Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Enam Paramita dan Menjalin Jodoh Baik


“Saya telah menjadi saksi dari seorang guru yang membimbing setiap orang untuk melenyapkan penderitaan dan berjalan di arah yang benar. Master terus mewujudkan banyak ‘kota jelmaan’. Berkat bimbingan Master, kami merasa sangat yakin dan percaya diri untuk mengemban tanggung jawab dengan tekun dan bersemangat, meneladan welas asih Master, dan meneladan kegigihan Master. Jadi, apa pun rasa sakit yang kami hadapi, kami menganggapnya sebagai kota jelmaan. Selamanya, tidak ada hidup dan mati karena kita akan terus ada dari kehidupan ke kehidupan dan akan terus bertemu. Saya berikrar untuk terus menginspirasi orang lain dengan segenap kekuatan saya. Saya akan terus menginspirasi orang satu demi satu,”
kata Zheng Qiu-qin relawan Tzu Chi.

Bodhisatwa sekalian, kita telah memasuki pintu Buddha dan telah mempelajari ajaran Buddha. Ajaran Buddha tidak akan ada habisnya dan harus kita pelajari dari kehidupan ke kehidupan. Belakangan ini, semuanya terus membicarakan tentang pementasan adaptasi Sutra. Saya turut gembira bagi kalian semua dan saya mendoakan kalian.

Saya juga merasa bahwa kehidupan ini sangat bernilai. Kita harus tahu bahwa dalam pementasan adaptasi Sutra, Sutra Makna Tanpa Batas adalah inti sari dari Sutra Teratai. Pementasan Adaptasi Musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas telah melalui proses yang panjang hingga dapat menampilkan inti sari dari ajaran yang tanpa batas. Meski kalian telah berpartisipasi dalam pementasan selama 3 jam, sesungguhnya itu hanyalah sebagian kecil saja. Dari sini, kita dapat melihat inti sari dari Dharma yang bagaikan sumsum.

Sutra Makna Tanpa Batas hendaknya kalian pelajari dengan sepenuh hati. Untuk menyelami Sutra, jika kalian hanya melantunkannya saja, kalian mungkin akan cepat melupakannya setelah selesai. Namun, lewat pementasan kali ini, kalian berlatih terus-menerus dan memahami setiap kalimat. Dengan demikian, Dharma akan menyerap ke dalam hati dan kalian dapat menghafalnya.


Saya sangat berterima kasih kepada Ci Yue karena telah menginspirasi banyak orang untuk turut dalam pementasan adaptasi Sutra. Dia adalah orang yang sangat tegas. Sekarang, dia sudah lebih ramah kepada semua orang. Saya berkata padanya, "Nama Dharma-mu ialah Yue yang artinya sukacita." Jadi, saat ini kepribadiannya sudah sangat baik. Saya sangat kagum terhadapnya karena dia menggunakan metode benar dalam menginspirasi sehingga banyak orang tergerak dan bersedia berpartisipasi.

Saya tahu bahwa latihan pementasan membutuhkan usaha keras. Ini disebut dengan Dharma telah merasuk ke tulang, menjadi bagian dari tubuh kita, dan akan masuk hingga ke pikiran. Saya selalu merasa bahwa meski Tzu Chi telah menyalurkan bantuan hingga ke lebih dari 100 negara dan kekuatan cinta kasih Bodhisatwa telah melakukan banyak hal bagi dunia, sayangnya semua orang menjadi terlalu sibuk.

Kita memiliki Da Ai TV. Kalian dapat menyaksikannya setiap hari, baik siaran berita maupun sejarah Tzu Chi. Jika semuanya menonton dengan sepenuh hati, kita akan belajar banyak sejarah sejak 2.500 tahun yang lalu hingga kini. Dengan menghubungkan masa lalu dan masa kini, kita dapat membayangkan pada 2.500 tahun yang lalu, bagaimana keadaan dunia? Bagaimana hubungan manusia dengan alam? Jika kita menghubungkan sejarah dengan hari ini, hal-hal yang akan kita ketahui sangat berlimpah.


Saya selalu merasa bahwa terlahir di era saat ini, hidup saya sangat bernilai. Saya dapat menyebarkan ajaran Buddha melalui teknologi saat ini dengan banyaknya alat yang dapat digunakan. Ketika kita menyalakan jaringan internet, seluruh dunia dapat mendengarkan tentang keberadaan Tzu Chi di Taiwan dan bagaimana insan Tzu Chi mengubah diri setelah mengenal ajaran Buddha. Banyak orang yang membagikan pengalamannya tentang mengubah diri. Ini semua adalah kitab. Hendaknya kalian semua sepenuh hati dan menginventarisasi sejarah kehidupan kalian. Ke mana pun saya pergi, saya akan mengatakan hal ini.

Sebelum menerima ajaran Buddha dan bergabung dengan Tzu Chi, kita adalah makhluk awam yang selalu bersikap perhitungan. Saat ini, kita telah bergabung dengan Tzu Chi dan mengenal ajaran Buddha sehingga kita harus mempraktikkan kebajikan di dunia. Sesungguhnya, apakah hidup kita telah berubah? Bagaimana hubungan kita dengan orang lain? Apakah kita mampu mengubah noda batin menjadi Bodh atau kesadarani?

Dahulu, mungkin Anda dan dia adalah lawan dalam konflik; saat ini, mungkin dia adalah orang yang ingin Anda bimbing. Orangnya tetap sama, yang berbeda ialah perasaannya. Saat meributkan sesuatu, kita akan sangat perhitungan dan tidak ingin orang lain mendapat keuntungan. Kita selalu mengatakan, "Saya benar dan Anda salah." Inilah kehidupan kita di masa lalu.

Saat ini, kita perlu mempelajari Enam Paramita. Dalam Enam Paramita, kesabaran adalah hal yang sangat penting. Jadi, kita bukan hanya mengalah, melainkan juga menjadikannya sebagai sasaran yang akan kita bimbing. Hendaknya kita menjalin jodoh baik secara luas. Dalam melatih diri, Bodhisatwa harus menjalin jodoh dengan semua makhluk. Setelah menerima ajaran Buddha, kita harus terus melatih diri kita.


Saat ini, kita harus membimbing semua makhluk dan menjalin jodoh baik sehingga kita juga dapat membimbing semua makhluk di masa depan. Kita semua adalah orang-orang yang telah dibimbing dan telah terinspirasi. Hendaknya kita membimbing dan menginspirasi mereka yang belum menerima Dharma.

Bodhisatwa sekalian, hendaknya semua sepenuh hati, tekun, dan bersemangat. Tidak dapat dihindari bahwa dalam hubungan antarmanusia, setiap orang memiliki jalinan jodoh yang berbeda-beda. Namun, dalam melatih diri, kita harus menjalin jodoh baik dengan orang lain. Tidak peduli jalinan jodohnya seperti apa, ketika kita telah memahami ajaran Buddha dan telah bertekad untuk masuk pintu Buddha, kita harus sering mengingatkan diri sendiri bahwa masuk ke dalam pintu Buddha berarti kita harus membimbing semua makhluk. Jika tidak, kita tidak dapat disebut sedang melatih diri.

Jika kita tidak menapaki Jalan Bodhisatwa, kita tidak dapat membimbing makhluk lain. Untuk dapat membimbing semua makhluk, kita harus menyelami ajaran Buddha dan menyerapnya ke dalam hati. Dengan demikian, barulah kita dapat membimbing semua makhluk. Untuk membimbing semua makhluk, kita perlu melatih kesabaran. 

Inti sari Dharma mengandung makna tanpa batas
Melantunkan dan menyerap Dharma demi membawa manfaat bagi semua makhluk
Mempraktikkan Enam Paramita dan mentransformasi noda batin
Bodhisatwa melatih kesabaran dan menjalin jodoh baik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 29 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 31 Desember 2023
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -