dan seekor kupu-kupu. Ini mengingatkan saya akan “efek kupu-kupu”. Melihat dedikasi para staf medis kita sekarang, saya yakin kelak RS Tzu Chi Taichung akan semakin cemerlang. Asalkan bisa bekerja sama dengan harmonis, pasti ada pekerjaan yang bisa dilakukan. Pekerjaan dan tanggung jawab seberat apa pun bisa kita pikul. Jadi, semua orang bisa memikul tanggung jawab.
Demi melenyapkan penderitaan pasien, para dokter, perawat, dan staf RS kita bekerja sama dengan harmonis. Saya sangat tersentuh melihatnya. Dalam perjalanan saya kali ini, setiap hari, saya mendengar relawan kita berbagi tentang bagaimana mereka mencurahkan perhatian bagi saudara se-Dharma. Ada banyak relawan Tzu Chi yang bukan dokter ataupun perawat, tetapi mereka mendampingi dan memperhatikan relawan senior dengan penuh cinta kasih.
Setiap hari, saya bisa mendengar, melihat, dan merasakan semua itu. Di satu sisi, saya bisa merasakan penderitaan batin relawan senior. Di sisi lain, saya juga sangat tersentuh. Saya tersentuh oleh relawan yang memberi pendampingan. Mereka merupakan Bodhisatwa dunia. Saat para relawan senior itu bergabung dengan Tzu Chi, mereka baru berusia paruh baya. Kini, mereka sudah lanjut usia. Ada yang sudah meninggal dunia, ada pula yang jatuh sakit. Inilah penderitaan akibat ketidakkekalan.
Semakin lama, saya semakin merasa bahwa kita harus terus meningkatkan kualitas pelayanan medis kita agar pasien yang menderita dapat memperoleh pelayanan terbaik. Dengan meningkatkan kualitas pelayanan medis, kita bisa membawa lebih banyak manfaat bagi pasien.
Saya juga sudah lanjut usia. Bayangkanlah, Tzu Chi saja sudah berusia 52 tahun, apalagi saya? Kalian bisa membayangkan berapa usia saya sekarang. Karena itu, saya semakin bisa memahami bagaimana rasanya menua dan jatuh sakit. Jadi, saya sungguh berharap tim medis kita dapat semakin maju. Mendengar bahwa dokter-dokter muda kita melakukan studi lanjutan, saya sangat gembira. Saya sering berkata bahwa membimbing dan membina insan berbakat adalah tujuan utama kita. Saya berharap kelak, kita bisa memberikan pelayanan medis yang lebih berkualitas dan menyeluruh. Meningkatkan kualitas pelayanan medis di RS Tzu Chi Taichung bergantung pada kita semua bersatu hati atau tidak.
Hari ini, saya bisa melihat pencapaian kalian. Saya yakin bahwa Kepala RS Chien bisa mewujudkan harapan saya. Namun, hanya satu orang tidaklah cukup. Semua orang harus bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong.
Belakangan ini, saya mengulas tentang Dharma yang berkondisi. Tindakan manusia adalah sesuatu yang berkondisi. Segala tindakan manusia berwujud dan berkondisi. Asalkan semua orang bekerja sama dengan harmonis, tidak ada yang tidak bisa dicapai. Semua orang harus bersatu hati, harmonis, dan saling mengasihi.
Hari ini, saya bisa melihat kesatuan hati dan keharmonisan kalian. Kalian sangat harmonis dan saling mengasihi. Tidak ada satu orang pun yang berusaha untuk menonjolkan diri sendiri. Setiap departemen berterima kasih atas dukungan dan bantuan departemen lain. Dengan mengecilkan ego masing-masing, kalian semakin cemerlang. Kecemerlangan ini bersifat menyeluruh. Jika kalian hanya menonjolkan diri masing-masing, kecemerlangan kalian tidak akan menyeluruh. Singkat kata, kalian bagaikan bintang-bintang yang bersinar cemerlang.
Di wilayah tengah Taiwan, kita harus bekerja sama dengan harmonis untuk mempertahankan kecemerlangan ini. Jadi, tindakan kita adalah sesuatu yang berkondisi. Apa yang akan kita lakukan bergantung pada sebersit niat. Niat adalah sesuatu yang tidak terlihat dan tidak bisa disentuh. Niat kita memang tidak akan terlihat tanpa dituangkan ke dalam perbuatan, tetapi hal-hal sekecil apa pun yang kita lakukan dengan penuh cinta kasih akan bertahan untuk selamanya.
Bodhisatwa dan dokter sekalian, kalian datang dari segala penjuru untuk bersumbangsih di rumah sakit ini. Kalian semua merupakan Bodhisatwa dunia. Saya sangat bersyukur bisa melihat pencapaian kalian hari ini. Saya yakin pada kalian. Terima kasih. Saya mendoakan kalian.
Mengobati pasien dengan
penuh cinta kasih
Bekerja sama dengan
harmonis untuk memikul tanggung jawab besar
Meningkatkan kualitas
pelayanan medis dan membina insan berbakat
Mempertahankan pelayanan medis berbasis manusia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Juli 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 8 Juli 2017