Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Sutra dan Membentangkan Jalan Kebenaran


Saya melihat ketulusan hati kita semua pada saat ini. Kita bagai menghadiri persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar. Semua orang menyatukan hati dan menyerap Dharma ke dalam hati dengan tulus. Saya sangat bersyukur dari lubuk hati terdalam. Saya sungguh bersyukur karena semua orang mengingat Dharma di dalam hati. Inilah satu tujuan besar kita dan kita telah berhasil mencapainya dengan tulus. Buddha datang ke dunia dengan satu tujuan mulia, yaitu mengajarkan Jalan Bodhisatwa.

Saya melihat saat sedang membagikan bantuan, para relawan Taiwan dan luar negeri membungkukkan badan dan beranjali sambil berterima kasih kepada para penerima bantuan. Demikianlah prinsip insan Tzu Chi. Para relawan Tzu Chi senantiasa memberikan perhatian serta menunjukkan sikap penuh hormat dan cinta kasih.  

Setiap hari, saya selalu menonton berita dari seluruh dunia dan berita tentang Tzu Chi. Saya sangat berterima kasih kepada Da Ai TV. Dengan adanya Da Ai TV, semua orang dapat melihat kejadian di seluruh dunia. Tidak hanya mengenalkan Tzu Chi, Da Ai TV juga membuka wawasan semua orang, menyucikan hati dan pikiran, serta membuat orang-orang memahami bahwa kita harus bersumbangsih di dunia dengan cinta kasih, melindungi Bumi, dan saling bersyukur.


Sekarang, lebih dari 20 relawan dari Malaysia dan Singapura berada di Nepal untuk membantu penduduk setempat dan mengajari anak-anak tata cara makan. Saya juga melihat anak-anak di sekolah tidak menggunakan mangkuk saat makan, melainkan menggunakan daun dan tangan mereka. Saya sangat berterima kasih kepada para relawan yang telah mewakili kita untuk membantu mereka. Dengan ketulusan hati dan semangat mengemban misi, mereka terjun langsung ke Nepal dan bersumbangsih dengan cinta kasih.

Ketika membagikan bantuan, para relawan akan membungkukkan badan dan beranjali sambil berterima kasih kepada para penerima bantuan karena berkat merekalah, kita memiliki kesempatan untuk memberikan bantuan. Bukankah ada sebuah pepatah mengatakan bahwa membantu orang lain adalah landasan kebahagiaan? Ketika membantu orang lain, kita akan merasa sukacita.

Setiap kali melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia bersumbangsih, saya sungguh bersyukur. Berhubung saya tidak bisa menjangkau orang-orang yang memerlukan bantuan secara langsung, maka para relawan mewakili saya untuk melakukan perjalanan jauh, membawa barang bantuan yang berat, dan memberi penghiburan dengan penuh cinta kasih. Relawan di setiap negara dan wilayah melakukan hal yang sama. Yang terpenting ialah ke mana pun mereka pergi, mereka selalu memberikan contoh yang baik agar dapat menginspirasi orang-orang bergabung dalam Tzu Chi.


Para relawan Malaysia dan Singapura berbagi cerita dengan saya bahwa ketika mereka memasuki Kuil Maya Dewi serta membawa rupang Buddha dan foto saya ke sana, mereka sangat terharu karena merasa bahwa saya seperti mendampingi mereka ke Nepal. Semua orang sangat emosional. Saya juga sangat emosional hingga mata saya berkaca-kaca. Saya sungguh terharu. Saya bagaikan pergi bersama mereka ke Lumbini, Nepal. Saya sungguh berterima kasih.

Saya sering mendengar insan Tzu Chi mengucapkan terima kasih terhadap satu sama lain. Ketika menjalankan kegiatan bersama, mereka selalu bertutur kata baik dan menjaga tata krama. Mereka melakukan hal yang sangat sederhana, tetapi sangat menyentuh. Di dalam hati, mereka telah mengingat prinsip-prinsip yang sederhana, tetapi menyentuh ini. Saya sering mengatakan bahwa sebutir benih dapat tumbuh menjadi tidak terhingga. Kita harus menerima Dharma dengan tulus dan menyerapnya ke dalam hati serta berbagi tentang asal mula Tzu Chi dan Dharma dengan orang-orang. Ini semua adalah bagian dari sejarah.

Zaman Buddha sudah berlalu sangat lama dan kita hidup di zaman sekarang. Jadi, meski zaman Buddha telah berlalu lebih dari 2.500 tahun, kita tetap bisa menghubungkannya dengan zaman sekarang. Dalam Sutra Teratai dijelaskan bahwa sebersit pikiran dapat membangkitkan kekuatan batin. Semua makhluk di dunia memiliki kekuatan batin. Bagi saya, ini berarti kita semua memiliki semangat dan kekuatan untuk memahami dan menyatu dengan prinsip kebenaran dalam hidup.


Para relawan dari Malaysia dan Singapura sangat bersungguh hati dan berdedikasi. Meski tinggal di tempat yang jauh dari saya dan hanya mendengar bahwa saya berharap dapat mengubah Nepal menjadi lebih baik, mereka langsung terjun ke sana. Mereka juga membawa foto saya dan mengenalkan Tzu Chi kepada warga Nepal.

Saya merasa bahwa kehidupan saya sekarang sungguh bernilai. Saya sangat tersentuh dan bersyukur. Saya bersyukur semua orang telah menggantikan saya untuk membentangkan jalan dengan cinta kasih. Jalan ini benar-benar telah terbentang ke seluruh dunia.   

Menghadiri persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar dengan tulus
Bersyukur, menghormati, dan menghargai satu sama lain
Menyatu dengan ajaran Buddha dan memahami tekad Guru
Mempraktikkan Sutra dan membentangkan jalan kebenaran 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 17 Desember 2022
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -