Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Tiga Kebaikan demi Ketenteraman dan Keharmonisan
Pada malam dua hari yang lalu (16/4), Jepang diguncang gempa berkekuatan 6,5 skal Richter. Pada dini hari ini, kembali terjadi gempa dahsyat yang jaraknya hanya dua belas kilometer dari pusat gempa dua hari yang lalu. Gempa pada malam dua hari yang lalu yang merupakan gempa awal saja sudah mendatangkan kerusakan besar. Bagaimana pula dengan gempa utama yang berkekuatan 7,3 skala Richter. Bisa kita bayangkan dalam dua hari ini, betapa panik dan takutnya warga setempat. Selain itu, juga ada bangunan yang runtuh, korban luka-luka, korban jiwa, dan orang yang terperangkap di bawah reruntuhan. Saya sungguh merasa berat hati.
Sesungguhnya, pada bulan April ini saja, gempa bumi berkekuatan lebih dari 6,5 SR sudah terjadi sepuluh kali di seluruh dunia. Kita sungguh harus mawas diri, berhati tulus, dan jangan meremehkan kekuatan alam. Kita sungguh harus menyelaraskan pikiran kita dan menghadapi dunia ini dengan hati yang tulus. Jangan terus bertikai dengan sesama manusia. Masyarakat harus harmonis dan antarmanusia harus saling mengasihi. Inilah yang disebut dengan bertobat. Inilah pertobatan yang tulus.
Kini, setiap orang harus membangkitkan ketulusan hati untuk bertobat. Ketidakselarasan pikiran manusia dapat menciptakan ketidakharmonisan di dunia ini. Kita bisa melihat beberapa tahun belakangan ini, di seluruh dunia terjadi banyak bencana akibat ulah manusia. Namun, orang-orang masih tidak sadar. Mereka tidak tahu apa akibat yang telah ditimbulkan oleh perbuatan mereka. Mereka tidak tahu bahwa mereka telah menciptakan karma buruk lewat perbuatan, ucapan, dan pikiran mereka. Karena itu, setiap orang harus sungguh-sungguh memperhatikan perbuatan, ucapan, dan pikiran masing-masing.
Dahulu, kita terus-menerus mengingatkan orang-orang untuk mempraktikkan “tiga kebaikan”, yakni bertutur kata baik, berbuat baik, dan berpikiran baik. Perbuatan, ucapan, dan pikiran baik, ini harus kembali kita galakkan. Selama beberapa tahun yang lalu, kita terus-menerus menggalakkan hal ini. Kini, kita harus kembali menggalakkannya. Jadi, kita harus bertutur kata baik, melakukan perbuatan baik, senantiasa berpikiran baik, dan menghadapi setiap manusia, hal, dan materi dengan hati yang tulus. Saat melihat orang lain berbuat baik, kita harus turut bersukacita dan memuji mereka. Kita harus senantiasa menciptakan lingkaran kebajikan seperti ini.
Bantuan untuk Masyarakat Sierra Leone
Kita masih ingat tentang Sierra Leone. Dua tahun yang lalu, perebakan virus Ebola di sana sangat parah. Sebuah organisasi amal dari AS, Healey International Relief Foundation, datang ke Hualien untuk membahas penyaluran bantuan bagi Sierra Leone. Kita menandatangani perjanjian kerja sama dengan mereka untuk menyediakan perlengkapan medis dan barang bantuan bagi warga Sierra Leone. Setelah itu, kita juga diminta untuk menyediakan pakaian dan sepatu bekas karena warga setempat membutuhkannya. Setelah menerima permintaan ini, kita pun mulai mengeluarkan seruan.
Saya sangat berterima kasih kepada relawan dari Filipina dan Malaysia yang merupakan pengusaha sepatu yang mengirimkan beberapa peti kemas berisi sepatu ke Sierra Leone. Di Taiwan, saya juga mengeluarkan seruan untuk mengumpulkan pakaian bekas. Saya juga berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah mencuci pakaian yang terkumpul dan melipatnya dengan rapi. Kita mengirimkan empat peti kemas berisi pakaian ke Sierra Leone. Kita memiliki seorang relawan yang merupakan warga Sierra Leone. Sesungguhnya, dia telah pindah ke AS sejak kecil. Dua tahun yang lalu, dia mulai mempelajari bagaimana cara mengantisipasi virus Ebola. Lalu, dia kembali ke kampung halamannya untuk membantu warga setempat. Dua bulan yang lalu, dia kembali ke sini untuk mempelajari bagaimana sikap dan perasaan insan Tzu Chi saat memberikan barang bantuan. Setelah dia pulang ke Sierra Leone, kita bisa melihatnya membagikan barang bantuan dengan ceria dan penuh budaya humanis. Dia juga mengajari relawan lokal untuk membungkukkan badan saat bersumbangsih. Beberapa hari yang lalu, saat mereka akan membagikan barang bantuan,
Beberapa hari yang lalu, saat mereka akan membagikan barang bantuan, saya berkata kepada mereka, “Barang bantuan kita sangat banyak, tetapi warga Sierra Leone tidak banyak. Bisakah kalian mengantarkan barang bantuan untuk negara-negara tetangga yang membutuhkan?” Karena itu, kini, selain Sierra Leone, mereka juga berencana untuk mengantarkan barang bantuan ke tiga negara tetangga. Jadi, asalkan ada cinta kasih, maka tidak ada hal yang mustahil. Saya sangat bersyukur. Setiap orang memiliki cinta kasih yang sama yang bagaikan mutiara yang tidak ternilai dan tidak pernah habis. Asalkan memiliki tekad, maka tidak ada hal yang mustahil. Kita bisa melihat para relawan lokal di Afrika yang bersinar cemerlang. Mereka memiliki kekayaan batin yang berlimpah. Mereka bukan hanya mendengar Dharma, tetapi juga mempraktikkannya secara nyata. Mereka selalu membantu sesama. Kita bisa melihat orang berketerbatasan fisik yang kehilangan sepasang telapak tangannya, tetapi bisa membantu putrinya merawat anak sehingga putrinya dapat bekerja. Lihatlah, aktivitasnya sama sekali tidak terganggu. Setiap orang memiliki potensi yang tak terbatas. Janganlah kita berpikir bahwa banyak hal yang tidak bisa kita lakukan. Semuanya bisa kita lakukan.
Singkat kata, melihat dunia yang penuh dengan penderitaan, bumi yang rentan, serta ketidakkekalan dan bencana yang kerap terjadi, bisakah kita tidak membangun tekad dan ikrar? Bisakah kita tidak membangkitkan ketulusan hati? Bisakah kita tidak mengimbau orang-orang untuk mempraktikkan tiga kebaikan? Kita hendaknya bertutur kata baik dan jangan sering menghujat orang lain. Kita hendaknya saling mendoakan untuk bertutur kata baik Kita hendaknya saling mendoakan untuk bertutur kata baik dan saling membantu untuk berbuat baik. Kita harus membangkitkan kekayaan batin kita. Dengan memiliki Dharma yang tak ada habisnya, kita bisa menolong banyak orang. Orang yang menerima bantuan dapat terbebas dari penderitaan, sedangkan orang yang memberikan bantuan dapat merasakan sukacita. Inilah sukacita dalam Dharma. Kehidupan yang penuh sukacita dalam Dharma akan terbebas dari noda batin. Inilah arah tujuan kita. Kita harus senantiasa mempelajari Dharma yang dapat digunakan untuk menolong sesama. Orang yang paling penuh berkah adalah orang yang dapat menciptakan berkah bagi dunia.
Gempa dahsyat mengguncang Kyushu, Jepang
Menyelaraskan pikiran dan saling membantu demi ketenteraman dan keharmonisan
Mengirimkan barang bantuan untuk menolong Afrika Barat
Mempraktikkan tiga kebaikan untuk menghimpun berkah dan pahala
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 April 2016
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 18 April 2016