Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Tekad Awal dan Menghargai Jalinan Jodoh


“Suatu kehormatan bagi saya bisa menjadi guru di Tzu Chi. Budaya humanis Tzu Chi telah memperkaya materi pengajaran saya. Saya akan menghargai berkah saya dan lebih bersungguh hati dalam mengajar,”
kata Chen Yi-ru Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi.

Bodhisatwa sekalian sungguh membuat saya tersentuh. Para guru kita memiliki hati Bodhisatwa. Kalian mendidik murid-murid dengan cinta kasih. Pendidikan membawa harapan. Harapan kita terletak pada murid-murid kita. Saya berharap para guru di hadapan saya dapat bertekad dan berikrar untuk mewariskan keteladanan dari generasi ke generasi.

“Tahun ini adalah tahun ke-18 saya bergabung dengan tim pengajar Tzu Chi. Di Tzu Chi, saya terus belajar dan berkembang. Di sekolah, saya juga sangat giat bersumbangsih. Perlahan-lahan, saya diangkat menjadi kepala divisi, lalu menjadi kepala departemen. Tahun ini, saya juga terpilih menjadi kepala sekolah. Saat tahu bahwa saya terpilih, saya merasa sangat khawatir karena saya tahu bahwa Master menaruh harapan besar terhadap pendidikan. Saya berharap saya dapat menerapkan budaya humanis Tzu Chi di sekolah kami,” kata Chen Jian-ming Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi.

Saat melihat para anggota Asosiasi Guru Tzu Chi, saya selalu mengingatkan mereka untuk tidak melupakan tekad awal dan semangat mereka pada puluhan tahun lalu. Mereka yang kini telah menjadi kepala sekolah makin perlu mempertahankan semangat ini. Selain itu, mereka juga harus lebih memperhatikan para guru.


Kepala sekolah harus membangun tradisi sekolah yang baik dengan memotivasi para guru mengasihi murid-murid bagai anak sendiri. Jadi, guru hendaknya juga berperan sebagai orang tua. Demikianlah guru kita mengembangkan nilai kehidupan. Kita harus menjadi guru yang tidak ternilai, bukan menjadi guru yang tidak bernilai. Tidak ternilai berarti tidak dapat dihitung nilainya.

Selama ini, kita telah menjalani kehidupan yang bernilai dan kita merasa puas terhadap diri sendiri. Dedikasi kita membuat diri sendiri merasa puas dan membuat orang lain kagum. Inilah nilai kehidupan yang telah kita ciptakan. Akan tetapi, sebagai makhluk awam, jika kita membangkitkan kegelapan batin, kita mungkin tidak bisa mempertahankan tekad awal kita. Meski kita telah membangun tekad dan ikrar, yang dikhawatirkan ialah kegelapan batin bisa terbangkitkan kapan pun. Karena itulah, saya ingin mengingatkan kalian untuk senantiasa berhimpun dengan orang baik dan terus menghubungi satu sama lain.

Kata Renungan Jing Si dapat dipraktikkan kapan pun dan di mana pun dengan mudah. Baik di ladang pelatihan kita maupun di sekolah kalian, kalian memiliki banyak kesempatan untuk bertutur kata baik dan mengajak orang-orang berbuat baik.

“Terinspirasi oleh sumbangsih Tzu Chi pascagempa 921, saya mengajak kedua anak saya untuk mengikuti kelas Tzu Chi. Dari menjadi pengajar hingga kepala bagian kurikulum, sepanjang perjalanan ini, saya sangat bersyukur kepada para wali kelas yang merupakan teladan bagi saya. Kemudian, saya juga menjadi Da Ai Mama dan membagikan Kata Renungan Jing Si di sekolah,” kata Qiu Chang-mei relawan Tzu Chi.


Kekuatan cinta kasih tidak memandang perbedaan usia dan status. Semua orang berbuat baik bersama untuk menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Saya sungguh sangat tersentuh. Saya melihat anak-anak yang telah tumbuh dewasa. Dahulu, saya bisa menunduk untuk meraba kepala mereka. Kini, meski berjinjit, saya tetap tidak dapat menyentuh kepala mereka. Lihatlah, seiring berlalunya waktu, anak-anak akan tumbuh dewasa.

Seiring berlalunya waktu, tubuh orang yang sudah lanjut usia pun mungkin akan membungkuk. Jadi, bagi yang berusia paruh baya, kini adalah masa emas kalian. Pada usia muda, kalian menerima pendidikan di sekolah. Pada usia paruh baya, kalian menjadi guru di sekolah.

Kini, saya mendengar bahwa ada sebagian guru yang hampir mencapai usia pensiun. Saya selalu mengingatkan mereka untuk terus mendedikasikan diri dalam bidang pendidikan dan lebih sering berinteraksi dengan guru lain meski telah pensiun. Kalian juga dapat menggunakan ponsel kalian untuk menghubungi sesama anggota Asosiasi Guru Tzu Chi, guru-guru di sekolah kalian, dan murid-murid kalian yang akan menjadi guru. Kalian hendaknya berbagi dengan mereka tentang jalinan jodoh kalian dengan Kata Renungan Jing Si. Jadi, Bodhisatwa sekalian, genggamlah jalinan jodoh dengan orang-orang.


Sesungguhnya, untuk memberikan ceramah, saya sering mengenang apa yang saya katakan dahulu. Saya ingin membagikan ajaran yang sama, termasuk Kata Renungan Jing Si, kepada semua orang. Tutur kata baik akan bertahan hingga selamanya. Mari kita bertutur kata baik. Dengan tutur kata baik, kita dapat membimbing generasi penerus kita menjadi orang baik.

Kita mengenal dan memahami satu sama lain di kehidupan sekarang. Kalian mengenal saya, saya juga mengenal kalian. Saya tahu bahwa kalian merupakan anggota Asosiasi Guru Tzu Chi dan pernah menjadi anggota Tzu Ching. Berkat adanya jalinan jodoh, barulah kita dapat saling mengenal dan memahami. Karena itu, kita hendaknya menghargai jalinan jodoh. Selain menghargai jalinan jodoh di kehidupan sekarang, kita hendaknya juga menjalin jodoh baik untuk kehidupan mendatang agar puluhan tahun kemudian, kita dapat kembali berhimpun.

Puluhan tahun kemudian, saya mungkin menjadi seorang guru. Namun, saya lebih berharap dapat menjadi seorang anggota Sangha. Intinya, saya berharap dapat menjalin jodoh baik dengan lebih banyak orang. Inilah yang paling saya pedulikan di kehidupan sekarang. Yang paling dikhawatirkan ialah tekad saya mundur. Karena itu, setiap hari saya harus menjaga tekad saya di kehidupan sekarang agar dapat membawanya ke kehidupan mendatang. Kita semua hendaknya berikrar untuk menjalin jodoh baik dengan orang-orang. 

Mendedikasikan diri dan menjadi teladan di bidang pendidikan
Menunjukkan arah dan membimbing generasi penerus
Mengajak orang untuk berbuat baik dan menyucikan hati
Menghargai jalinan jodoh dan mewariskan keteladanan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 31 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 02 September 2023
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -