Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Ajaran Sutra Teratai dari Kehidupan ke Kehidupan


Misi pelestarian lingkungan Tzu Chi telah berjalan selama 32 tahun. Selama beberapa puluh tahun terakhir, satu per satu depo pelestarian lingkungan telah menciptakan pahala yang tak terhingga. Para relawan bersedia melakukan daur ulang dan berkendara ke titik-titik daur ulang untuk mengumpulkan barang-barang daur ulang yang kotor, berantakan, dan bau. Mereka bersedia melepaskan status diri mereka. Ini sulit, tetapi mereka berhasil melakukannya.

Ini merupakan contoh nyata bahwa ketika orang-orang tidak mau melakukan hal ini, relawan Tzu Chi justru bersedia melakukannya. Kita telah melihat relawan daur ulang dari generasi ke generasi. Banyak relawan yang lanjut usia. Selain melestarikan lingkungan serta mengumpulkan dan memilah barang daur ulang, hal terpenting ialah para relawan yang sudah lanjut usia, sakit, atau menderita tetap dapat melakukan kegiatan dengan gembira.

Mereka sudah memahami prinsip kebenaran sehingga tidak mengeluh. Mereka juga telah melenyapkan kegelapan batin dan mengembangkan nilai kehidupan. Para relawan tidak pernah mengeluh dan terus mengembangkan nilai kehidupan secara maksimal sehingga merasakan sukacita dalam Dharma.

Mereka sering mendengar saya berbicara tentang menyelamatkan Bumi. Mereka berusaha menjaga kebersihan gunung dan laut serta ingin menyelamatkan Bumi agar generasi penerus kita dapat tinggal di lingkungan yang sehat dan bersih selamanya. "Mengubah sampah menjadi emas,emas menjadi cinta kasih, cinta kasih menjadi aliran jernih yang mengelilingi Bumi."


Pikirkanlah beberapa kalimat sederhana ini dengan baik. Inilah yang membuat para lansia merasa gembira. Mereka menemukan sandaran batin. Mereka juga dapat menghabiskan waktu tanpa kerisauan dan melewati hari-hari dengan gembira. Kegembiraan yang mereka rasakan membuat waktu berlalu dengan cepat. Jika hanya fokus pada rasa sakit, mereka akan menderita.

Dengan mengubah pola pikir, penderitaan akan cepat berlalu dan berganti menjadi kebahagiaan. Ini adalah hal yang sering dialami banyak lansia. Mereka sering merasa sedih dan murung karena anak-anak mereka pergi merantau sehingga mereka hidup sendirian. Perasaan murung ini membuat hari demi hari terasa seperti satu tahun lamanya.

Namun, ketika melakukan daur ulang, mereka merasa waktu berlalu begitu cepat. "Bagaimana waktu bisa berlalu begitu cepat? Sudah waktunya untuk pulang ke rumah." Dengan cara ini, mereka merasa hari berlalu begitu cepat. Demikian pula, tidak peduli orang mampu atau kurang mampu, ketika mengenal Tzu Chi dan bersedia bergabung, mereka adalah relawan Tzu Chi. Walaupun ada relawan yang belum dilantik, mereka tetap sangat berdedikasi.

Ketika ditanya, "Apa yang sedang Anda lakukan?" mereka menjawab, "Saya membantu Tzu Chi melakukan daur ulang." Mereka membantu Tzu Chi melakukan daur ulang. Meski belum dilantik, saya telah menganggap mereka sebagai bagian dari jiwa kebijaksanaan Tzu Chi. Saya sering berbicara tentang jiwa kebijaksanaan. Kehidupan terus berjalan, waktu juga terus berlalu.

Namun, jiwa kebijaksanaan berlanjut selamanya. Para relawan ini membawa benih karma dari kehidupan sebelumnya ke kehidupan sekarang sehingga bisa berjodoh dengan Tzu Chi. Meski belum dilantik, mereka memiliki jalinan jodoh ini sehingga ketika mendengar tentang Tzu Chi, mereka merasa bahagia.


Benih karma atau jalinan jodohlah yang membuat mereka dapat bergabung dengan Tzu Chi. Benih karma ini membawa mereka ke Tzu Chi pada kehidupan sekarang. Mereka juga selalu mengingat perkataan saya. "Master berkata untuk menjalankan Tzu Chi dan melakukan daur ulang." Meski belum dilantik, mereka tetap memanggil saya sebagai Master. Jadi, mereka memiliki jalinan jodoh dengan saya.

Saya pun harus memastikan bahwa di masa depan, saya tetap seperti ini, yakni berada dalam ajaran Buddha dan memikul misi Buddha. Inilah sebabnya belakangan ini saya sering berbicara tentang mengemban misi Buddha dan memikul bakul beras bagi dunia. Saat ini, di seluruh dunia, terdapat 800 juta orang yang mengalami kelaparan. Kita perlu mencari cara untuk menyebarluaskan semangat Tzu Chi sehingga orang-orang yang menderita bisa mendapat pertolongan dari orang-orang yang baik hati. Untuk itu, kita perlu menabur benih kebajikan. Sebutir benih dapat tumbuh menjadi tak terhingga.

Cinta kasih Tzu Chi terus berkembang selama lebih dari 50 tahun ini dan terwujud dalam empat misi Tzu Chi. Dari misi amal, ia berkembang ke bantuan internasional. Dari misi amal, ia berkembang ke misi kesehatan. Dari misi amal, ia berkembang ke misi pendidikan. Dari misi amal, ia berkembang ke misi budaya humanis. Semua ini berakar dari misi amal.

Sekarang, melalui misi budaya humanis, kita dapat melihat berbagai kondisi di tempat-tempat yang berjarak ribuan kilometer dari kita. Bagaimana kita membantu orang-orang yang menderita di tempat yang jauh? Kita mencari orang yang bisa menjadi benih Tzu Chi di sana. Setelah menemukan jalinan jodoh ini dan mengirimkan bantuan ke sana, siapa yang akan menerimanya? Kita harus memiliki jalinan jodoh di sana.


Singkatnya, seiring berjalannya waktu, kita perlu mencari cara untuk menyebarkan cinta kasih dan membentangkan jalan di seluruh dunia. Di dunia ini, kita harus melintasi ruang dan waktu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Ini sangatlah penting. Saya berharap orang-orang dapat tekun menjalankan silsilah Dharma Jing Si dan mempraktikkan mazhab Tzu Chi di dunia.

Silsilah Dharma Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Benar, setiap relawan adalah murid Jing Si. Jadi, untuk mewariskan silsilah Dharma Jing Si, kita harus tekun mempraktikkan jalan kebenaran. Setiap orang harus menjalankan praktik nyata sesuai Dharma. Apa yang harus dijalankan? Kita harus menjalankan mazhab Tzu Chi. Kita mempraktikkan Jalan Bodhisatwa di dunia. Itulah mazhab Tzu Chi. Inilah silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi.

Jing Si berarti giat dan tekun menapaki jalan kebenaran. Dharma diwujudkan dalam tindakan nyata. Dharma diwujudkan dalam tindakan nyata. Jalan dibuka dan dibentangkan oleh orang-orang. Jadi, kita membentangkan jalan di dunia berdasarkan ajaran dalam Sutra Teratai.

Saudara sekalian, inilah mengapa saya selalu mengatakan bahwa kehidupan kita sungguh bernilai. Nilai kita terletak pada membuka dan membentangkan jalan spiritual bagi orang-orang. Kita membentangkan Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan. Ini adalah jalan kebenaran yang sesungguhnya. Jadi, harap semuanya membangkitkan keyakinan. Kalian harus yakin terhadap saya.

Menjalankan pelestarian lingkungan tanpa takut kotor
Mendengar Dharma dan mengubah pola pikir serta menciptakan pahala tak terhingga
Menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi untuk meneruskan jiwa kebijaksanaan
Mempraktikkan ajaran Sutra Teratai dari kehidupan ke kehidupan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 September 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 27 September 2022
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -