Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Kebajikan dan Menghimpun Berkah demi Meredam Bencana
Saya ingin memberi tahu semuanya bahwa dengan adanya jalinan jodoh dan berkah, kita dapat sama-sama bersumbangsih bagi dunia. Orang yang baik akan membuat orang lain merasa bahwa kehidupan ini damai dan masyarakat aman. Kita harus memahami bahwa kita adalah makhluk awam yang tidak dapat terhindar dari noda batin. Tanpa adanya jalinan jodoh baik yang mengarahkan kita, satu langkah yang salah akan membawa dunia ke dalam kekacauan.
Hal terpenting ialah kita memerlukan adanya jalinan jodoh yang dapat segera membawa kita kembali ke arah yang benar. Apa pun kesalahan kita, selama kita memiliki jalinan jodoh yang baik, genggamlah jalinan jodoh ini agar kita memiliki kekuatan untuk kembali ke arah yang benar. Ini disebut dengan berkah.
“Setelah tahun 2015, saya mengakhiri bisnis saya di Tiongkok Daratan dan kembali ke Taiwan. Kemudian, Kakak Zeng-xie mengajak saya untuk melakukan daur ulang. Saat berbincang-bincang, dia membicarakan tentang kondisi bisnis saya. Saya berkata bahwa permasalahan utamanya ialah mengenai karyawan. Dia kemudian memperkenalkan Kakak Zhi-wei dan memberi tahu bahwa Kakak Zhi-wei telah berubah dari kesesatan. Saya langsung menyetujuinya. Selama dia berada dalam lingkungan Tzu Chi, paling tidak nilainya sudah lumayan. Saya berkata selama dia memiliki tekad, tidak akan jadi masalah,” kata Wu Bo-hong relawan pelestarian lingkungan.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Wu Bo-hong karena bersedia menerima mantan narapidana untuk bekerja di perusahaannya. Beliau telah memberikan kesempatan bagi saya dan Kakak Chen Qiu-xian untuk memulai kembali kehidupan yang stabil. Terlebih lagi, beliau mendukung kami 100 persen untuk berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi sehingga kami tidak pergi dengan kekhawatiran,” kata Yang Zhi-wei relawan Tzu Chi.
Kita harus percaya bahwa di dunia ini, semua orang pada hakikatnya memiliki hakikat kebuddhaan. Sebagai makhluk awam, sulit bagi kita untuk menghindari kesalahan. Namun, dari kehidupan ke kehidupan, entah berapa banyak pula berkah yang telah kita pupuk sehingga kita dapat memiliki jalinan jodoh yang baik sehingga ketika bertemu satu sama lain, kita dapat merasa sukacita dan menghimpun kekuatan atas dasar cinta kasih.
Di masa lalu, mungkin kita pernah memiliki jalinan jodoh buruk yang menarik kita ke dalam kesesatan sehingga kita mengikuti jalan yang sesat itu. Dalam kehidupan saat ini, jalinan jodoh buruk itu bisa saja datang kembali dan kita kembali mengikutinya. Begitulah makhluk awam yang terombang-ambing dalam lautan penderitaan.
Dalam kehidupan saat ini, ktia telah memiliki jalinan jodoh yang baik, yaitu dapat bergabung dengan Tzu Chi. Kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi sangat berlimpah. Lihatlah, semua yang duduk di sini adalah insan Tzu Chi. Semuanya memiliki hati, ikrar, dan perilaku yang baik. Bukankah begitu? Jadi, saat ini, kita berkumpul dengan orang-orang berkebajikan unggul di satu tempat yang sama. Berkat jalinan jodoh, kita dapat mendengarkan Sutra dan Sutra menunjukkan jalan untuk kita lalui. Hendaknya kita berjalan bersama di jalan kebajikan ini. Kita semua telah memulai untuk berjalan di jalan ini. Namun, kita masih makhluk awam.
Meski telah berjalan ke arah yang benar, kita tetap harus membentangkan jalan dengan baik. Jika tidak, meski arahnya sudah benar, jalannya tetap bergelombang. Jadi, hendaknya sambil berjalan, kita sambil membentangkan jalan agar jalan tersebut aman untuk dilalui dan orang-orang di belakang kita dapat berjalan tanpa hambatan di jalan yang lurus, rata, dan luas. Inilah tekad Bodhisatwa.
Bodhisatwa yang baru bertekad hendaknya berjalan bersama dengan Bodhisatwa yang telah membangun tekad sejak lama. Begitulah mereka yang telah berpengalaman akan terus membangkitkan kekuatan cinta kasih untuk membimbing dan menginspirasi orang lain.
Saya sering mendengar relawan berkata, "Master, mereka adalah anak ayam saya yang baru menetas." Ketika sebutir telur keluar, ia membutuhkan eraman dari induknya agar tetap hangat. Dengan suhu dan waktu yang tepat, anak ayam di dalam telur itu akan memecahkan cangkangnya. Ketika cangkangnya pecah, anak ayam akan keluar dengan sendirinya. Anak ayam ini kemudian akan mengerahkan kekuatannya untuk berjalan. Sekumpulan telur akan menjadi sekumpulan anak ayam. Anak ayam akan tumbuh menjadi induk ayam dan kembali bertelur. Begitulah cara ayam terus memunculkan generasi-generasi yang baru. Begitu pula dengan pohon dan benih.
Setelah benih ditanam di dalam tanah, tanah akan mulai merekah dan tunas pohon akan tumbuh. Ketika tunas pohon telah tumbuh, secara perlahan ia akan menjadi pohon besar yang berbunga dan menghasilkan buah. Ketika buahnya dikupas, akan ada biji di dalamnya. Intinya, segala sesuatu di dunia memiliki daya hidup.
Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia, semuanya adalah makhluk hidup yang dapat berkembang biak. Dengan adanya sebab dan kondisi, semuanya akan terus menghasilkan generasi yang baru. Kita memiliki berbagai macam jalinan jodoh yang memungkinkan kita untuk saling mendampingi. Sebagai contoh, Tzu Chi telah berjalan selama 50 tahun lebih. Dengan jalinan jodoh yang berbeda-beda, kita menggunakan metode yang berbeda pula untuk membimbing orang lain. Intinya, ini semua ialah tentang mengembangkan kebajikan dan menciptakan karma baik.
Berbuat baik disebut juga menciptakan karma baik. Karma berarti perbuatan. Di dunia ini, ada perbuatan baik dan ada pula perbuatan buruk. Ketika manusia berbuat jahat dan kekuatan karma buruk ini terakumulasi, bencana alam dan bencana akibat ulah manusia tidak akan dapat dihindari. Ketika kekuatan baik terhimpun, akan tercipta energi berkah. Dengan begitu, secara alami bencana besar akan dapat diredam. Energi berkah ini akan meredam energi karma buruk sehingga akibatnya tidak terlalu parah. Untuk itu, hendaknya kita terus menghimpun kebajikan.
Melenyapkan kegelapan batin dan menyadari hakikat diri
Memanfaatkan jalinan jodoh untuk membimbing orang lain
Mempraktikkan kebajikan dan menghimpun berkah demi meredam bencana
Membuka dan membentangkan jalan menuju Bodhi
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Maret 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 07 Maret 2024