Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Dharma dan Membentangkan Jalan yang Lapang
“Saya sungguh sangat bersyukur kepada Master. Kami semua memiliki hati penuh rasa syukur. Relawan konsumsi di 10 Heqi kami benar-benar sangat luar biasa. Di bawah pendampingan Mama Zhi-hui dan para relawan lainnya, semua orang bersumbangsih dengan sukacita. Saat menyiapkan makanan untuk staf Da Ai TV, kami juga berusaha untuk merancang menu agar anak-anak muda ini dapat makan dengan sukacita dan kenyang,” kata Cai Mei-yu relawan Tzu Chi
“Dahulu, saya tidak bisa apa-apa dan belajar dari relawan konsumsi senior. Semua orang sangat memperhatikan saya. Saya memasak bersama mereka. Saya selalu mengingat kata-kata Master, yaitu ‘dengan berlapang dada, kita tak akan melukai hati orang; dengan niat tulus dan murni, kita tak akan melukai hati sendiri’. Saya menganggapnya sebagai bagian dari pelatihan diri saya,” kata Zhang A-piao relawan Tzu Chi.
Saya sangat bersyukur melihat semua orang bekerja sama dengan harmonis. Kalian adalah relawan senior yang sangat teguh. Kita harus menjaga relawan senior dan membimbing relawan muda. Ajaran kebajikan hendaknya terus diwariskan. Tzu Chi sungguh patut untuk dijalankan. Lihatlah, kalian telah mendedikasikan diri di Tzu Chi selama puluhan tahun. Semua yang kita lakukan adalah hal yang benar. Setiap hal yang kita lakukan benar-benar bermanfaat bagi semua makhluk.
“Saya membuka restoran lebih dari 30 tahun yang lalu. Saat itu, saya menyembelih 50–60 ekor ayam dan 20–30 ekor ikan setiap hari. Saya juga menghidangkan makanan dengan daging babi, sapi, ikan, udang, dan sebagainya sehingga menciptakan banyak karma buruk,” kata Huang Wen-sheng relawan Tzu Chi.
“Saya berkata, ‘Setelah bertobat, kita harus berubah.’ Dia bertanya, ‘Bagaimana caranya?’ Saya berkata, ‘Kita harus berhenti membunuh hewan.’ Demikianlah kami beralih menjadi restoran vegetaris. Ibu mertua saya berkata bahwa restoran vegetaris akan lebih sepi pembeli. Saya berkata pada beliau, ‘Namun, kami bisa melepas noda batin serta memperoleh rasa sukacita dan kedamaian batin’,” kata Huang Wang Yue-e relawan Tzu Chi.
“Sepanjang perjalanan kami ini, kami terus belajar dari para relawan konsumsi senior kita. Dapat belajar dari mereka sungguh merupakan berkah kami. Kami terlebih bersyukur kepada Master. Master yang terhormat dan terkasih, berkat welas asih dan budi luhur Master, barulah kami dapat kembali ke jalan yang benar,” pungkas Huang Wang Yue-e.
Saya sering berkata bahwa berkah diciptakan oleh diri sendiri. Saat makan, jika tidak mengangkat mangkuk dan sumpit, kita hanya bisa mencium aroma nasi dari jauh dan tidak akan kenyang. Mencium aromanya saja tanpa memakannya tidak akan membuat kita kenyang. Melihat orang-orang bersumbangsih, jika tidak turut bersumbangsih, kita tidak akan memperoleh pencapaian. Jadi, kita harus bersumbangsih.
Kita selalu bersumbangsih tanpa pamrih. Kita bukan bersumbangsih demi memohon berkah. Jika memiliki pamrih, kita selamanya tidak akan puas. Asalkan kita bersumbangsih dengan sukacita, pada saat itu juga kita telah memperoleh rasa sukacita. Kita juga memperoleh persahabatan karena sesama relawan adalah mitra bajik dan semuanya merupakan orang baik. Jadi, hati kita dekat satu sama lain. Inilah yang paling nyata. Jadi, kalian semua hendaknya menuruti kata-kata saya. Ini tidak akan salah.
Tujuan saya di kehidupan sekarang adalah membimbing orang-orang menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadi, mengikuti langkah saya tidak akan salah. Jalan Bodhisatwa sangatlah panjang. Kita bukan hanya belajar melantunkan Sutra, tetapi juga belajar menjalankan praktik nyata. Dengan bersumbangsih, barulah kita bisa memiliki keteguhan.
Mengapa kita harus melantunkan Sutra? Kita melantunkan Sutra agar hati kita menjadi teguh dan kita tahu untuk menaati aturan. Kita menyebutnya sila, samadhi, dan kebijaksanaan. Dengan menaati aturan atau berpegang pada sila, barulah kita bisa berkonsentrasi, lalu mengembangkan kebijaksanaan.
Kini, ada sebagian relawan yang telah lanjut usia. Kita hendaknya menjaga hati dan pikiran kita. Hati dan pikiran kita tidak boleh kacau. Bagaimana agar hati dan pikiran kita tidak kacau? Kita harus terus menapaki Jalan Bodhisatwa dengan sungguh-sungguh dan berbagi tentang Tzu Chi dengan orang-orang.
Kita menapaki Jalan Bodhisatwa sesuai arah yang ditunjukkan oleh hati dan pikiran kita. Kita hendaknya sering berbicara dengan orang-orang. Kata-kata apakah yang seharusnya kita ucapkan? Kata-kata baik. Topik apakah yang harus kita bicarakan? Tzu Chi. Kita dapat mengucapkan banyak kata-kata baik dan membimbing orang menapaki Jalan Bodhisatwa. Ini disebut menjalankan praktik Bodhisatwa.
Kita membimbing orang menapaki jalan kebenaran dengan segenap hati dan tenaga. Ini disebut menjalankan praktik Bodhisatwa. Kita semua memiliki hati yang murni dan selalu bekerja sama dengan harmonis. Dengan tulus, kita membina keharmonisan, saling mengasihi, bersatu hati, dan bergotong royong. Demikianlah kita bersatu.
Tim Hexin kita adalah teladan dan tim Heqi kita membina keharmonisan. Selain membina keharmonisan dalam tim, kita juga menunjukkannya ke luar. Semua orang saling mengasihi, inilah cara terbaik untuk menunjukkan cinta kasih. Kita hendaknya menunjukkan bahwa organisasi kita sangat harmonis dan semua orang saling mengasihi. Semua orang mengasihi satu sama lain, bukankah ini yang terbaik dan terindah di dunia ini? Jika semua orang bisa demikian, setiap hari akan terasa harmonis.
Akan tetapi, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Orang yang kaya materi diliputi noda batin dan orang yang kekurangan materi mengalami kesulitan hidup. Setelah bergabung dengan Tzu Chi serta berpartisipasi dalam survei bencana atau survei kasus, kita melihat bahwa kehidupan sungguh penuh dengan penderitaan. Kehidupan kita sudah termasuk sangat nyaman. Kita hendaknya berpuas diri. Jadi, kita hendaknya bersyukur dan bersumbangsih. Dengan demikian, keluarga kita akan harmonis.
Kita hendaknya mewariskan semangat Tzu Chi kepada generasi penerus dan menginspirasi putra dan menantu perempuan kita untuk bergabung dengan Tzu Chi. Putri relawan ini dan menantu laki-laki relawan itu adalah relawan Tzu Chi. Jadi, sekeluarga adalah relawan Tzu Chi. Sungguh, saya sangat bersyukur. Bagi yang hadir di sini sekarang, jika saat ini kalian berpikir bahwa seluruh anggota keluarga kalian adalah relawan Tzu Chi, berarti keluarga kalian membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Saya sungguh sangat bersyukur.
Bodhisatwa sekalian, berhubung telah memasuki jalan ini, kalian harus menjalankan praktik nyata. Jalan ini adalah jalan yang ditunjukkan oleh Sutra dan harus kita praktikkan. Kita memiliki Sutra. Sutra adalah Dharma. Kita memiliki Dharma untuk membuka jalan ini. Dalam hidup ini, orang-orang sering kali berjalan menyimpang. Jika memiliki Jalan Bodhisatwa, kita selamanya tidak akan tersesat. Jadi, mari kita lebih bersungguh hati.
Tekun menggarap ladang berkah dan mengembangkan kebijaksanaan
Menjalin jodoh baik dengan hati dan pikiran yang sehat
Bekerja sama dengan harmonis di Jalan Bodhisatwa
Mewariskan semangat untuk mempraktikkan Dharma dan membentangkan jalan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 03 November 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 05 November 2024