Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Kebajikan dan Menghimpun Berkah
Melihat bencana yang terjadi di seluruh dunia, kita harus lebih bersungguh hati, lebih memperhatikan satu sama lain, dan saling mengingatkan untuk mawas diri dan berhati tulus. Saya juga setiap hari berkata bahwa kita harus mawas diri, berhati tulus, dan menjaga pikiran dengan baik. Semakin banyak berkah yang diciptakan, maka bencana akan semakin berkurang. Bukankah orang-orang zaman dahulu juga berkata bahwa satu kebajikan dapat menghalau ribuan bencana? Kita hendaknya berbuat baik setiap hari. Sedikit orang saja tidaklah cukup, kita harus mengajak lebih banyak orang.
Kini, ketidakselarasan empat unsur alam terjadi di seluruh dunia. Karena itu, semua orang di dunia ini hendaknya saling menyemangati dan membimbing menuju jalan kebajikan serta saling menginspirasi untuk menciptakan berkah bagi dunia. Dengan demikian, niat baik ini akan menjangkau para Buddha. Bukankah kita juga berdoa setiap hari? Berdoa berarti memohon berkah. Demi bumi tempat tinggal kita dan semua orang di seluruh dunia, kita harus berdoa dengan tulus. Selain berdoa, kita juga harus bertindak secara nyata. Kita harus menciptakan berkah bagi masyarakat dengan bersumbangsih secara langsung.
Orang yang memiliki uang bisa bersumbangsih dengan uang dan orang yang memiliki tenaga bisa bersumbangsih dengan tenaga serta mencurahkan perhatian dengan cinta kasih. Jika bisa demikian, maka masyarakat dapat hidup harmonis dan saling menyemangati untuk menunaikan kewajiban masing-masing, menghargai berkah, dan menciptakan berkah. Jika kita bisa menerapkan konsep seperti ini, maka orang-orang di sekeliling kita juga akan terinspirasi. Jika semua orang di sekeliling kita memiliki kesatuan hati dengan kita, bukankah seluruh dunia akan harmonis?
Selama kita tidak melanggar prinsip kebenaran, maka dunia akan harmonis. Kini empat unsur alam tidak selaras karena ketidakharmonisan. Ketidakselarasan unsur tanah, api, air, dan angin dapat menimbulkan bencana alam. Singkat kata, segalanya bergantung pada manusia. Menyucikan hati manusia merupakan resep terbaik untuk menyelamatkan dunia.
Kita juga melihat Filipina dilanda bencana besar pada tahun 2013. Saat itu, pemerintah setempat mengumumkan bahwa akan meninggalkan wilayah tertentu. Namun, insan Tzu Chi terjun ke lokasi bencana dengan kekuatan cinta kasih tanpa pamrih untuk memulihkan wilayah-wilayah itu. Kini, kehidupan warga setempat bahkan lebih baik daripada sebelumnya. Di Tacloban, Palo, dan Ormoc di Provinsi Leyte, kita mendirikan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.
Banyak orang yang telah merasakan cinta kasih insan Tzu Chi sehingga bisa hidup harmonis. Inilah nilai kehidupan. Banyak orang yang sangat perhitungan, tetapi saat ketidakkekalan datang, apa yang bisa mereka pertahankan? Di rumah sakit kita, para staf medis sudah sering melihat orang yang terserang penyakit tanpa bisa diprediksi. Jika tidak segera ditangani, maka konsekuensinya sungguh tak terbayang.
Contohnya seorang bapak di RS Tzu Chi Yuli yang terlihat baik-baik saja, tetapi tiba-tiba jatuh pingsan. Bapak itu juga tidak tahu penyebabnya. Staf medis kita segera memberikan pertolongan pertama dan mendapati bahwa jantungnya bermasalah. Karena itu, bapak itu segera diantarkan dengan ambulans ke RS Tzu Chi Hualien untuk menjalani operasi. Sebulan kemudian, saat kembali ke RS Tzu Chi Yuli, bapak itu sudah sangat sehat. Pemasangan beberapa ring dijantungnya telah memulihkan kesehatannya. Sungguh, misi para tenaga medis adalah menyelamatkan nyawa pasien. Jika bapak itu tidak segera ditangani dan otaknya kekurangan oksigen terlalu lama, maka meski masalah jantungnya bisa ditangani, otaknya juga akan mengalami kerusakan. Hidup seseorang bisa berakhir dalam sebuah tarikan atau embusan napas.
Melihat RS Tzu Chi Yuli kekurangan dokter, dr. Lin yang masih muda bersedia untuk mendedikasikan diri di sana dengan penuh cinta kasih. Dia merupakan dokter ortopedi. Sebelumnya, dia memberi pelayanan di RS Tzu Chi Hualien. Di RS Tzu Chi Hualien, dr. Yu Zai-jiu yang merupakan mentornya selalu mengajarinya bagaimana menangani dan memperhatikan pasien.
dr. Yu Zai-jiu hanya memberinya satu kalimat, “Kamu harus setiap hari memikirkan apakah kamu sudah menjadi dokter yang baik di RS Tzu Chi.” Dengan begitu, dia tidak akan bermalas-malasan dan tidak akan melupakan tekad awalnya saat mengenakan jubah putih ini meski sudah lama menjadi dokter. Dengan begitu, dia baru bisa menjadi dokter yang baik.
Dia menjadikan perkataan mentornya sebagai motonya. Dia memilih untuk pergi ke RS Tzu Chi Yuli. Berhubung RS Tzu Chi Yuli berada di pedesaan dan tidak ada dokter yang bersedia pergi ke sana, maka dia pergi ke sana untuk melindungi kesehatan warga setempat.
dr. Lin Zhi-ying Kepala departemen medis RS Tzu Chi Yuli mengungkapkan. “Dahulu, saya berpikir bahwa di Taipei dan wilayah perkotaan lainnya, fasilitas dan tenaga medis sudah sangat memadai dan canggih. Untuk berobat, pasien tidak akan kesulitan untuk mencari dokter dan rumah sakit. untuk mencari dokter dan rumah sakit. Namun, di Hualien, Yuli, dan Guanshan, ini masih merupakan masalah besar. Setelah datang ke sini, saya baru tahu bahwa ada banyak pasien di Yuli yang harus pergi ke Hualien untuk diopname karena di sini tak ada dokter spesialis tertentu. Pasien bukan hanya pergi ke Hualien seorang diri, tetapi juga harus membawa anggota keluarga yang harus mereka rawat, seperti anak-anak. Seorang nenek yang diopname bahkan membawa serta cucunya di kamar pasien karena harus merawatnya.”
Saya juga berterima kasih kepada istri dr. Lin yang bersedia pindah ke Yuli. Ini telah menstabilkan keluarga mereka dan karier dr. Lin di dunia medis. Mereka sungguh mengagumkan. Kekuatan cinta kasih dr. Lin didasari ketulusan. Inilah cinta kasih yang tulus. Dia meyakini dan mempraktikkan semua yang diajarkan oleh mentornya. Mentornya mewariskan keterampilan medis padanya dan mengajarinya bahwa sejak mengenakan jubah putih, dia harus mengasihi dan melindungi pasien serta memperhatikan kondisi kehidupan mereka. Dia menyerap semua ajaran mentornya. Inilah moralitas tenaga medis. Seorang dokter harus memiliki moralitas seperti ini. Singkat kata, cinta kasih yang tulus sangatlah penting. Dunia ini begitu luas, tetapi pikiran manusia dapat mendukung segalanya. Menciptakan dunia yang harmonis, aman, dan tenteram, inilah yang harus kita usahakan.
Berdoa dan mempraktikkan kebajikan
Memulihkan wilayah yang akan ditinggalkan dan mengubah bencana menjadi berkah
Menyelamatkan nyawa harus segera dilakukan
Melindungi kesehatan warga di wilayah terpencil dan merawat pasien bagai keluarga sendiri
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 02 Agustus 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 04 Agustus 2016