Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Kebajikan setelah Mendengar dan Menyerap Dharma ke Dalam Hati


Lihatlah, begitu banyak bencana yang terjadi di dunia. Mengapa ini bisa terjadi? Bencana terjadi akibat ulah manusia. Sebagian besar manusia tidak menyadari kesalahannya. Di tengah ketidaksadaran dan ketidaktahuan ini, orang-orang terus mengakumulasi karma baik dan buruk.

Dalam hukum karma, baik dan buruk memiliki perbedaan yang sangat jelas. Perbuatan baik menciptakan berkah. Perbuatan jahat mendatangkan bencana. Jadi, berkah atau bencana akan datang sesuai dengan perbuatan kita. Bisakah seseorang hanya melakukan perbuatan baik? Sangat sulit. Adakah orang yang hanya melakukan perbuatan jahat? Belum tentu.

Kehidupan manusia dipenuhi dengan kegelapan batin. Namun, manusia pada hakikatnya adalah baik. Kita harus memahami prinsip kebenaran ini dengan jelas. Perilaku jahat akan mendatangkan banyak bencana. Sebaliknya, perilaku baik akan mewujudkan ketenteraman dan membuat iklim bersahabat sehingga hasil pangan pun berlimpah. Inilah dunia yang penuh berkah. Namun, sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka dipenuhi berkah. Semua bergantung pada pikiran kita.

Banyak orang tidak menyadari bahwa hidup damai dan tenteram merupakan suatu berkah. Oleh karena itu, mereka tidak tahu bersyukur. Ketika kita tidak memiliki rasa syukur, maka selamanya kita tidak akan merasa puas. Berhubung diselimuti kegelapan batin, kita terus mengakumulasi karma buruk.


Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa kekuatan karma buruk telah melebihi karma baik. Kita harus mengimbau semua orang untuk mempraktikkan kebajikan dan membangkitkan cinta kasih. Saya akan terus menyerukan hal ini. Ketika seseorang menyerap Dharma ke dalam hati dan membangkitkan cinta kasih, dia akan segera menggenggam jalinan jodoh untuk menabur benih kebajikan. Sebutir benih akan bertumbuh menjadi tak terhingga.

Kini, Bumi yang sangat luas ini memerlukan setiap orang untuk menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya. Dengan demikian, kita dapat menjadi teladan dan menginspirasi banyak orang. Kita membangkitkan cinta kasih orang-orang tanpa memandang perbedaan agama. Kita harus yakin bahwa setiap agama berlandaskan kebajikan. Setiap agama mengajarkan kebajikan dan cinta kasih. Tujuan semua agama adalah menginspirasi semua orang untuk mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih. Kemurahan hati, cinta kasih agung, dan belas kasih, semuanya tidak lepas dari cinta kasih.

Sebagai umat Buddha, kita harus memiliki kasih sayang tak berujung dan cinta kasih tak terbatas. Kita harus yakin bahwa di berbagai kehidupan lampau, kita telah menabur benih-benih cinta kasih dan setiap butir benih itu akan bertumbuh menjadi sebatang pohon besar.

Hendaklah kita merawat setiap batang pohon dengan baik dari kehidupan ke kehidupan hingga pohon-pohon itu membentuk hutan. Rawatlah benih yang kita tabur dengan sepenuh hati. Ketika waktunya tiba, benih itu akan bertunas dan bertumbuh. Sama halnya dengan kehidupan kita. Kita juga harus menjaga benih cinta kasih di dalam hati agar tidak ada kemelekatan dan penyesalan dalam hidup kita.


Setiap hari, kita harus menuju arah yang benar dan tidak menyimpang. Kita harus menggenggam waktu dan jalinan jodoh untuk melakukan yang harus dilakukan dan mengatakan yang harus dikatakan. Waspadalah dalam bertindak. Arah kita tidak boleh menyimpang dan setiap langkah kita harus sangat mantap agar orang-orang yang melihat perbuatan kita dapat membangkitkan sukacita, meneladan kita, dan mengikuti langkah kita. Dengan demikian, kita tidak akan merasa sendirian dalam menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya yakin akan ada banyak orang yang mengikuti langkah kita.

Lihatlah, kemiskinan, penderitaan, dan kelaparan yang terjadi di beberapa negara saat ini makin memburuk. Mereka semua hidup di atas bumi yang sama dan di era yang sama dengan kita. Saya sering mengatakan bahwa saya berharap semua orang dapat menyerap ajaran saya dan bersungguh hati mempraktikkannya.

Kita harus menjaga hati dan pikiran kita serta bertekad membantu orang yang membutuhkan. Meskipun tidak dapat menjangkau mereka untuk bersumbangsih secara langsung, tetapi kita dapat menyumbangkan materi di sini. Jadi, bantuan yang kita berikan akan disampaikan oleh orang-orang yang dapat terjun secara langsung.


Asalkan kita bertekad untuk bersumbangsih, pasti akan ada orang yang dapat terjun dan membantu mereka secara langsung. Kita harus memiliki keyakinan dan kekuatan ikrar. Jadi, kita harus mengimbau orang-orang untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Yang lebih penting ialah kita harus menggalakkan vegetarisme.

Kita harus bertekad untuk mempraktikkan segala kebajikan dan menjauhi segala kejahatan. Cara paling sederhana untuk bertekad ialah saat makan. Saat akan memakan semangkuk nasi, kita harus bertekad untuk berbuat baik, menjaga tubuh dan pikiran kita, dan menjauhi segala kejahatan. Dengan menjaga tubuh kita ini, kita telah mengembangkan nilai kehidupan kita.

Bodhisatwa sekalian, semoga kalian mendengarkan apa yang saya katakan. Prinsip kebenaran sangatlah mendalam dan sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata sederhana. Jadi, saya berharap semua orang dapat senantiasa mendengar dan menyerap Dharma ke dalam hati.

Kegelapan batin mendatangkan bencana
Tahu berpuas diri, bersyukur, serta memupuk berkah dan pahala
Menabur benih kebajikan dengan kasih sayang tak berujung dan cinta kasih tak terbatas
Bervegetaris memutuskan rantai kejahatan serta memurnikan tubuh dan pikiran

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Juni 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 18 Juni 2022
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -