Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Ajaran untuk Melindungi Dunia


“Dalam kesempatan ini, kita memberikan 250 paket berupa beras 10 kg, minyak 2 liter, gula, sirup, kue Imlek, kue keling, snack, dan teh,”
kata Ing Hung relawan Tzu Chi

“Itu sangat berpengaruh untuk pribadi saya sendiri, dari membina diri saya untuk lebih bersyukur untuk lebih melepas, ‘oh saya susah, oh lebih susah dari saya ada’. Jadi tidak semata-mata ‘ih susah banget hidup saya, susah sekali hidup saya, gak, sekarang udah nggak’,” pungkas Leevana warga.

Lihatlah sekeliling kita saat ini.  Kita semua mengandalkan materi untuk hidup. Waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia tidak lepas dari segala sesuatu yang berwujud dan berciri. Ada banyak prinsip kebenaran dalam hidup dan dibutuhkan pendidikan untuk memahaminya.  

“Akibat gempa dahsyat di Turki, sungguh banyak teman-teman yang menderita. Meski saya pemalu, saya harus berani untuk bersumbangsih,” kata Jiang Min-ying Siswi sekolah dasar.

“Lebih dari 20 tahun yang lalu, saya ikut ibu saya menggalang dana di jalan. Tahun ini, ketikaTurki dilanda gempa, saya mengajak suami dan anak saya untuk turut berkontribusi dalam penggalangan dana,” kata Dai Ru-ling Relawan Tzu Chi.

“Saya berharap anak-anak dapat memahami cara menghargai berkah dan membantu orang lain,” kata Jiang Yue-huang Relawan Tzu Chi.

Di era saat ini, hendaklah kita menggenggam jalinan jodoh untuk memberikan edukasi. Kita juga tidak dapat mengatakan bahwa seluruh metode dan isi pendidikan dapat digabungkan. Ini sungguh tidak mungkin.


Agama dalam bahasa Mandarin disebut "Zong Jiao" dan memiliki arti yang sungguh luas. "Zong" berarti prinsip yang juga sangat luas. Seiring zaman, umat manusia membeda-bedakan berbagai ciri dan bentuk luar yang sesungguhnya mengandung prinsip kebenaran di baliknya. Tzu Chi menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebenaran ini. "Jiao" berarti pendidikan. Tujuan dan pendidikan Tzu Chi ialah cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Bukankah seluruh sekolah Tzu Chi berlandaskan pada empat prinsip ini?

Dalam Empat Misi Tzu Chi, misi amal bertujuan untuk membantu mereka yang kurang mampu dan menderita. Misi amal mencakup bantuan bagi mereka yang kekurangan, sakit, dan menderita.  

“Seluruh siswa sangat baik.  Ada beberapa yang bertanya, ‘Apakah boleh menggunakan uang kecil?’ Saya berkata, ‘Boleh, tidak masalah. Asalkan kalian memberi dengan hati, jumlah uang bukanlah hal yang penting," kata Chan Kit Hun relawan.  

“Untuk menumbuhkan rasa simpati dalam diri anak-anak, mengajari mereka berdonasi adalah hal yang paling efektif. Sesungguhnya, sangat banyak anak yang ingin melakukan hal-hal baik. Namun, mereka kurang keberanian. Jadi, penggalangan dana ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan keberanian dan rasa percaya diri.  Ini adalah pendidikan yang baik,” kata Chee Siew Hoon Kepala sekolah.

Hendaklah misi pendidikan membimbing para siswa untuk mencintai diri sendiri, memiliki pandangan yang benar, dan menghadapi orang lain dengan ketulusan. Hendaklah kita mengajari mereka untuk melatih ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan serta menunjukkan cinta kasih, welas asih, sukacita dan keseimbangan batin. Ini sangatlah penting. Beberapa hal ini sering kita dengar di Tzu Chi. Namun, setelah mendengarnya, apa yang harus kita lakukan?  Kita harus tekun menjalankannya.  


Sebagai wujud cinta kasih, hendaklah kita menjalankan misi amal dengan baik. Kita telah melakukan yang terbaik dalam misi amal. Kita tidak hanya menjalankannya di Taiwan. Selama jalinan jodoh memungkinkan, kita akan pergi membawa bantuan ke sana. Sesungguhnya, ketika membawa bantuan, kita juga mengedukasi para penerima untuk bersumbangsih.

Saat kita membangkitkan cinta kasih dan kebajikan dalam diri mereka, mereka juga dapat mengembangkan cinta kasih tanpa syarat dan berwelas asih atas penderitaan orang lain.  Inilah kebajikan.  Semangat misi amal juga tertanam dalam budaya humanis misi pendidikan Tzu Chi.  Saat Tzu Chi memulai misi amal, sesungguhnya 3 misi lainnya juga terkandung di dalamnya. Namun, seiring berjalannya waktu, berkat jalinan jodoh yang luar biasa, kita dapat menggenggam kesempatan untuk membangun tiga misi lainnya.

Misi amal berfokus pada kegiatan amal. Terkadang, misi amal akan membawa misi kesehatan, seperti pada baksos kesehatan. Misi amal juga akan membawa misi pendidikan untuk membimbing mereka yang membutuhkan. Tzu Chi telah membantu membangun sekolah. Bagi mereka yang tidak memiliki tempat tinggal, berkat jalinan jodoh yang ada, Tzu Chi dapat membantu membangun Perumahan Cinta Kasih.

Hendaklah kita terus menjalankan Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma. Ini bukanlah hal yang mudah. Kita membutuhkan uluran tangan semua orang untuk memotivasi orang-orang di sekitar kita. Hendaklah kita menggenggam waktu saat ini dan bekerja sama dengan satu tekad. Saya senantiasa mengatakan bahwa kita harus berpegang teguh pada tekad dan menjalankan kebenaran agar jalan kita menjadi lapang.


Kita harus berpegang teguh pada tekad dan menjalankan kebenaran. Kita harus mendorong diri kita sendiri untuk memiliki hati yang murni, menghormati langit, menyayangi bumi, dan melindungi semua makhluk di dunia. Inilah yang saya lakukan sepanjang hidup saya.  

Buddha dan Konfusius sama-sama mengajarkan kebenaran. Oleh karena itu, kita harus menjalankan ajaran ini. Asalkan semua orang mengikuti ajaran dan pedoman dalam agama, tidak akan ada peristiwa buruk di dunia. Jika semua orang berpegang teguh pada ikrar dan tekad masing-masing, dunia ini akan menjadi baik selamanya.  

Ajaran Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme sama-sama mengajarkan kebenaran. Hal terpenting ialah manusia dapat kembali kepada sifat hakiki.  Sifat hakiki manusia adalah baik.  Buddha berkata bahwa semua orang pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan.

Hakikat kebuddhaan adalah pencerahan. Bukankah semua orang pada hakikatnya baik?  Singkat kata, dalam pendidikan kita, kita tidak boleh membeda-bedakan agama. Ketika ada sesuatu yang baik, kita harus melakukannya. Jadilah orang baik dengan kehidupan yang benar. Hendaklah kita melakukannya.    

Melatih ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan
Mempraktikkan kebajikan dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin
Berpegang teguh pada tekad dan kebenaran untuk memiliki hati yang murni
Menghormati langit, menyayangi bumi, dan melindungi dunia      

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 04 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 06 Maret 2023
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -