Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Sutra dan Membuka Jalan

Kalian harus tahu bahwa di atas bumi ini, karma kolektif semua makhluk telah membuat iklim menjadi ekstrem. Unsur tanah, air, api, dan angin tidak lagi selaras. Manusia sungguh sangat kecil. Apa yang terus kita perhitungkan? Kita harus menggenggam waktu saat ini. Jadi, saya memberi tahu kalian semua bahwa kita tak perlu menghitung panjangnya usia. Jika ingin menghitung, hitunglah panjangnya jiwa kebijaksanaan. "Simpanlah" 50 tahun usia kita di dalam "bank usia" agar kita bisa lebih bersemangat untuk memulai kembali sumbangsih setelah usia 50 tahun demi menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.

Misi Tzu Chi di masa lalu telah kita wujudkan dengan susah payah. Kita telah menjalankannya selama 50-an tahun. Kini kita harus mulai mendengar Dharma. Sejak Tzu Chi berusia 40 tahun, saat empat badan misi sudah terwujud, saya mulai menitik beratkan pada Dharma. Dahulu, kita berbuat demi semua makhluk. Pada usia Tzu Chi yang ke-40 tahun, Empat Misi Tzu Chi telah terwujud semuanya. Saya mulai lebih banyak membabarkan Dharma kepada semua orang agar semua orang mengenal, mengetahui, dan memahami Dharma. Hingga kini, semua orang bersemangat mendengarkan Dharma.

Kita dapat membandingkan Dharma yang dipelajari dengan segala yang pernah kita lakukan.Ternyata, semua sesuai dengan isi Sutra. Segala yang saya jalankan sejak puluhan tahun lalu sama dengan membentangkan jalan sesuai Sutra agar semua orang bisa menapakinya. Jika ditilik kembali, itulah Jalan Bodhisatwa. Sutra adalah jalan yang kita praktikkan dan jalankan sesuai tekad awal. Saat saya bersusah payah ingin membangun rumah sakit, kalian membantu saya agar rumah sakit dapat berdiri dan menolong orang. Para relawan senior sungguh tak rela mengibaskan baju mereka saat terkena pasir. Mereka baru akan mengibaskannya di dekat tumpukan pasir karena mereka menghargai setiap butir pasir untuk membantu pembangungan rumah sakit kita.


Perjalanan ini menggambarkan pepatah" sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit". Dalam perjalanan ini, insan Tzu Chi menghargai setiap genggam pasir dan setiap batang paku demi membangun rumah sakit. Itulah yang dijalankan pada masa itu. Jadi, harap kita semua bisa kembali mengenang semua perjalanan itu. Ini sama dengan membangunkan kembali ingatan di dalam kesadaran kedelapan kita. Jika tidak, ia akan terus tertidur. Kita akan terus merasa tua. Kita tidak tua karena dunia Bodhisatwa adalah dunia dengan usia tanpa batas. Kita selamanya berjalan di Jalan Bodhisatwa. Jadi, Sutra adalah jalan; jalan harus dipraktikkan. Kita telah menapaki Jalan Bodhisatwa ini. Kini kita mengingatnya kembali.

Sarana untuk Empat Misi Tzu Chi telah rampung. Contohnya, Da Ai TV. Da Ai TV bertujuan untuk mengembangkan cinta kasih semua orang. Bumi ini adalah sebuah "Desa Cinta Kasih". Saya sangat bersyukur atas adanya Da Ai TV dan atas dukungan semua orang serta relawan daur ulang terhadap Da Ai TV. Da Ai TV berfungsi menyebarkan Dharma. Ia berfungsi sebagai penyebar cinta kasih dan benih kebajikan. Da Ai TV juga bisa disaksikan di seluruh dunia lewat internet. Hanya dengan sentuhan jari pada ponsel, kita bisa menyaksikan Da Ai TV. Da Ai TV sungguh telah menyebarkan cinta kasih dan kebajikan di dunia. Da Ai TV selalu memberitakan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar. Da Ai TV mewakili kita untuk menyebarkan ajaran kebaikan di dunia sehingga Dharma dapat sampai kepada orang-orang yang tak mengenal ajaran Buddha.


Berkat Tzu Chi, banyak orang yang menderita di mana pun berada dapat dijangkau dan dibantu. Insan Tzu Chi membawa Dharma kepada mereka. Dimana insan Tzu Chi menapakkan kaki, dari sanalah Da Ai TV mulai menyebarkan Dharma. Sebagaimana yang dikatakan dalam bab Pahala Guru Dharma, Sutra Bunga Teratai, kalian tentu masih ingat bahwa kita diajarkan untuk membaca, melantunkan, menjunjung, menyalin Sutra, dan sebagainya. Yang terpenting ialah mempraktikkannya. Kita harus giat mempraktikkannya. Terlebih lagi, kita harus mendengar Dharma dan mengajak orang untuk ikut serta. Insan Tzu Chi mendengar dan mempraktikkan Dharma dalam segala yang kita lakukan. Setelah kalian mendengar Dharma, saya selalu mengingatkan bahwa Dharma harus dipraktikkan dalam keseharian sehingga kehidupan kita berubah.

Master Yin Shun memberi saya nasihat" demi ajaran Buddha, demi semua makhluk". Ini belum selesai saya jalankan seumur hidup ini. Sebelumnya saya selalu menitik beratkan "demi semua makhluk". Saya selalu berpikir untuk menolong semua makhluk yang menderita. Kemudian, saya merasa tidak cukup waktu lagi. Saya menyadari hal ini dan merasa harus segera membabarkan Dharma agar semua orang tahu bahwa jalan yang kita tapaki ini adalah jalan yang selaras dengan Dharma. Saya sendiri adalah pembuka jalan. Kita harus segera menyelami Sutra. Setelah menyelami Sutra, kita memahami bahwa ternyata selama ini kita telah menjalankannya. Ini bagaikan "kota bayangan" bagi kita.


Tahap demi tahap jalan ini dilewati dengan tidak mudah. Berbagai rintangan telah dilalui. Relawan Tzu Chi pernah pergi ke daerah kering di dataran tinggi dan membuat penampungan air. Kita membuat daerah kering di dataran tinggi itu memiliki sumber air yang bisa digunakan untuk menyokong kehidupan. Kita pernah melakukan ini. Kalian yang saat itu melakukannya, kini bisa mengenang hal itu. Inilah jalan yang pernah kita lalui. Dari sana, kita juga memasuki jalan kebenaran. Kini, saat mendengar pembabaran Sutra atau menghirup keharuman Dharma, jika kita bersungguh hati, kita dapat memahami bahwa banyak hal yang telah kita lakukan dan lalui sesungguhnya sesuai dengan isi Sutra. Sutra ini menegaskan ucapan saya kepada kalian bahwa di Tzu Chi, selamanya kita tak menyesal.

Saya ingin memberi tahu kalian bahwa arah kita sudah benar dan kita tak akan menyesal. Saya harap kalian meyakininya. Ingatlah jalan yang pernah kita sendiri lalui selama puluhan tahun ini. Ingatan ini dapat diubah menjadi kebijaksanaan. Pengalaman dan wawasan ini dapat menjadi kebijaksanaan abadi. Inilah jiwa kebijaksanaan. Jangan sampai jiwa kebijaksanaan ini terputus. Untuk itu, dalam kehidupan ini, selama kita masih bernapas, ingatlah untuk selalu menjalankan Tzu Chi.

 

Perjalanan yang dilalui bagaikan Perumpamaan Kota Bayangan

Mempraktikkan Sutra dan membuka jalan bagi orang banyak

Dunia Bodhisattva memiliki usia tanpa batas

Mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan abadi

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Januari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 28Januari 2019

Editor: Yuliati

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -